Thursday, May 23, 2013

Sir Alex Ferguson (7-Habis): Beberapa Kutipan Populer

Mulutmu adalah harimaumu. Bukan konotasi yang buruk, sebatas Anda bisa mempertanggung-jawabkan pikiran, ucapan, dan tindakan itu dengan bukti, pencapaian, atau hasil yang lebih baik yang menyenangkan banyak orang. Dari ribuan perkataan yang mewarnai perjalanan kariernya di panggung sepak bola, berikut kutipan paling populer seorang Alexander Chapman Ferguson.

 atau hasil yang lebih baik yang menyenangkan banyak orang Sir Alex Ferguson (7-habis): Beberapa Kutipan Terkenal


Tentang Manchester City

 atau hasil yang lebih baik yang menyenangkan banyak orang Sir Alex Ferguson (7-habis): Beberapa Kutipan Terkenal
"Mereka sebuah klub kecil dengan sebuah mentalitas kecil." (mengomentari dana raksasa mereka di bursa transfer)

"Pada menit terakhir, dari apa yang saya kumpulkan, baik Emmanuel Adebayor atau agennya menelpon kami setelah mereka bersepakat dengan City, dan juga Chelsea. Dia telah berputus asa untuk pergi ke Chelsea atau kami." (di balik cerita transfer Emmanuel Adebayor)

"Segalanya yang mereka bahas dan perbincangkan ialah Manchester United." (saat Manchester City dilatih oleh Mark Hughes yang bekas anak didiknya di Old Trafford)


Tentang Italia

 atau hasil yang lebih baik yang menyenangkan banyak orang Sir Alex Ferguson (7-habis): Beberapa Kutipan Terkenal
"Ketika seorang Italia mengatakan itu pasta, aku pribadi cek di balik sausnya untuk meyakinkan diri. (Soalnya) mereka yaitu para inovator di balik asap." (menyindir kelakuan pemain-pemain Italia di lapangan)

"Anda pergi ke Milano dan setiap orang di sana sangat bergaya. Setiap perempuan yang Anda lewati adalah Miss World. Seluruh atmosfir di daerah-kawasan itu tidaklah kasatmata." (ia berpikir tidak semuanya Italia itu jelek)

"Anak itu niscaya dilahirkan dalam posisi offside." (kesan pada Filippo Inzaghi)


Tentang Liverpool

 atau hasil yang lebih baik yang menyenangkan banyak orang Sir Alex Ferguson (7-habis): Beberapa Kutipan Terkenal
"Tantangan saya terbesar yaitu bukan apa yang terjadi dikala ini, tantangan terbesar saya adalah memukul Liverpool sempurna di f*****g burung mereka (simbol klub). Dan Anda mampu mencetak (menyiarkan) itu!" (menunjuk para wartawan sekaligus mengungkapkan meraih titel 2002/03 adalah bukan kepuasan sejatinya)


Tentang Arsene Wenger

 atau hasil yang lebih baik yang menyenangkan banyak orang Sir Alex Ferguson (7-habis): Beberapa Kutipan Terkenal
"Mereka berkata beliau orang yang cerdas, bukan? Dapat berbicara lima bahasa! Saya punya anak 15 tahun dari Pantai Gading yang mampu berbicara lima bahasa!" (pemahaman pada pesaing terbesarnya)

"Dia seorang pemula. Dia seharusnya tetap berpendapat untuk sepak bola Jepang." (setelah Arsenal punya manajer gres)


Tentang Chelsea

 atau hasil yang lebih baik yang menyenangkan banyak orang Sir Alex Ferguson (7-habis): Beberapa Kutipan Terkenal
"Pemahaman Jose (Mourinho) tentang kemenangan dan kekalahan itu mirip kembar dengan satu cara. Ketika Anda menang Anda tidak boleh tertawa, dan ketika Anda kalah Anda jangan mencari pisang." (sindiran sarkas/mengatai monyet pada Jose Mourinho)

"Bila Chelsea kehilangan angka, kucing-kucing keluar ke daerah terbuka. Dan Anda tahu pasti apa yang kucing suka." (pemahaman pada kucing, eh Chelsea)


Tentang Barcelona

 atau hasil yang lebih baik yang menyenangkan banyak orang Sir Alex Ferguson (7-habis): Beberapa Kutipan Terkenal
"Pujian untuk mereka, tim terbaik menang dan tak ada yang bisa kami lakukan kini ini." (gres percaya Barcelona menjadi juara Liga Champion 2008/09 setelah mengalahkan Manchester United)


Tentang Anak Asuhannya

 atau hasil yang lebih baik yang menyenangkan banyak orang Sir Alex Ferguson (7-habis): Beberapa Kutipan Terkenal
"Saya masih ingat ketika melihatnya pertama kali. Ia berusia 13 dan melayang-layang di atas lapangan layaknya seekor anjing (berkuping panjang dan bersurai) mengejar-ngejar kertas perak yang diterbangkan angin." (kenangan pada Ryan Giggs)

"Andai saja lebih tinggi satu inci lagi, dia menjadi bek tengah terbaik di Britania. (Padahal) tinggi ayahnya 6 feet 2 inch (sekitar 188 cm). Saya akan mengecek siapa tukang susunya." (kesan pada Gary Neville)

"Itu ialah sebuah insiden yang aneh. Apabila saya mencoba itu 100 atau jutaan kali, tidak akan pernah terjadi lagi. Apabila saya mampu, aku akan membawa itu dalam permainan!" (peristiwa David Beckham yang kena hajar sepatu yang ditendangnya)


Tentang Wasit

 atau hasil yang lebih baik yang menyenangkan banyak orang Sir Alex Ferguson (7-habis): Beberapa Kutipan Terkenal
"Anda tidak mampu bertepuk tangan untuk seorang wasit" (kesan pada wasit lemah)


Tentang Media

"Saya tidak f****** bicara dengan Anda! Dia adalah f****** pemain ahli. Anda semua memang f****** idiot!" (menangkis kritikan media alasannya membeli Juan Veron)


Tentang Sepak Bola

 atau hasil yang lebih baik yang menyenangkan banyak orang Sir Alex Ferguson (7-habis): Beberapa Kutipan Terkenal
"Sepak bola memang brengsek" (usai menang dramatis di simpulan Liga Champion 1998/99 atas Bayern Muenchen)


(foto: dailymail/arsenal/mirror/sky)

Wednesday, May 22, 2013

Sir Alex Ferguson (6): Lintasan Karier Menakjubkan

Bila melihat usianya yang sudah 71 tahun, kelarnya karier laki-laki renta bernama lengkap Sir Alexander Chapman Ferguson CBE (Commander of the Most Excellent Order of the British Empire) dari panggung sepak bola dunia merupakan aturan alam, konsekuensi yang harus terjadi. Namun hingga kapanpun beliau akan dikenang awet sebagai petarung sejati, seorang manajer yang luar biasa jago.

 kelarnya karier pria tua bernama lengkap Sir Alexander Chapman Ferguson CBE  Sir Alex Ferguson (6): Lintasan Karier MenakjubkanGenerasi yang akan datang, mungkin puluhan tahun, ratusan tahun lalu niscaya akan iri dengan kita; generasi yang hidup sezaman dengan sang kreator terhebat dalam kemenangan yang tiada duanya ini. Berbahagialah generasi yang bisa menyaksikan eksklusif perannya, gayanya, reaksi marahnya, kunyahan permet karetnya di pinggir lapangan. Bagaimana dia menuding wasit, ketika mendamprat manajer lain. Satu kenangan yang bakal sulit didapat oleh manajer lain, siapapun beliau. Beberapa manajer, pemain, wartawan, dan para analis lainnya, bahkan mungkin Anda, malah tak sungkan menganggapnya manajer sepak bola terhebat dan tersukses yang pernah hidup. 

Dengan total 49 gelar juara, 38 diantaranya di Manchester United, coba tolong sebutkan ada manajer lain yang mampu berprestasi sebegini hebatnya di kompetisi paling keras dan sengit di dunia pula. Laga West Bromwich Albion vs Manchester United di The Hawthorns, 19 Mei 2013, yakni momentumnya. Anda nonton tubruk ini? Jika ya, maka sekali lagi berbahagialah, alasannya adalah ini pemandangan terakhir diri SAF ada di pinggir lapangan sambil mengunyah permen karet plus wajahnya yang kasar. Dia tetap berangasan meski Red Devils sudah menjuarai Premier League pada 22 April 2013.
 kelarnya karier pria tua bernama lengkap Sir Alexander Chapman Ferguson CBE  Sir Alex Ferguson (6): Lintasan Karier Menakjubkan
Laga terakhir Sir Alex Ferguson sebagai manajer Manchester United.
Dalam berkelahi yang berakhir 5-5 itu, Sir Alex menerima aplaus panjang dari publik The Hawthorns. Sepekan sebelumnya, 12 Mei 2013, sesudah United menggebuk Swansea City 2-1, dia didaulat mengucapkan kata perpisahan dan dengan sangat bermartabat SAF menerima medali penghargaan. Tiga pekan sebelumnya lagi, beliau meraih gelar ke-13 liga yang menggenapkan perolehan milestones 20 titel bagi Red Devils.

Meraih 13 titel Premier League selama hampir 27 tahun berkarier di Old Trafford yakni pencapaiannya yang paling spektakuler. Juga dua titel Liga Champion di 1998/99 dan 2007/08. Tentu ada pula kegagalannya, namun 15 titel di atas tak syak lagi ialah masterpiece-nya. Untuk mengenang kehebatan mantan striker ini, berikut lintasan singkat tahun-tahun perjalanan hidup dan kariernya.

Sir Alexander Chapman Ferguson, CBE

1941: Dilahirkan pada 31 Desember di Govan, Glasgow, Skotlandia.
1957: Bergabung dengan klub Queens Park sebagai pemain amatir sambil magang bekerja di pabrik peralatan di Glasgow.
 kelarnya karier pria tua bernama lengkap Sir Alexander Chapman Ferguson CBE  Sir Alex Ferguson (6): Lintasan Karier Menakjubkan

1960: Bergabung di klub St Johnstone sebagai pemain cabutan (part-timer).
1964: Berhenti bekerja di pabrik alasannya bergabung di klub Dunfermline.
1967: Ditransfer ke Glasgow Rangers dengan nilai £65.000.
1969: Ditransfer lagi ke klub Falkirk senilai £20.000.
1973: Membela klub Ayr, kembali bekerja di kafe miliknya di Glasgow.
1974: Berhenti jadi striker, ditawari melatih klub East Stirling pada September, tapi pada Desember pindah lagi untuk melatih klub St Mirren.
1978: Dipecat oleh St Mirren, namun malah naik pangkat sehabis menerima usulan di klub Aberdeen untuk menggantikan Billy McNeill.
 kelarnya karier pria tua bernama lengkap Sir Alexander Chapman Ferguson CBE  Sir Alex Ferguson (6): Lintasan Karier Menakjubkan
1980: Meraih gelar pertama di Liga Skotlandia sebagai pelatih Aberdeen.
1982: Aberdeen meraih Piala Skotlandia sesudah menang 4-1 atas Rangers.
1983: Aberdeen mempertahankan titel, setelah mengalahkan Rangers 1-0, serta memenangkan Piala Winner di Goteborg usai menumbangkan Real Madrid 2-1.
1984: Aberdeen meraih double-winner, di tamat menghajar Celtic 2-1. Setelah itu menerima gelar OBE.
 kelarnya karier pria tua bernama lengkap Sir Alexander Chapman Ferguson CBE  Sir Alex Ferguson (6): Lintasan Karier Menakjubkan
1985: Ditunjuk menjadi caretaker manager untuk kualifikasi Piala Dunia 1986 di Wales karena meninggalnya instruktur Skotlandia Jock Stein
1986: Skotlandia tersingkir cepat pada Piala Dunia 1986. Tak lama, menerima proposal Manchester United untuk mengisi pos Ron Atkinson yang dipecat.
1989: Memecahkan rekor transfer di Britania dengan mendatangkan Gary Pallister senilai 2,3 juta pound dari Middlesbrough.
1990: Trofi pertama di United, setelah mengalahkan Crystal Palace 1-0 di akhir ulangan Piala FA. Final pertama berkesudahan 3-3.
1991: Trofi kedua setelah Manchester United menang 2-1 atas Barcelona pada selesai Piala Winners di Rotterdam.
1992: Titel ketiga berupa Piala Super Eropa. United menundukkan Crvena Zvevda (Red Star). Namun di akhir Piala Liga, kalah 0-1 dari Nottingham Forest. Impian meraih titel pertama di Liga Inggris juga pupus setelah Leeds United melangkahi total nilai Red Devils di pekan terakhir.
1993: Setelah menunggu 26 tahun, Manchester United meraih titel liga dengan unggul 10 poin atas Aston Villa di edisi pertama Premier League. Lalu membeli Roy Keane dari Nottingham Forest yang memecahkan lagi rekor transfer sebesar 3,75 juta pound
1994: Meraih double-winner pertama di Inggris (Premier League dan Piala FA).
1995: Kembali memecahkan rekor transfer di Inggris, kali ini atas nama Andy Cole yang digaet dari Newcastle United dengan harga 7 juta pound; Namun ekspresi dominan ini tanpa titel. United hanya menjadi runner-up-nya Blackburn Rovers di liga, sementara Piala FA diraih oleh Everton.
1996: United menjadi klub pertama yang meraih double-winner sampai dua kali. Di liga upaya Newcastle yang distop. Di Piala FA meredam Liverpool 1-0 di Wembley.
1997: Dalam lima trend terakhir, gelar keempat liga kembali diraih.
1998: Finis tanpa sebuah trofi yang kesemuanya direnggut Arsenal.
 kelarnya karier pria tua bernama lengkap Sir Alexander Chapman Ferguson CBE  Sir Alex Ferguson (6): Lintasan Karier Menakjubkan
1999: Meraih treble-winner; Liga Champion, Premier League, dan Piala FA. Dianugerahi gelar Ksatria di ketika ulang tahun Ratu Elizabeth II.
2000: Menggamit lagi titel keenam di Premier League dengan selisih 18 angka.
2001: Gelar ketujuh di Premier League dalam 9 tahun.
2002: Mengubah keputusan pensiun dengan meneken kontrak tiga tahun. United menyudahi kompetisi tanpa gelar, berada di luar dua besar untuk pertama kali.
2003: Ribut dengan David Beckham di ruang ganti. Menyebut undian Liga Champion sudah diatur. Mempidanakan komisaris utama klub John Magnier ke pengadilan gara-gara kepemilikan kuda pacu bernama Rock of Gibraltar. United meraih gelar liga kedelapan.
2004: Titel liga direbut Arsenal. Di selesai Piala FA, United mengatasi Millwall. Mengontrak Wayne Rooney dengan rekor transfer 27 juta pound.
2005: Titel liga direbut Chelsea. Di selesai Piala FA, United kalah langgar penalti dari Arsenal.
2006: Hanya meraih trofi di Piala Liga. Di selesai mengalahkan Wigan 4-0.
2007: Meraih kembali titel di Premier League yang pertama dalam empat tahun terakhir. Namun di akhir Piala FA kalah dari Chelsea.
2008: Mempertahankan titel liga. Juga merebut Liga Champion setelah menang langgar penalti atas Chelsea di Moskow. Terakhir, meraih titel juara dunia antarklub.
2009: Gelar liga kesebelas dan merebut Piala Liga dengan mengatasi Tottenham di selesai. Namun pada simpulan Liga Champion di Roma kalah dari Barcelona 0-2.
 kelarnya karier pria tua bernama lengkap Sir Alexander Chapman Ferguson CBE  Sir Alex Ferguson (6): Lintasan Karier Menakjubkan
2010: Resmi menjadi manajer United terlama dalam sejarah. Hanya meraih Piala Liga dengan mengalahkan Aston Villa di tamat. Titel liga berpindah ke tangan Chelsea yang dilatih Carlo Ancelotti.
2011: Dihukum lima berkelahi dihentikan ada di pinggir lapangan dan denda 30 ribu pound setelah menyerang wasit Martin Atkinson sehabis kalah 1-2 dari Chelsea di bulan Februari dengan kata-kata. "Anda ingin wasit yang adil, wasit yang besar lengan berkuasa, dan kami tidak mendapatkannya. Saya harus katakan, dikala aku melihat wasit yang pengecut, maka saya takut dengan hal-hal yang jelek."
2012: Mei: Tersingkir secara menyakitkan di pekan pamungkas untuk menjadi juara Premier League alasannya adalah kalah selisih gol. Titel direbut Manchester City melalui gol emas Sergio Aguero di detik terakhir. September: Menyelesaikan tabrak ke-1.000 di United (vs Southampton). Lalu meraih kemenangan ke-100 di Liga Champion dengan mengalahkan Galatasaray.
 kelarnya karier pria tua bernama lengkap Sir Alexander Chapman Ferguson CBE  Sir Alex Ferguson (6): Lintasan Karier Menakjubkan
2013: Gelar ke-13 di liga yang membulatkan rekor titel United menjadi 20 kali, sesudah mengalahkan Aston Villa 3-0 di Old Trafford pada 22 April. Lalu pada 8 Mei, United mengumumkan pengunduran dirinya sebagai manajer di simpulan musim ini dan akan menjadi salah satu direktur senior di Old Trafford. Upacara perpisahan di Old Trafford pada 12 Mei. Memanajeri United terakhir kali pada 19 Mei di The Hawthorns dengan skor 5-5. Meluncurkan otobiografi berjudul My Autobiography pada 22 Oktober.

(foto: quora/footballgeeza/bbc/dailyrecord/dailymail)

Tuesday, May 21, 2013

Sir Alex Ferguson (5): Tragedi Flying Boot

Tragedi ini menjadi salah satu ukiran terbesar dalam catatan hidup seorang Sir Alex Ferguson selama memimpin Manchester United. Banyak yang mencerca tindakan sang manajer pada 15 Februari 2003 itu tapi tidak banyak yang berani mengkritiknya di depan umum. Kejadian bermula oleh kekalahan United 0-2 dari Arsenal pada babak 16 besar Piala FA 2002/03 di Old Trafford.
Tragedi ini menjadi salah satu goresan terbesar dalam catatan hidup seorang Sir Alex Fergu Sir Alex Ferguson (5): Tragedi Flying Boot
Dua ciri khas Sir Alex Ferguson: hairdyer treatment dan permen karet.
Saat itu David Beckham ialah ikon utama Red Devils yang juga kapten nasional Inggris. Awalnya media hanya tahu sang bintang keluar dari Old Trafford dengan perban melekat di alis kirinya. Tambahan pula wajah Beckham sangat masam. Dia berjalan tergesa-gesa sambil merendeng Victoria Adams dan bayi mereka, Brooklyn. Apa yang telah terjadi? Jelas wartawan mencium ketidakberesan.

Sementara itu di luar, bocoran dan informasi tanggung dari para insider mulai bergentayangan. Berhari-hari perban masih melekat di alis Beckham. Mulai dari wartawan, fotografer, dan paparazzi menguntit Beckham sejak keluar dari pintu rumahnya di Nether Aderley, Chesire, sampai ke Carrington. Saat itu beliau tetap tiba latihan untuk persiapan menghadapi Juventus di Liga Champion.

Mereka juga bertanya-tanya kenapa sang bintang tidak mengenakan topi atau bandana, bahkan kacamata Police yang belakangan menjadi trade-mark-nya. Ia seperti ingin menonjolkan luka di alis kirinya. Ada kesan si bintang iklan Pepsi dan Vodafone ini ingin memojokkan seseorang yang menimbulkan wajah gantengnya jadi ternoda.

Uniknya Beckham tidak mau berkomentar sama sekali di depan jurnalis yang senang mengepungnya. Mereka bertanya to the point, selaras dengan berita yang dipercaya masyarakat. Apa sebenarnya yang terjadi, Becks? Benarkah luka itu akhir perbuatan Sir Alex? Bagaimana itu bisa terjadi? Benar itu akibat sepatu bola yang dilempar ke muka Anda? Please, jelaskan Becksy.

Sementara pengejaran pada sumber resmi klub cuma menuai balasan standar. "Apapun yang terjadi di kamar ganti harus tetap privasi," ujar juru bicara itu. Wartawan terus memburu. Ted Beckham, ayah sang bintang, kena giliran. Tapi sama saja. "Apa yang harus saya katakan? Saat ini saya bahkan seperti Anda. Ingin menerima klarifikasi apa yang telah terjadi," ucap Ted, yang agaknya jujur.

Tragedi ini menjadi salah satu goresan terbesar dalam catatan hidup seorang Sir Alex Fergu Sir Alex Ferguson (5): Tragedi Flying BootGelandang kanan berusia 27 tahun itu diketahui tidak cedera di wajah. Dia diganti Nicky Butt pada menit 83, namun gara-gara cedera kaki. Paparan tabloid paling berani, The Sun, jadi referensi banyak pihak. Fergie memang orang yang melukai wajah ganteng sang pesohor! Becks mampu dua jahitan di alis kirinya dari tim medis klub. 

Apa sebenarnya yang terjadi, bagaimana hal itu mampu terjadi? Selang berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun lalu, kronologis peristiwa masih misteri sehingga fakta bergotong-royong simpang siur. Judul The Flying Boot sudah ditancapkan untuk peristiwa ini. Seperti lazimnya, yang bertebaran justru dramanya. Banyak yang sudah tahu 'hobi' Ferguson yang gemar melempar atau menendang apa saja, mungkin kecuali lemari es, di kamar ganti jikalau timnya kalah.

Untuk masalah ini Sir Alex kena batunya. Tapi, sungguh, dia tak berniat mencederai pemainnya sendiri. Kegemaran buruknya, jikalau ada pemain yang tampil di bawah standar, kali ini menuai getah lengket buat sang manajer. Orang lantas teringat wajah Fergie yang merah menahan murka dikala diinterviu TV selepas kekalahan. Uniknya saat itu SAF marah karena menuduh pemain Arsenal sering diving.

Kasus Celana Dalam

Tapi sifat azasi sepak bola yang condong lebih suka dan lebih banyak mengulas langgar berikut, berikut, lalu berikutnya, lama-usang menimbun cerita "Misteri 15 Februari 2003". "Hal-hal yang muncul di kamar ganti kadang harus disimpan di kamar ganti. Jika setiap bentrok yang saya tahu itu bernilai satu pon, maka saya sudah punya berkilo-kilo yang terjadi," papar Gordon Taylor, CEO PFA (Professional Footballers Association) dikala itu.

Satu-satunya orang yang paling keras mengkritik kelakuan Fergie di ruang ganti, barangkali cuma Tommy Docherty. "Ia harus disiplin menjaga temperamennya. Saya pikir kejadian itu merupakan letupan frustrasi. Fergie yaitu Fergie dikala beliau mengamuk. Itu dianggap hukumnya. Dia yaitu penggertak. Beberapa mungkin orang menerimanya," kata eks manajer Red Devils (1972-77) tersebut.

Tragedi ini menjadi salah satu goresan terbesar dalam catatan hidup seorang Sir Alex Fergu Sir Alex Ferguson (5): Tragedi Flying BootKasus sepatu melayang yang menimpa Beckham nyaris menyeret Fergie ke ruang pengadilan. Victoria segera mengontak Ian Walker, pengacara keluarga dari firma Russel Jones and Walker semoga memeriksa kekerasan fisik dan pelecehan suaminya. "Dari aneka laporan, aku yakin kekerasan itu adalah aksi tidak disengaja meskipun menjadikan kecelakaan," kata Walker, yang sepertinya mengikuti aba-aba Beckham untuk memaafkan saja kelakuan sang bos. "Untunglah itu kecelakaan kecil. Namun demikian kami tetap mengandalkan laporan medis soal perkembangan sobekan kecil di alis. Jika mengganggu kegiatan klien kami, barulah tuntutan akan diajukan," tutup Walker yang kelihatannya berharap semoga masalah ini tidak melebar.

Untungnya, barangkali, di kalangan sepak bola, Sir Alex amat dikenal hebat melempar atau menendang aneka benda di ruang ganti. Sehingga kasus ini pun banyak yang memaklumi. Ini bukan yang pertama. Sewaktu menangani Aberdeen, Furious Fergie pernah menendang sebaki berisi teko dan cangkirnya hingga melayang ke udara saat timnya tertinggal 0-2 hingga istirahat. Saat mendarat lagi di lantai, guci teh itu masih disepaknya lagi sampai tak berbentuk. Hal itu dilakukannya untuk membelokkan enerji negatif, di mana tadinya beliau ingin menampar Gordon Strachan, pemain yang disalahkannya.

Manajer Millwall, Mark McGhee, bekas pemain Aberdeen juga, ikut bersaksi saat Fergie menghajar keranjang yang berisi pakaian kotor di depan anak buahnya yang duduk tekun mendengar kemarahannya. Lucunya, lusinan celana dalam kotor yang melayang tadi mendarat di wajah-wajah penuh ketakutan. "Tidak kelar sampai di situ, alasannya itu gres awal kemarahannya," kata McGhee.

"Tiba-tiba beliau duduk membeku di pojokan. Fergie masih mengomel, mengumpat apa saja, 'kau pikir kamu bermain di mana hah?' sampai baru berhenti pada satu waktu ketika beliau melihat seorang pemain yang dianggapnya heran. 'Hei, kau pungut celana itu dari kepalamu!' bentaknya lalu," terang McGhee lagi. Reputasi seperti ini bukan tidak diketahui oleh seluruh pemain asuhan Fergie.
Tragedi ini menjadi salah satu goresan terbesar dalam catatan hidup seorang Sir Alex Fergu Sir Alex Ferguson (5): Tragedi Flying Boot
Alex Ferguson sewaktu masih menjadi tangan kanan Jock Stein di Aberdeen.
Namun kasus David Beckham memang lain dari biasanya. Untuk pertama kalinya ada yang terluka, dan kebetulan ini seorang ikon terbesar klub saat itu yang juga kapten nasional Inggris. Cerita utuh yang menjadi latar belakang peristiwa itu gres terungkap 10 tahun kemudian, enam bulan sehabis Fergie pensiun! Kapan? Yakni dikala dia me-launching bukunya yang berjudul My Autobiography, Oktober 2013.

Pengakuan Fergie

"Dia berjarak 12 feet (4 meter) dariku. Diantara itu berjejer deretan sepatu baru di lantai. David mengumpat. Aku menoleh ke arahnya, berjalan mendekat, kemudian menendang sepatu yang menghantam sempurna di matanya. Tentu saja beliau langsung bangkit ingin menghampiriku. Pemain lain menghentikan ia. 'Duduk!' kataku. Kau biarkan tim ini kalah. Silakan berargumen sebanyak yang kamu mau," ucap Fergie.

"Selang beberapa hari saya menelponnya untuk menawarkan rekaman video, tapi ia masih enggan mendapatkan kesalahannya. Dia tidak berbicara sepatah kata pun. Tidak sepotong kata pun. Di hari berikutnya dongeng muncul di media massa. Di depan publik, sebuah Alice Band (kiasan dari cerita Alice in the Wonderland) menawarkan luka akhir sepatu itu," tambahnya.

"Itu ialah hari-hari di mana aku bilang pada komisaris bahwa David harus pergi ... David berpikir ia lebih besar dari Alex Ferguson. Tidak diragukan lagi. Aku tak peduli apakah saya seorang Alex Ferguson atau Pete the Plumber (tukang ledeng). Pada dikala itu nama manajer tidak relevan. Otoritas yang paling penting. Anda tak mampu mempunyai pemain yang mau mengambil alih kamar ganti...dan itu yakni lonceng kematian baginya," tutur Sir Alex masih dengan nada sangar.

Tragedi ini menjadi salah satu goresan terbesar dalam catatan hidup seorang Sir Alex Fergu Sir Alex Ferguson (5): Tragedi Flying BootUsut punya usut, Fergie rupanya memang tengah menunggu momentum untuk menyemprot Beckham (28 tahun). Dia sudah lama tersinggung dengan sikap dan disiplin anak asuhnya yang sejak berusia 14 tahun dibina di Carrington. Sumber penyebab berubahnya budpekerti Beckham terjadi di usia 22, setelah beliau berpacaran dengan salah satu penyanyi grup Spice Girls, Victoria Adams (23). Sudah jadi fitrah manusia punya sifat cemburu, merasa disaingi, atau perhatiannya terenggut. Apalagi semua ini menyangkut reputasi tiga orang yang amat populer di seantero jagat.

Kisah kasih Becks dan Vicky bermula pada suatu hari di tahun 1997. Secara naluriah, Posh Spice eksklusif terpincut dengan Beckham usai menonton satu adu di Old Trafford. Pada 4 Juli 1999 mereka resmi menjadi suami-isteri di sebuah kastil di Luttrellstown, Irlandia, di mana Sir Alex tak mau tiba ke kondangannya. Sebenarnya Fergie bukan benci Beckham tapi Victoria Adams, sebab lebih 'sukses' mengubah perilaku anak kesayangannya.

Dikelola apik oleh istrinya, sosok ganteng Beckham bermetamorfosis top selebriti ketimbang bintang sepak bola. Krisis atau friksi identitas pun tak terelakkan lagi mulai dari performa main sampai kesimpang-siuran kontrak iklan eksklusif dan klub. Tapi dasar insting Ferguson itu memang tajam, ada saja faktor pendukung yang seperti 'membenarkan' tindakannya menanamkan kedisiplinan pemain.

Ternyata di kemudian hari diketahui Beckham itu menderita OCD (obsessive compulsive disorder), ialah kepribadian yang cenderung mengharuskan 'apa yang dipikir dan beliau inginkan' menjadi simetris atau berpasangan. Kali ini istrinya sendiri yang bilang. "Apabila melihat ada barisan minuman di kulkas yang ganjil, maka pasti ia akan membuang atau mengeluarkannya, semoga jadi genap."

Hmm, boleh jadi ini mungkin faktor penyebabnya. Beckham mengidamkan punya dua 'pilot' dalam hidupnya. Ingin menyeimbangkan posisi pelatihnya dan istrinya. Atau juga ingin berkarier sebagai pesepak bola kesohor serta selebritis top sekaligus. Uniknya, baik Sir Alex atau Victoria Adams ialah jenis orang yang selalu ingin berkuasa dan menawarkan who's the boss dalam bidangnya. Inilah problem Beckham.

(foto: youtube/mirror/telegraph)

Monday, May 20, 2013

Sir Alex Ferguson (4): 5 Inspirasi Kepemimpinan

Menjelang animo 2012/13 bergulir, Manchester United ditabalkan sebagai klub olah raga terbesar di dunia. Tentu banyak orang yang maklum, tapi sebagian lagi lebih suka menelisik sumber kehebatan itu. Salah satunya adalah tugas besar Sir Alex Ferguson, manajer terbaik sepanjang sejarah Liga Inggris. Apa yang dapat kita pelajari darinya?

Ferguson tak pernah merajut Red Devils bersanding dengan George Soros atau General Motors dalam tajuk utama bisnis global. Dia juga mustahil memasang sasaran pertumbuhan pendapatan klub di atas 5-10% per tahun. Namun pebisnis dunia mengakui donasi Fergie atas prestasi bisnis United. Ada rahasianya. Berikut lima ide kepemimpinan ala Fergie yang bisa dipetik oleh siapa saja. Silakan...

1. Jangan pernah mentolerir pada kurangnya akad dan tidak fokus

 Manchester United ditabalkan sebagai klub olah raga terbesar di dunia Sir Alex Ferguson (4): 5 Inspirasi Kepemimpinan
Ketika ada pemain yang tidak menjalankan keinginannya, Fergie akan eksklusif marah dengan cara menendang ata melempar sesuatu atau dengan metode yang cepleng, hair-dyer treatment! Saking kencang volume suaranya dan bermenit-menit, konon rambut si pemain yang malang ini bisa mengering mendadak.

Cara ini bisa memotong waktu dan biaya ketimbang menggunakan konsultan atau psikolog. Manajemen modern yang diterapkan perkantoran tentu keberatan dengan gaya ini. Terlebih lagi orang-orang HRD. Tapi di sinilah menariknya sepak bola. Padahal di kemudian hari yang dihitung akan sama, adalah soal produktivitas, kinerja, atau pencapaian individu dan tim.

Ia tidak peduli apakah yang salah seorang bintang atau biasa, pemain asing atau lokal. David Beckham pernah. Begitu juga pemain dari Italia, Massimo Taibi, yang sering ngaco bin error, di mana berpuncak di saat United kalah 0-5 dari Chelsea. Kiper yang didatangkan dari AC Milan ini jadinya dikandangkan kemudian dijual lagi. Taibi hanya memperkuat Red Devils selama empat sabung

2. Menjalin kekerabatan baik dengan mantan pemain atau staf

 Manchester United ditabalkan sebagai klub olah raga terbesar di dunia Sir Alex Ferguson (4): 5 Inspirasi Kepemimpinan
Baik Beckham dan Taibi tetap menghormati Ferguson. Juga semua bekas pemain United, atau kolega bisnis. Salah satu faktor yang menciptakan mereka tetap respek dengan sang manajer karena stabilnya prestasi Fergie sebagai pemenang, orang yang bermental juara. Hal ini kian menunjukan bahwa segala keputusan yang pernah dilakukannya lebih banyak benarnya ketimbang salahnya.

Ada puluhan bekas anak asuhnya yang menjadi manajer di aneka macam klub Eropa. Sejak dari Laurent Blanc, Ole Gunnar Solskjaer, hingga Roy Keane. Mulai dari Ryan Giggs, Mark Hughes, sampai Andrey Kanchelskis. Jika ditotal hampir 30 eks didikannya yang kini menjadi pelatih atau manajer. Berikut barisan lengkapnya:

Viv Anderson, Michael Appleton, Henning Berg, Clayton Blackmore, Steve Bruce, Chris Casper, Peter Davenport, Simon Davies, Darren Ferguson, David Healy, Gabriel Heinze, Paul Ince, Henrik Larsson, Pat McGibbon, Paul Parker, Mike Phelan, Bryan Robson, Mark Robins, Teddy Sheringham, Frank Stapleton, Gordon Strachan, Chris Turner, Neil Webb, Rene Meulensteen, dan Gary Neville.

3. Membela tim dan anak buah di depan publik

 Manchester United ditabalkan sebagai klub olah raga terbesar di dunia Sir Alex Ferguson (4): 5 Inspirasi KepemimpinanBila anak buah menawarkan kemampuan dan akad yang diharapkan, mereka harus dihargai. Fergie membela serangan media dan publik atas agresi barbar Roy Keane pada lutut Alf-Inge Haaland atau ulah Kung-fu Kick Eric Cantona pada fan Crystal Palace. Dia juga membalas kecaman Arsene Wenger pada Ruud van Nistelrooij dan masih banyak lagi. Pembelaan melahirkan motivasi baru pada pemain. Cantona nyaris pindah dari United sesudah dihukum delapan bulan. 

Tapi setelah itu, United meraih dua gelar liga dengan Cantona ada di dalamnya. Hal yang sama dilakukan pada Wayne Rooney yang sempat berniat hijrah. Ferguson segera menyemati lengan Rooney dengan ban kapten. Hasilnya Manchester United kembali meraih titel liga.

4. Lebih penting lagi membela atasan di depan publik

 Manchester United ditabalkan sebagai klub olah raga terbesar di dunia Sir Alex Ferguson (4): 5 Inspirasi Kepemimpinan
Ketika gelombang serangan the lovers pada Malcolm Glazer makin menyeruak atau melihat poster 'Love United, hate Glazer' bertebaran, sikap Ferguson justru menunggu ketika sempurna untuk membela pemilik! Meski semua tahu, The Glazers menggunakan uang United untuk bayar utang-utangnya.

Fergie tak membela kecurangan investor AS tersebut, namun beliau mengungkapkan yang positif darinya. Sebagai seseorang yang dibesarkan oleh keluarga sosialis jelas rada gila. Banyak pihak yang berpikiran Fergie takut kehilangan kursinya sebagai manajer United jikalau ikut mengecam frontal. Kontroversial atau tidak, yang niscaya dengan beliau berada terus di posisinya, toh semuanya diuntungkan.

5. Strategi Mind-games untuk mengecoh situasi positif

 Manchester United ditabalkan sebagai klub olah raga terbesar di dunia Sir Alex Ferguson (4): 5 Inspirasi Kepemimpinan
Semua orang tahu huruf Ferguson di lapangan yang keras, cenderung kasar. Ia meredam tekanan dengan mengunyah permen karet, yang kata para ahli sangat sempurna untuk mempertahankan bara adrenalinnya ketika berkelahi berlangsung. Dia tidak sungkan menghardik wartawan dengan ucapan f**k off, jika ada pertanyaan atau pernyataan atau kritikan menyudutkan, sebelum menjawabnya.

Di lapangan, barisan wasit dan inspektur pertandingan juga tidak aman dimaki atau dilecehkan. Nyatanya ia sangat jarang dieksekusi. Dia tampaknya tahu betapa kharisma yang melekat bisa mengubah keadaan, minimal mampu membuang enerji negatifnya. Perang urat syarafnya amat ampuh. Siapa saja mampu disemprot Fergie. Pemainnya sendiri, pemain lawan, wasit, dan tentunya manajer lawan.

Entah sudah berapa kali beliau bentrok dengan Arsene Wenger di pinggir lapangan, selain di media, televisi, sampai lorong stadion. Jose Mourinho, yang dikenal amat cerewet itu paling takut dengan Ferguson. Untuk pertama kali dalam hidupnya, ia harus mengatur dan mengontrol ucapannya jikalau tak ingin mendapatkan serangan balik yang lebih jelek. Dalam beberapa hal, Mourinho memang sangat preventif.

Namun tidak demikian dengan Wenger, atau juga Kevin Keegan. Dua manajer ini menjadi korban sihir dan provokasi Fergie paling terkenal sampai berakibat fatal, yaitu lepasnya kans juara buat Arsenal dan Newcastle United! Wenger malahan hingga berkali-kali. Permainan pikiran ala Fergie biasanya dicuatkan dikala pesaingnya sedang dipuji-puji media, atau posisi United sedang tidak bagus.

Saking brutalnya treatment Fergie atas jurnalisnya, BBC dan media besar lainnya pernah meng-embargo namanya, tidak pernah dimuat, atau disebutkan. Ruang media di Carrington, di mana Fergie jumpa pers usai latihan, nyaris kosong untuk beberapa usang. Fergie tidak perduli. Dia fokus dengan tujuannya: menang. Meski sudah embargo, namun United tambah jaya. Akhirnya media mengajukan rujuk.

(foto: bbc/independent)

Sunday, May 19, 2013

Sir Alex Ferguson (3): Cara Mengendalikan Bisnis

Di suatu pagi suram pada final Maret 2005, angin menderu liar menciptakan dedaunan dan ranting aneka pepohonan besar yang memagari markas latihan Carrington ikut bergoyang keras. Musim semi baru saja tiba, namun suhu sudah menukik tajam mendekati titik nol. Para pemain melakoni latihan mirip biasa tanpa pemanas ruangan, tapi tidak demikian dengan dua perjaka ini.
 angin menderu liar membuat dedaunan dan ranting aneka pepohonan besar yang memagari marka Sir Alex Ferguson (3): Cara Mengendalikan Bisnis
Bekerja di bar ialah modal awal untuk mengendalikan bisnis di sepak bola.
Sebagai orang Portugal dan Argentina yang hawanya terbilang hangat, keduanya seketika sengsara begitu disapu suhu masbodoh. Mereka yaitu Cristiano Ronaldo dan Gabriel Heinze. Di rumah pemanas eksklusif menyala begitu termometer menunjuk suhu di bawah 20, apalagi di lapangan terbuka seperti ini? Usai tubuh agak hangat, Ronaldo dan Heinze baru bergabung dengan gerombolan pemain.

Cuaca redup di sekitar jam 07.00-08.00 itu seolah ikut bersimpati dengan murung yang sedang melingkupi Manchester United. Baru kemarin mereka disingkirkan AC Milan di Liga Champion. Sedangkan isu pengambil-alihan kepemilikan klub oleh orang Amerika tampaknya makin mendekati kenyataan. Di dalam dan di luar lapangan, sungguh, klub ini sedang menghadapi tantangan besar.

Latihan berjalan normal seperti biasa. Pemanasan Phil Neville meloncat-loncat. Abangnya yang sedang cedera, Gary, berlari-lari kecil sambil terus melihat-lihat perimeter di tangannya. Di pagi yang acuh taacuh itu, superstar muda Wayne Rooney, malah menyemplung ke kolam renang khusus, hydrotherapy pool, untuk refleksi peredaran darah di kakinya yang memar.

Ketika kabut makin menyelimuti Carrington, kurang jelas terlihat wajah merah Sir Alex Ferguson. Dia mengenakan pelatihan-suit lengkap dengan epilog kepala berbahan wol. Bagi yang tak biasa melihatnya, wajah merahnya bakal bikin kikuk. Antara marah dan menahan acuh taacuh mirip tidak ada bedanya. Apakah beliau sedang memikirkan Milan atau Malcolm Glazer? Atau kedua-duanya? Bisa jadi.

Satu Carrington tahu, sang manajer paling benci dengan kekalahan. Hal itu baru akan normal kalau para pemain bisa memberi kemenangan berikutnya. Para wartawan yang hanya boleh melihat latihan dari jarak minimal 50 meter jadi beruntung melihat wajah si pemarah seperti itu. Mereka bisa berimajinasi apa saja tanpa harus bertanya eksklusif, yang tampaknya agak riskan dilakukan.

Ada yang menebak Fergie marah alasannya adalah merasa 'dipermalukan' Jaap Stam, bek Milan yang dua tahun lalu dijualnya ke Lazio. Di dua adu babak 16 besar Liga Champion 2004/05, Stam bermain ahli dan jadi penghalang duet Rooney dan Ruud van Nistelrooij untuk mencetak gol. Tidak di Old Trafford, tidak di San Siro, United sama-sama kalah 0-1. Uniknya kedua gol dibentuk oleh Hernan Crespo.

Sebagai mentor terkemuka sekolah administrasi hair-dyer  - memotivasi, memaki, menasehati, dan menginstruksikan pemain dengan mendekatkan wajah sehingga bersuara kencang yang menyebabkan angin - wajar bila wartawan juga jadi takut. Manajemen Ferguson penuh dengan agresi fisik dan air mata yang puncaknya ada di kamar ganti. Itu belum seberapa alasannya adalah terkadang ia bisa membabi-buta.

David Beckham pernah sobek alis matanya sebab terkena hantaman sepatu bola yang ditendang Ferguson. Jauh sebelumnya, Stam juga meringis keras alasannya jari jemarinya tertimpa bangku yang disepak sang bos. Namun di luar kamar ganti, bos temperamental ini dikenal hangat dan suka bercanda. Teknik motivasi ala Fergie sulit ditiru meski bikin resah banyak kalangan tentang keefektifannya.

Ada yang bilang, begitu cara simpel Fergie memberdayakan Emotional Intelligence seseorang. "Hari ini aku ingatkan pemain betapa bagusnya mereka. Yang terpenting adalah kita kalah dengan terhormat. Mereka orang-orang jago dan amat penting punya kerendahan hati. Bahkan menjadi aktual dikala kalah," tutur Ferguson sebelum memulai latihan untuk merefleksikan kekalahan dari Milan.
 angin menderu liar membuat dedaunan dan ranting aneka pepohonan besar yang memagari marka Sir Alex Ferguson (3): Cara Mengendalikan Bisnis
Manajemen Ferguson penuh dengan aksi fisik dan air mata.
Buat yang berpikiran konkret, beliau dianggap orang yang hati-hati dalam beropini, penuh pertimbangan bahkan pendiam. Kecintaannya pada kecepatan mampu dilihat kepemilikan atas seekor kuda balap. Obsesinya pada pengetahuan dibuktikan oleh kemauannya belajar bahasa Prancis dan piano, yang mana lagu andalan beliau mirip dengan kesukaannya Muhammad Ali, The Tennessee Waltz.

Sifat Kebapakan

Dengan model orang seperti itulah Ferguson terinspirasi punya cara mengendalikan bisnis di Manchester United. Tiada yang salah. Begitulah sosok Alexander Ferguson, yang abad muda dijuluki Furious. Seorang guru di Skotlandia mengenang era kecil salah seorang muridnya yang menjadi label Fergie hingga selesai hayatnya. Seperti apakah? "Seorang anak yang gampang memulai perkelahian di ruangan kosong," kenang guru tadi.

Faktanya tidak jauh alasannya huruf telah terbentuk semenjak awal. "Jika kami kalah di hari Sabtu, aku harus segera mencari tahu kenapa. Tapi aku paling tidak mampu menangani mitos. Padahal katanya semakin Anda sukses, semakin besar pula mitos itu. Saya pernah mendengar dongeng wacana aku yang berlatih meneriaki pemain. Saya sungguh-sungguh membacanya. Itu tidak benar," kata Ferguson.

Ferguson adalah figur mitos itu sendiri. Sejak tiba di Old Trafford pada 1986, dia telah mengubah klub pesakitan menjadi klub paling konsisten sukses di dunia. Diantara empat lusinan trofi, satu-satunya mahkota yakni dikala meraih treble - Piala FA, Premier League, dan Liga Champion - di 1998/99. Hanya Roberto Mancini, Sven-Goran Eriksson, dan Lazio-nya di Piala Super yang mencegahnya meraih quadruple.
 angin menderu liar membuat dedaunan dan ranting aneka pepohonan besar yang memagari marka Sir Alex Ferguson (3): Cara Mengendalikan Bisnis
Fergie: kalau kalah, aku harus segera mencari tahu kenapa.
Buat Ferguson yang lahir dari golongan kelas pekerja, lintasan hidup di abad renta seperti itu terlalu bagus. Bapaknya hanya buruh galangan kapal di pelabuhan Govan, Glasgow. Di abad mudanya, Fergie tak ada punya dongeng apa-apa apalagi prestasi sebab beliau gantung sepatu secara dini pada 1974 di klub Ayr United. Bahkan ia nyaris melupakan sepak bola dikala membuka kafetaria berjulukan Fergie's.

Bekerja di kafetaria selalu mendapatkan pengalaman dan wangsit gres setiap hari. Ini ialah modal awalnya, modal awal cara mengendalikan bisnis di sepak bola. Ketika beralaskan antusiasme beliau mampu sukses di klub kecil Queens Park dan Saint Mirren, pada 1977 sebuah klub besar Aberdeen menantang kepiawaiannya. Sejak itulah hidupnya berubah. Sejak itu pula beliau tak pernah istirahat dari seluk beluk dan sepak terjang sepak bola. Hingga hari ini.

Mitos kedua Ferguson paling santer tiada lain pendekatan paternalistik untuk memberi tantangan pada pemain muda sebagai langkah penentu cara mengendalikan bisnis di Old Trafford. Tak tanggung-tanggung, segerombolan pemain satu angkatan tiba-datang menjadi skuad inti pasukannya yang secara bisnis menghemat ratusan juta pound. Paul Scholes, David Beckham, Nicky Butt, Neville bersaudara, dan Ryan Giggs tidak akan pernah melupakan jasa Ferguson.
 angin menderu liar membuat dedaunan dan ranting aneka pepohonan besar yang memagari marka Sir Alex Ferguson (3): Cara Mengendalikan Bisnis
Gaya kebapakan yang terbuka, efektif dan efisien.
Di kala itu, anggaran transfer dialihkan buat  membangun markas latihan Carrington lebih glamor dan pendirian Manchester United Academy. Di sini talenta-talenta lokal dicetak sejak usia 9 tahun. Beberapa diantaranya kini jadi calon bintang. Tanpa harus masuk bangku kuliah lagi, Fergie punya cara mengendalikan bisnis yang hebat dengan membentuk sistem paling efisien sebuah korporasi raksasa untuk ke era depan.

Sejak bocah, para pemain sudah mengenal etika panglimanya sehingga mereka rela dikontrol, dikuasai, dimotivasi ketika beranjak sampaumur. Gaya kebapakan yang terbuka terbukti efektif dan efisien sehingga suasana kekeluargaan tampak positif. Gordon Strachan, yang dibina Fergie ketika di Aberdeen, mengakui melihat mobil sang manajer suatu malam di depan rumahnya sehingga dia yakin beliau diawasi.

Beckham, yang menimbulkan Fergie ayah keduanya, dan Ferguson juga menimbulkan Beckham sebagai salah satu putranya, punya kekerabatan jauh lebih unik. Fergie begitu marah dan cemburu setelah tahu anak kesayangannya akan mengawini seorang wanita ambisius yang bukan menjadi 'menantu' idamannya. Hingga kini, Victoria Adams tidak pernah bertegur sapa dengan Ferguson.

Melakukan patroli ketat selama dua dekade lebih, baik di Carrington maupun di Old Trafford bukan pekerjaan enteng. Pada kesudahannya manajerial Fergie bernilai bisnis yang tinggi. Ada dua hal yang penting, begitu beliau berpendapat soal cara mengendalikan bisnis. "Paling utama yaitu memenangkan pertandingan, sesudah itu urusan komersial akan lebih mudah meraih sukses." Wow, cerdas dan sederhana!

Pembelajaran bagaimana Fergie menangani sisi bisnis mampu dilihat pada Wayne Rooney. Ketika tahu pemain Everton itu 'mampu' dibeli, Fergie pribadi mendatangi David Gill, dan berkata tegas: "Kami mesti menerima anak ini, ayolah, hanya 20 juta (pound)! Itu tidak berarti apa-apa dibanding Chelsea atau Arsenal yang merebutnya. Dan jikalau itu terjadi, fans kita akan memperabukan kawasan ini!"

Peran David Gill

 angin menderu liar membuat dedaunan dan ranting aneka pepohonan besar yang memagari marka Sir Alex Ferguson (3): Cara Mengendalikan BisnisSesi latihan gres usai, saat para wartawan tersadar apa yang terjadi pagi itu. Kegalauan Fergie bukan sebab aksi perang investor, tapi memang akhir kalah dari Milan. Bertebaran rumor bahwa Fergie akan resign karena hubungan dengan owner, terutama John Magnier dan John Patrick McManus, terus memburuk. Tapi analis yakin investor dari AS berusaha sekuat tenaga biar Fergie bertahan. Terus jelas, inilah pertama kalinya semenjak 1986, Ferguson terlibat office-politicking di Old Trafford. Di satu sisi beliau menyanjung tradisi klub yang memang pantas dimiliki oleh bangsa Britania. Pada sisi lain, dirinya tidak cocok dengan pemilik lama. 

Sementara calon pemilik gres malah menginginkan dirinya. Fergie paham, tuntutan pemilik saham terkadang membuatnya frustrasi. Untungnya sejak muda dia paham cara mengendalikan bisnis di sepak bola. "Ada saatnya dikala saya dihadapkan oleh situasi bahwa klub harus membayar deviden kepada pemegang saham sebagai bentuk tanggung-jawab. Terkadang hal itu bisa memancing pertanyaan 'kenapa mereka yang harus diberi uang?' 

Berikan saja kepada saya sehingga aku bisa membelanjakan untuk pemain baru. Namun Anda mesti memahami bahwa keseimbangan keuangan mampu saja terganggu. Kepergian Peter Kenyon pada 2003, yang dibajak Roman Abramovich, justru mengakrabkan Fergie dengan Gill. Kohesi keduanya terbilang prima. Fergie jadi bersemangat melihat Gill antusias. Pun sebaliknya. Padahal Fergie tahu betul kelakuan investor gres yang menyakiti Gill. Bayangkan, Glazer memboyong para akuntannya untuk mengontrol keuangan klub dari celah mana saja.
 angin menderu liar membuat dedaunan dan ranting aneka pepohonan besar yang memagari marka Sir Alex Ferguson (3): Cara Mengendalikan Bisnis
Inilah intisari cara mengendalikan bisnis ala Ferguson.
Gaya Amerika dengan kultur koboi-nya suka membingungkan budaya aristokrasi British. Jika peperangan antar investor itu ikut diladeni, barangkali dongeng Fergie di United sudah berakhir pada 2005. Tapi kecintaan pada permainan, terobsesi pada kemenangan, menciptakan sang grandmaster Old Trafford ini terasa mendidih oleh tantangan gres yang mengusik dirinya: sepak terjang Chelsea!

Bukan Fergie tidak tahu ketamakan Glazer. Dia juga paham nilai bisnis United di lantai bursa saham di London dan New York. Beliau juga maklum jikalau Nike dan Vodafone justru menggelontorkan bujet edan di abad klub dilanda kekisruhan. Pendek kata, beliau tahu Old Trafford itu yakni tempat menetasnya telur emas. Jika ada telur, pasti ada angsa atau ayam. Siapa bebek atau ayamnya dia juga paham. Inilah intisari cara mengendalikan bisnis ala Fergie.

Acapkali idealistis harus berada di depan dari realistis. Ini pemahaman berikut dari cara mengendalikan bisnis ala Ferguson: mengembalikan ke khittah fundamental sepak bola itu sendiri: sebagai permainan, peperangan di lapangan hijau. Dia berpikir, selama kepentingannya tak dihambat, termasuk posisi Gill, ia tak begitu peduli dengan semuanya. Hanya itu syaratnya. Ferguson tahu betul di mana posisinya, kompetensinya, keahliannya. Dia coba bersikap pragmatis saja.

Ada satu nama yang diwaspadai, dijadikan tantangan gres, yang mengembalikan lagi kesehatan jiwa dan raganya. Orang ini bernama Jose Mourinho. Keputusan Fergie untuk bertahan menyelamatkan nasib dan era depan sekitar 20 pemain utama, serta puluhan pemain anabawang. Yang signifikan lagi, milyaran suporter Red Devils menyambut gembira dan mendoakan kesehatannya.

"Yang aku lakukan dalam hidup ini ingin main di klub  terbaik, yang punya manajer terbaik di dunia," ucap si pemain. Gill dan Fergie paham seluruh skuad buatan mereka. Secara struktur, Gill adalah bosnya Fergie. "Dia selalu minta lebih. Ada saatnya berkata tidak. Dia tak merajuk lagi untuk kedua kali," ucap Gill tentang Fergie.

"Saya banyak belajar darinya. Setiap hari kami bicara di telpon, dan seminggu sekali bertemu secara formal. Istri saya bilang aku gampang terbujuk. Tapi buat saya tidak," ucap sang CEO. "Dia datang dengan tawaran gaji baru beberapa pemain. Jika saya pikir memang harus, maka saya akan bayar. Ada banyak David Gill di luar, tapi tidak ada lagi Ronaldo dan Rooney di luar," tuturnya lagi.

Mengingat United ditopang oleh tradisi yang kuat di satu sisi, dan loyalitas fans di sisi lainnya, hampir niscaya akan terjadi kekacauan besar-besaran jika mereka serempak mundur. Sejarah mencatat, mereka bertahan hingga delapan tahun ke depan dan Manchester United meraih 16 trofi (5x di liga, 5x Community Shield, 4x di Piala Liga, 1x Liga Champion, dan 1x Piala Dunia Antarklub).

(foto: radiotimes/mirror/telegraph)

Friday, May 17, 2013

Sir Alex Ferguson (2): Sumber Kehebatannya

Seorang bintang film naik ke panggung untuk mendapatkan trofi penghargaan. Dia menangis bersyukur, lalu berpidato dengan gaya kocak yang bikin hadirin terpingkal-pingkal sekaligus melupakan kesedihan sang pemain drama. Dan yang tak disangka-sangka, si bintang film menyatakan pengunduran diri selamanya dari panggung hiburan alasannya sesuatu hal, sambil terisak-isak. Apa yang Anda lakukan jika Anda menjadi salah satu penonton di ruangan itu?
Seorang aktor naik ke panggung untuk menerima trofi penghargaan Sir Alex Ferguson (2): Sumber Kehebatannya
Panglima besar ulung yang paham menjalankan angkatan perangnya.
Disebut opera sabun atau bukan, penghormatan dan kehilangan biasanya selalu berdampingan. Mundurnya Alex Ferguson merupakan momen paling krusial bagi Manchester United. Di ketika bersamaan, Red Devils juga kehilangan David Gill sang CEO yang juga menyatakan diri pensiun. Keduanya kombinasi sempurna saat mengarungi pertempuran, amat bertenaga, kohesif, dan tentu: berprestasi.

Ferguson dan Gill sangat kompeten, lagi pula akil di bidangnya. Konten yang pas, meski sulit dibilang terbaik, dipadu dengan potensi dan prospek bisnis yang aduhai. Apa balasannya? Dalam kisah perang, Fergie yaitu panglima besar ulung yang paham menjalankan angkatan perangnya. Dia selalu didukung oleh seorang patih andal untuk menjamin senjata dan amunisi yang dibutuhkan. Itulah Gill.
Seorang aktor naik ke panggung untuk menerima trofi penghargaan Sir Alex Ferguson (2): Sumber Kehebatannya
Ferguson-Gill: kombinasi sempurna dan bertenaga untuk pertempuran. 
Tak heran jika Arsenal tidak sanggup menyainginya, bahkan ketika David Dein terusir, yang bikin Arsene Wenger jadi limbung; ketika itu bergotong-royong The Gunners sudah simpulan. Datangnya dua pemain baru, Chelsea dan Manchester City, malahan menyebabkan duet Ferguson-Gill lebih kreatif, ambisius, dan bergairah. Terkadang tradisi itu lebih berharga dan lebih kuat dari uang ada benarnya.

Namun mulai kini, itu jadi periode lalu. Setelah ikut bersedih dan menangis, Anda sebagai penonton setia dihadapkan oleh situasi ketidak-pastian di periode depan. Bukan soal kangen dan kehilangan, tetapi lebih kepada ketakutan dan kecemasan. Siapa yang mampu menggantikan abjad mereka? Adakah pemeran-bintang film lebih muda yang potensial mengisi lakon mereka?
Seorang aktor naik ke panggung untuk menerima trofi penghargaan Sir Alex Ferguson (2): Sumber Kehebatannya
Rumus dasar Ferguson: manajerial itu seluruhnya soal mengontrol. 
Usut punya usut, dipikirkan semalam suntuk, diteropong sampai mata lamuran; risikonya mampu disimpulkan: tidak mungkin mengulangi lagi kiprah duet Fergie dan Gill. Tradisi mungkin tidak berubah, namun cara berperang dan memakai senjata serta jaminan gudang senjata sudah pasti akan berbeda dan menggunakan gaya baru. Dari warung sebelah mana, United menemukan panglima dan patih barunya?

Kemampuan barangkali ada, tapi huruf? Ahli strategi mungkin banyak tersedia, tapi sebagai motivator? Bahkan kuadran Fergie dalam teori permainan ialah diktator. Panglima perang punya dua fungsi utama: memperjuangkan gaya bertempurnya dan menjamin kemenangan pasukannya. Karakter sulit dibuat sebab sudah terbuat semenjak awal lahir dan terbentuk oleh pengalaman hidupnya.

Manajer yang lebih santun di kamar ganti sudah berada di ambang mata. Tidak ada semprotan ala hair-dyer, menendang kawasan sampah atau melempar botol minuman ke tembok, tidak mengunyah permen karet, memprotes wasit, bahkan berani berkonfrontasi dengan manajer lawan di mana saja, di lapangan atau di koran. Pendek kata, ketakutan hadirin tadi akibat kehilangan seperti ini.

Dalam satu pernyataan, Ferguson bilang begini: "Manajerial itu seluruhnya soal mengontrol. Sukses memperlihatkan Anda kontrol, dan kontrol memperlihatkan Anda kelanggengan sebagai manajer. Dalam sepak bola, sangat sedikit manajer meraih posisi untuk mengontrol penuh timnya sendiri." Bukankah intensitas ini terlihat tidak mirip kebiasaan relasi administrasi modern dengan karyawan?
Seorang aktor naik ke panggung untuk menerima trofi penghargaan Sir Alex Ferguson (2): Sumber Kehebatannya
Keputusan yang jago tiba dari kontrol yang ahli.
"Saya menyayangi para pemain, saya lakukan itu. Namun itu tidak berarti Anda harus mengabaikan peran utama dengan bilang: Saya berharap lebih baik dari kalian. Permainan mereka di atas lapangan adalah cerminan saya, alasannya aku ingin mereka seperti aku."

Suatu dikala salah satu universitas bisnis terbaik di dunia ingin tau dengan gaya manajemen Ferguson. Belasan profesor bisnis Harvard Business School termenung saat mendengar salah satu tanggapan Fergie. "...dan bila ada orang yang berani meloncat dari ruangan kendali saya, mereka akan mati." Rumusan ala Ferguson sudah dimasukkan ke buku besar General Manual of Parenting.
Seorang aktor naik ke panggung untuk menerima trofi penghargaan Sir Alex Ferguson (2): Sumber Kehebatannya
Permainan mereka di atas lapangan yaitu cerminan saya.
Harvard Business Review dalam situs resminya, hbr.org, kesudahannya mematok 8 komposisi diam-diam kunci sukses Ferguson. Delapan kunci itu yakni [1] mulai dengan fondasi berpengaruh, [2] berani membangun ulang tim, [3] patok standar tinggi dan tahan semua sumber daya untuk tujuan, [4] jangan pernah menyerahkan kontrol, [5] selaraskan semua pesan untuk momen tertentu, [6] menyiapkan diri untuk menang, [7] andalkan kekuatan pengamatan, dan [8] jangan pernah berhenti beradaptasi dengan segala kondisi.

Apa yang paling butuhkan jadi manajer? "Bikin keputusan!" kata Fergie, simpel. Keputusan andal tiba dari kontrol yang ahli. Bertahun-tahun orang bertanya siapa yang pantas menggantikan Fergie kelak. Publik Old Trafford sendiri sudah mengatakan tidak mungkin lagi, sebagaimana yel-yel The Impossible Dream untuk sang legenda. Kalau begitu selamat menikmati pensiun, Sir Alex!

(foto: mirror/dailymail/universityherald)