Thursday, September 11, 2014

Football Centenary Trophy 1988: Obat Mujarab Sedih Arsenal

Memasuki tahun ketiga 'puasa' tampil di ajang Eropa, efek dari tragedi Heysel, agaknya klub-klub Inggris mulai kehausan kendati di sisi lain ada hikmahnya. Di tahun 1988 itu, bangsa Inggris kebetulan punya simpanan perayaan seabad kelahiran Football League, operator liga sepak bola pertama di dunia.

klub Inggris mulai kehausan kendati di sisi lain ada hikmahnya Football Centenary Trophy 1988: Obat Mujarab Duka ArsenalMercantile Credit Management (MCM), sebuah institusi Australia yang cara cari duitnya memberi kredit dengan imbalan bunga, bersedia mensponsori aktivitas bagi 'orang-orang kehausan' tersebut. Sepanjang 1988, MCM menjamin dana dua turnamen yang pada satu segi, bertujuan memberi sampingan untuk pemain. Sebagai rekanan FA, MCM leluasa berbisnis di Football League. Dihelatnya Football Centenary Trophy 1988, yang mainnya sebulan sekali, jadi hadiah elok buat klub-klub top jikalau menyebut 'seteguk air' dianggap rada bergairah. Ajang ini juga sebagai koreksi dari kegagalan pesta sebelumnya, pada 16-17 April, yang berakhir gagal total dari sisi bisnis, dan setengah memalukan dari sisi tontonan. Meski main di Wembley dan diikuti 16 klub hasil audisi berdasarkan performa teranyar, turnamen The Mercantile Credit Football Festival itu amat miskin gol akibat mengingkari sepak bola sendiri. 

Masak' mainnya 2 x 40 menit? Dan, lihat sendiri, ada 16 klub dan dalam waktu dua hari. Bisa dibayangkan seperti apa kualitas permainan mereka. Para penerima turnamen edisi pertama itu yakni Aston Villa, Blackburn Rovers, Crystal Palace, Everton, Leeds United, Liverpool, Luton Town, Manchester United, Newcastle United, Nottingham Forest, Sheffield Wednesday, Sunderland, Tranmere Rovers, Wigan Athletic, Wimbledon, dan Wolverhampton Wanderers.

Juaranya adalah Forest yang di simpulan mengalahkan Wolves lewat langgar penalti pasca bermain tanpa gol. Peserta banyak tapi waktunya sempit yang berefek dipangkas waktu permainan, skor 0-0 pun merajalela semenjak awal. Lucu, melihat klub top seperti Liverpool cuma main sekali doang, alasannya kalah berkelahi penalti dari di Newcastle di penyisihan awal.

Cukup masuk akal bila empat tim ibukota; Arsenal, Chelsea, Tottenham dan West Ham, ogah ikutan karena merasa esensinya bertentangan dengan nurani mereka. Satu-satunya hiburan terbaik turnamen ketika melihat peran Tranmere, klub divisi empat yang menggilas Wimbledon dan Newcastle sebelum disingkirkan Forest lewat tabrak penalti.

klub Inggris mulai kehausan kendati di sisi lain ada hikmahnya Football Centenary Trophy 1988: Obat Mujarab Duka ArsenalLantaran terikat kontrak, Football Centenary Trophy 1988 jilid II kembali digelar dengan titel Mercantile Credit Centenary Trophy Final dengan penerima terbatas. Arsenal, Everton, Liverpool, Manchester United, Newcastle United, Nottingham Forest, Queens Park Rangers dan Wimbledon. Sistem pertandingan yang dipakai yakni sistem gugur.

Waktu turnamen yang tidak aman, 31 Agustus, atau menjelang bergulirnya ekspresi dominan 1988/89, berujung pada seretnya penonton di empat laga kualifikasi. Liverpool vs Forest 4-1 (20.141 penonton), Manchester United vs Everton 1-0 (16.439), Newcastle vs Wimbledon 1-0 (17.141), dan Queens Park Rangers vs Arsenal 0-2 (10.019).

Melihat minimnya orang ke stadion, kualitas turnamen ini dipertanyakan orang. Liputan pers tak begitu luas, stasiun TV juga tidak antuasias menayangkannya. Hal ini mengingatkan saat simpulan edisi pertama, Wembley kosong melompong lantaran cuma diisi 17.000 penonton! Surutnya animo diduga sebab absennya empat klub top ibukota.

Hadirnya Arsenal tidak banyak membantu gairah di edisi kedua. Chelsea, Spurs, dan West Ham tetap mangkir. Mereka digantikan oleh QPR dan Wimbledon. Mercantile Credit Centenary Trophy benar-benar cuma jadi festival belaka bahkan eksibisi! Satu-satunya sabung yang sarat penonton terjadi di semifinal antara Arsenal vs Liverpool. Pada 20 September 1988 itu, Highbury dikunjungi 29.235 orang untuk melihat kemenangan The Gunners 2-1. Arsenal melaju ke akhir dan bertemu Manchester United yang mengalahkan Newcastle 2-0 di hadapan hanya 14.968 penonton Old Trafford! 


Trio Michael Thomas, David Rocastle, & Paul Davies.
Karena trauma Wembley takut kosong lagi, tubruk akhir pun dipindah ke Villa Park di Birmingham. Hasilnya lumayan. Dua pertiga Villa Park dipenuhi 22.182 penonton ketika tamat pada 9 Oktober 1988. Paul Davis dan Michael Thomas, mencetak dua gol Arsenal. Sementara Manchester United hanya membalas melalui Clayton Blackmore. The Gunners pun jadi juara turnamen super-langka alasannya adalah, barangkali, berikutnya akan digelar pada 2088!

Seorang Gooner menuliskan pengalamannya menonton final yang diguyur hujan lebat tersebut. Dia antusias pergi jauh ke Birmingham dengan satu alasan: ingin melihat timnya meraih trofi, apapun itu. Mercantile Centenary Trophy barangkali gampang dilupakan, tapi titel ini dianggap obat mujarab kedukaan Arsenal di tamat Piala Liga 1987.

Laga centenary lain yang jadi penghibur klub-klub Inggris karena masih kena tampil di ajang Eropa yakni duel tim Football League XI (Gary Lineker cs) vs Rest of the World XI (Diego Maradona cs), Agustus 1987, di Wembley. Satu lagi yaitu antara juara Liga Inggris Everton vs juara Liga Champion 1987 Bayern Muenchen yang berakhir 3-1.


DATA-FAKTA FINAL


ARSENAL vs MANCHESTER UNITED 2-1

Tempat: Stadion Villa Park, Birmingham
Waktu: Minggu, 9 Oktober 1988
Kick-off: 15.30 Waktu Lokal
Penonton: 22.182 orang
Wasit: George Courtney
Pencetak Gol: Paul Davis, Michael Thomas (Arsenal); Clayton Blackmore (Manchester United)
Road to Final: Perempatfinal: QPR 0-2 Arsenal (29/08/1988) Semifinal: Arsenal 2-0 Liverpool (20/09/1988)
Arsenal (4-4-2): 1-Jim Furnell; 3-Robert McNab, 6-Ian Ure, 4-Frank McLintock, 5-Peter Simpson; 9-George Graham, 2-Peter Storey, 7-John Radford, 8-David Jenkins (12-Terry Neill 75'); 10-Jon Sammels, 11-George Armstrong. Manajer: George Graham
Manchester United (4-4-2): 1-Gary Sprake; 3-Terry Cooper, 5-Jack Charlton, 6-Norman Hunter, 2-Paul Reaney; 11-Eddie Gray (12-Rod Belfitt, 75'), 10-Johnny Giles, 4-Billy Bremner, 8-Peter Lorimer; 7-Jimmy Greenhoff, 9-Paul Madeley. Manajer: Alex Ferguson

Skuad Arsenal 1988/89

Kiper: John Lukic, Alan Miller. Bek: Tony Adams, Steve Bould, Gus Caesar, Lee Dixon, David O'Leary, Nigel Winterburn. Gelandang: Paul Davis, Perry Groves, Martin Hayes, Brian Marwood, Steve Morrow, David Hillier, Paul Merson, Kevin Richardson, David Rocastle, Michael Thomas. Penyerang: Kevin Campbell, Niall Quinn, Alan Smith. Manajer: George Graham

(foto: youtube)