Thursday, July 30, 2009

Sejarah Sepak Bola (3): Teknologi Bola, Berdirinya Klub, Dan Kecantikan Wu Zetian

Sejak zaman baheula pun, perkembangan olah raga selalu terkait dengan situasi politik. Popularitas Tsu Chu sempat mengalami hambatan besar dengan runtuhnya Dinasti Han (206 SM-220). Rawannya stabilitas keamanan dalam negeri menciptakan olah raga ini ‘diabaikan’ orang selama empat ratus tahun.

 perkembangan olah raga selalu terkait dengan situasi politik Sejarah Sepak Bola (3): Teknologi Bola, Berdirinya Klub, dan Kecantikan Wu Zetian
Baru di periode Dinasti Tang (618-907), permainan yang jadi cikal bakal sepak bola itu mulai reborn, lahir kembali. Dari semua literatur tentang Cina kuno, cerita Tsu Chu yaitu salah satu yang lenyap kolam ditelan bumi. Ini bukti bahwa Tsu Chu ketika itu menjadi kurang penting dalam kehidupan. Beda dengan manuskrip soal peperangan, pengetahuan, pengobatan, pertanian, perdagangan bahkan kuliner yang tak pernah putus ceritanya.

Cerita turun temurun ke anak cucu betapa signifikannya Tsu Chu pada lifestyle leluhur sontak terputus. Juga dongeng patriotik. Menurut syahibul hikayat, sebagai persiapan membendung lawan, Jendral Huo Qubing pernah menyuruh pasukannya membedah hutan. Bukan untuk benteng, tapi sebuah lapangan bola! Dia beralasan untuk menaikkan susila dibutuhkan kebugaran badan. Dan katanya yang paling efektif adalah dengan main Tsu Chu.

Maka dari itu, runtuhnya Dinasti Han diikuti juga oleh hilangnya sebuah permainan rakyat dan para kaisar sejak ribuan tahun. Kisah itu mampu jadi diawali menyerahnya Kaisar Xian (181-234) di sebuah langgar Battle of Red Cliffs pada tahun 208. Militer Han dikalahkan oleh pasukan aliansi yang di utara dipimpin oleh Cao-Cao, bekas panglima Dinasti Han. Sedangkan dari sebelah selatan oleh Sun Quan serta barat melalui panglima Liu Bei.

Dari aksi ketiga warlord inilah kelangsungan Dinasti Han tamat sesudah berkuasa 426 tahun. Era berganti. Cina diperintah oleh Sanguo (tiga kerajaan besar) yang masing-masing punya kaisar sendiri. Namun dominasi Three Kingdoms itu pun tak usang, cuma 60 tahun. Pada tahun 280 aliansi kekaisaran ini pecah kongsi. Wilayah barat dan selatan digerogoti keturunan Cao Cao yang mendirikan sebuah klan baru: Dinasti Jin (265-420).

Jangan lagi khusus Tsu Chu, lainnya hampir tak ada yang menulis manuskrip semua olahraga di abad itu, selain cerita perang atau politik. Situasi dalam negeri Cina yang destruktif masih terus berlangsung. Pada tahun 304-439, ada 16 kerajaan lagi yang bikin Dinasti Jin makin kehilangan tajinya. Bahkan pada tahun 420, Dinasti Jin terpecah menjadi kerajaan utara dan kerajaan selatan, yang berjalan sampai tahun 589.

Seperti biasanya, dengan tidak adanya kesatuan kepemimpinan, maka sulit bagi olah raga untuk berkembang. Cerita Tsu Chu hingga dikala itu jadi raib, setidaknya missing-link. Peta politik di Cina masih tetap keriting sesudah lahirnya Dinasti Sui (581-618). Tidak banyak yang terungkap dari sebuah kala yang cuma berkuasa 37 tahun itu. Dua hal paling menonjol pada dinasti ini yakni soal rekonstruksi Tembok Cina, pembuatan jalan masuk terbesar di dunia dan berkembangnya agama Buddha.

Kisah soal Tsu Chu kembali terungkap dalam banyak literatur sesudah lahirnya Dinasti Tang (618-907). Dinasti ini mulai berkuasa usai kaisar terakhir Dinasti Sui, Yang Sui, diracun oleh Li Yuan, sang keponakan. Dari aneka macam naskah kuno disebutkan bahwa Tsu Chu hidup kembali pada abad ini. Bukan itu saja, teknologi baru bola juga diperkenalkan. Kalau selama ini diisi bulu burung, maka sekarang diganti udara serta dibungkus kulit berlapis dua.

 perkembangan olah raga selalu terkait dengan situasi politik Sejarah Sepak Bola (3): Teknologi Bola, Berdirinya Klub, dan Kecantikan Wu Zetian
Lebih dari itu, permainan Tsu Chu mengalami improvisasi. Kini ada dua gawang. Satunya lagi ditaruh di tengah lapangan. Kegilaan rakyat sampai raja pada Tsu Chu kembali marak. Ibukota Chang’an ketika itu dipenuhi lapangan bola! Mulai yang berkelas bebatuan, rerumputan, hingga hamparan permadani yang biasanya berada di istana-istana. Klub-klub bertebaran. Seluruh angkatan perang plus pasukan khusus dipastikan mempunyai klub.

Wu Zetian

Dari satu manuskrip beserta gambarnya yang diketemukan, terlihat seorang gadis 17 tahun tengah mengalahkan sebuah tim angkatan darat Cina. Setidaknya ada dua indikasi yang tersibak. Pertama gadis ini yaitu seorang pemain profesional, buah dari ketatnya kompetisi dikala itu. Kedua, gambar memberikan betapa populer Tsu Chu. Di zaman ini, kaum intelektual mulai banyak yang bermain dan berjasa mengimprovisasi hukum-aturannya.

Mereka, seperti para mahasiswa Oxford di Inggris seribu tahun lalu, bikin temuan gres. Selain penemuan pada bola juga ditemukannya istilah posisi per posisi di lapangan. Salah satunya penjaga gawang! Biasanya ini untuk pemain yang kurang berbakat. Yang mengagumkan, dari pelbagai jurus-jurus baru muncul pula kembangan permainan. Untuk diketahui, kurun itu Tsu Chu bisa juga disebut ‘bola basket kuno’ dengan tiang gol setinggi 10 meter!

Hal paling menonjol di kurun Tang adalah banyaknya wanita yang andal Tsu Chu. Ini cukup mengejutkan sebab sebelumnya tidak pernah ada manuskrip yang menulisnya. Namun dari catatan sejarah, hal itu gres bisa dipahami. Dinasti Tang (Tang Chao) yang merengkuh di Cina sejak 18 Juni 618 hingga 4 Juni 907 yaitu periode kekuasaan yang didirikan Li Yuan dengan lebih dulu membunuh pamannya, kaisar terakhir Dinasti Sui, Kaisar Yang.

Li Yuan menjadi kaisar pertama dinasti ini dengan titel Kaisar Gaozu (566-635). Ketika Tang dipimpin Kaisar Taizong (599-649), anak dari Gaozu, hirarki sejarah Cina berbelok drastis. Adalah seorang wanita bagus berjulukan Wu Zetian yang bikin gara-gara. Di usia 13, bocah Wu mulai hadir di istana jadi gundik kaisar. Saat Taizong wafat, Wu dimanfaatkan oleh istri kaisar yakni permaisuri Wang untuk mendongkel selir anaknya, putra mahkota Gaozong.

Sesudah Gaozong jadi kaisar, Wu membunuh ibu kaisar dan selir kesayangan kaisar tadi, yang membuatnya jadi permaisuri. Tindakan kejinya berlanjut demi kekuasaan. Setelah Gaozong mangkat pada 693, beliau membunuh anak laki tertuanya, Li Hong dan seorang putrinya. Lalu dua anak laki lainnya, Li Xian dan Zhongzong, diasingkan. Kecuali anak laki bungsunya, Ruizong, yang kemudian dijadikannya kaisar boneka dan sementara.

Tradisi Cina tak mengenal pemimpin perempuan. Namun Wu tetap nekat. Usaha panjangnya harus berhasil. Pada 690, sesuai janji sebelumnya, Kaisar Ruizong risikonya mengoper kekuasaan kepada Wu, sang ibu yang telah berusia 65 tahun. Jadilah Wu sebagai Kaisar Perempuan Pertama dan satu-satunya dalam sejarah Cina! Dia digelari Huang Tai Hou atau ibu bangsa bagi Jepang, Korea, dan Vietnam yang saat itu digenggam Cina.

Menurut sejarawan, kenapa banyak perempuan yang piawai main Tsu Chu waktu itu sangat dipengaruhi oleh kedigdayaan Wu Zetian sebagai wanita paling berkuasa di dunia dikala itu, sebelum dan sehabis dia jadi Kaisar Wu Zetian (690-705). Pada era inilah, emansipasi wanita terangkat secara otomatis, meski terkesan dipaksakan hingga menyebabkan kontradiksi sosial. Di sisi lain, Cina tengah mengalami Golden Age kedua sesudah era Dinasti Han.

Inilah era di mana Cina mengalami lompatan besar dalam mutu SDM dan telah menjadi ‘polisi’ dunia, di kala di tanah Amerika masih terjadi kanibalisme. Tenaga kerja berkualitas melimpah ruah sehingga dengan mudah mereka membuat standar sistem perkantoran yang pertama di dunia. Banyak ditemukan inovasi pada percetakan, mekanika, medis, sampai pembuatan AC (air conditioning) pertama di dunia melalui tenaga hidrolik. Intinya, ketika itu Cina sudah menerapkan profesionalisme di segala bidang.

 perkembangan olah raga selalu terkait dengan situasi politik Sejarah Sepak Bola (3): Teknologi Bola, Berdirinya Klub, dan Kecantikan Wu Zetian
Ibukota Chang’an yakni sangat populer sedunia sebagai pusat kegiatan ekonomi, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan tiada banding. Sungai buatan terpanjang di dunia (Da Yunhe), yang dibangun pada masa Dinasti Sui, disulap menjadi sentra ekonomi nasional. Sementara Jalur Sutra merupakan urat nadi bisnis internasional. Jalur akbar ini membentang mulai tanah Jawa, Cina, India, Arab, Persia sampai selatan Eropa.

Militer Cina yang terkuat sejagat dengan ratusan ribu tentara profesional. Ini belum termasuk ribuan serdadu yang bersiaga mengawasi Jalur Sutra. Kekuatan tentara Cina di rezim Tang lebih hebat dibanding abad Han dan setara dengan Dinasti Yuan (1271-1368), Ming (1368-1644), atau Qing (1644-1911). Populasi Cina dari sensus di masa Tang mencapai 50-an juta, meski sejarawan yakin jumlahnya malah sekitar 80-an juta.

Jika jumlah ini diasumsikan setengahnya adalah wanita, maka bisa dibayangkan betapa populernya Tsu Chu waktu itu. Dengan level kemakmuran di atas rata-rata dan tingginya stabilitas keamanan, plus efek dari kekuasaan dan sosok Wu Zetian, sudah pasti membuat perkembangan olahraga di masa Dinasti Tang juga mumpuni. Dan yang penting, sebagai akibat friksi bisnis atau militer, permainan ini gampang menyebar ke mana-mana.

Mulai kepulauan Jepang di utara hingga tanah Vietnam di selatan. Dari semenanjung Korea sampai, barangkali, pernah mampir ke pulau Jawa. Di Jepang dinamai Kemari. Di Korea dikenal dengan Chuk-guk. Sedangkan di Vietnam disebut Bong Da. Dugaan para andal, selain jadi rute bisnis, Silk Road juga diyakini sebagai pintu menyebarnya sepak bola kuno ke Asia tengah dan benua Eropa. Cikal bakal permainan terhebat itu pun mulai dikenal bangsa-bangsa lain. Semoga demikian. Wallahu’alam.

(foto: lanzhou.china/theepochtimes/dramafever/civilization.wikia.com)

Sunday, July 12, 2009

Robert Mugabe: Ambisi Ngawur Hitler Afrika

Dia disegani kawan dan ditakuti lawan. Sepak terjangnya sering bikin nyolot atau dongkol banyak orang. Dibenci tapi diperlukan. Kalau saja ia murka sekarang, besok, atau tahun depan, barangkali bukan saja Afrika Selatan yang akan bergidik tapi seluruh dunia pun akan meradang risikonya.

Selain mengantisipasi kendala internal, pemerintah Afsel juga mengawasi bahaya eksternal terutama dari sang tetangganya, Zimbabwe. Stabilitas negara yang disetir oleh rezim Marxis itu ialah salah satu hal penting biar World Cup 2010 sukses. Pendek kata, seorang Robert Gabriel Karigamombe Mugabe ialah satu-satunya manusia di muka bumi ini, melebihi siapapun, yang paling potensial mampu menggagalkan Piala Dunia!

Jangan lagi bila mati, andai beliau terdongkel atau kalah pemilu saja, dijamin muncul perang saudara. Dampaknya? Setidaknya jutaan rakyat Zimbabwe akan lari ke Afsel yang berbatasan sejauh 225 km. Tidak ke Botswana, Mozambique atau Zambia karena cuma Afsel yang bisa mengubah nasib mereka. Itu sebabnya sekarang banyak pihak yang menepuk-nepuk bahu Mugabe. Atau, membujuknya supaya lekas adem kalau tahu tensinya lagi naik.

Saking kepikiran dengan dengus politik dan kehidupan pribadi Mugabe, suatu hari dalam perjumpaan di Ghana, Presiden Afsel Thabo Mbeki perlu menemuinya secara Istimewa. Ia hanya ingin berkata bahwa pemerintahannya memahami semua kebijakan Mugabe secara politis. Namun di satu sisi Mbeki mewanti-wanti agar Mugabe berkepala hambar dan sesekali jangan bikin ulah, apalagi pada 11 Juni-11 Juli 2010, waktu pesta besar berlangsung di negeri tetangga.

 barangkali bukan saja Afrika Selatan yang akan bergidik tapi seluruh dunia pun akan merad Robert Mugabe: Ambisi Ngawur Hitler Afrika
Tahu tengah diperhatikan, Mugabe memainkan kelihaiannya berpolitik selama setengah masa. Dia melakoni posisi tawarnya dengan memaksa menggunakan rights milik Afsel. Intinya bagaimana caranya Zimbabwe mampu kecipratan rezeki Piala Dunia. Cuma satu lahannya: pariwisata. Dengan gaung dan tema World Cup, Mugabe berharap negara-negara top mau menggunakan negerinya sebagai bab dari Piala Dunia itu sendiri. Setidaknya dari sisi hiburan.

Mugabe ingin tim nasional Brasil, Jerman, atau Inggris mengakibatkan Zimbabwe sebagai training camp yang akan menarik datangnya turis. Demi tujuan ini Mugabe amat serius. Pertengahan Mei silam beliau mengirim Menteri Pariwisata Zimbabwe Walter Mzembi menemui presiden Brasil Luis Inacio Da Silva. Tapi tampaknya tim Samba lebih tertarik ke Mozambique. Tetangga Zimbabwe ini punya kaitan historis dan sama-sama berbahasa Portugis.

Tapi Mzembi tidak berani terbang ke Eropa untuk melobi Gordon Brown dan Angela Merkel. Alasannya adalah karena rezim Mugabe dimusuhi Eropa gara-gara politik garis kerasnya. Padahal tim Three Lions jadi target utama, alasannya adalah secara umum dikuasai dari 12 juta rakyat Zimbabwe suka Liverpool dan Manchester United. Mugabe amat yakin, bila Piala Dunia 2010 mampu menjadi titik balik untuk mengatasi multi krisis yang tengah membelit negerinya.

Insting Marxis

Soal Mugabe bekerjsama Afsel bermuka dua. Saat trofi Piala Dunia diarak ke semua negara-negara selatan Afrika, November 2008, satu-satunya yang luput cuma Harare, ibukota Zimbabwe. Kenapa? Dari mulut Danny Jordaan, CEO World Cup 2010 jadi terbaca strategi asli Afsel. Negara yang tiap tahun dibanjiri jutaan pengungsi Zimbabwe itu setitik pun enggan memberi kesempatan buat Mugabe berpropaganda meski cuma lewat sebuah piala.

"Fokusnya bukan pada Mugabe, tapi rakyat Zimbabwe. Sudah sepatutnya kita menolong masalah mereka. Saya pikir hampir di seluruh dunia sekarang tengah mencari kekuatan untuk mampu mengubah keadaan dan menjamin proses demokrasi di Zimbabwe. Tentu saja kami bab dari proses itu," tutur Jordaan, yang jika Piala Dunia 2010 sukses, barangkali berpeluang menjadi pemimpin periode depan Afrika Selatan.

Afsel tak merespon asa gres Mugabe. Reaksi nyaring justru kebanyakan muncul dari Eropa, bahkan ada juga dari dalam negeri yang mengutip tokoh oposisi. Tentunya lewat jaringan online. Usai menang pemilu kontroversial 2008, Mugabe malah diberondong antipati dikala kekuasaannya tinggal empat tahun lagi sampai 2013. Usia telah melewati 85 tahun, jalan pun sudah sempoyongan. Apa lagi yang dicarinya? Mengapa dia dimusuhi dunia?

Menyebut Zimbabwe sontak orang teringat kekacauan hidup. Apapun yang bekerjasama dengan hajat orang banyak. Jangan lagi soal sepak bola, kebutuhan dasar serta vital mirip ekonomi, kesehatan, pendidikan saja hancur-hancuran. Lalu tingkat unemployement-nya 80%. Artinya 8 dari setiap 10 orang Zimbabwe yaitu pengangguran. Cerita horor juga menerpa di sektor kesehatan.

Di 2008, negara tanpa maritim ini kehilangan 4.200 rakyatnya akhir penyakit kolera. Itu belum termasuk dari HIV/AIDS yang bikin 3.500 orang dicabut nyawanya oleh malaikat ajal tiap minggu. Pada 2006, pejabat WHO sampai bengong saling pandang melihat data rata-rata cita-cita hidup di Zimbabwe. Pria 37 tahun dan wanita 34 tahun. Hingga sekarang krisis pangan dan gizi masih merajalela. Buat yang masih sayang hidup, jelas, lebih baik kabur.

Itulah mengapa 25 persen orang Zimbabwe telah 'sukses' melarikan diri ke Afsel atau sekalian ke Eropa. Ada asap pasti ada api. Gampang menunjuk biang dari Dan sumber bara api itu tak lain berjulukan Robert Mugabe. Entahlah, sejak 1998 ia makin tak karuan memimpin Zimbabwe. Negeri yang dulu bernama Rhodesia itu adalah sarangnya kronisme, nepotisme, korupsi dan acara gelap kian merajalela di satu dekade terakhir.

Frustrasi paham politiknya tak didukung Barat, terutama dari Inggris, insting Marxis campur sosialis Mugabe menggelegak. Dia ikutan bikin kisruh Kongo hingga berbuah perang saudara dan terpecah. Lalu 6.000 lahan pertanian tradisional milik para darah biru Inggris dinasionalisasi, beberapa sisanya diambil alih keluarganya. Akibatnya, Inggris plus AS eksklusif menyetop dan menggalang embargo ekonomi secara total.

Yang konyol, untuk melawan boikot itu beliau malah mencetak ratusan trilyun dolar Zimbabwe (ZWD). Tak urung inflasi merebak sangat dahsyat, sampai-sampai mustahil dihitung kalkulator. Jumlahnya? 231 juta persen. Bayangkan, 231 juta %! Seluruh ekonom goleng-goleng kepala. Dibujuk saja susah, apalagi dikritik? Berani lawan Mugabe hadiah tinggal pilih. Penjara, rumah sakit, atau kuburan. Intimidasi dan pelecehan jadi lauk pauk politiknya.

Kesempatan Terakhir

"Dunia lagi terguling, namun kami tetap berjalan tegar. Tidakkah itu mengejutkan anda? Ingat, yang terjadi di Wall Street, ada hubungannya dengan negara kecil yang disebut orang dengan Zimbabwe. Bukankah itu luar biasa?'sergahnya memulai argumen. Karena sudah mendarah daging, Robert Mugabe maju terus pantang mundur dengan gayanya, sampai kesannya dia meyakini telah menemukan momentum kebangkitan buat bangsanya: World Cup 2010.

 barangkali bukan saja Afrika Selatan yang akan bergidik tapi seluruh dunia pun akan merad Robert Mugabe: Ambisi Ngawur Hitler Afrika
Banyak analis yang tertawa. Infrastruktur yang minus, rawan sosial, fasilitas sekarat, agaknya tidak mungkin Brasil, Inggris, atau Jerman sudi mau mampir ke Zimbabwe. Mugabe dianggap latah. Kecintaannya pada sepak bola pun dituding palsu, meski ia sumpah menyukai Manchester United atau Chelsea, atau menaruh keponakannya, Leo, sebagai bos PSSI-nya Zimbabwe (ZFA). Kata BBC, Mugabe fanatik dengan kriket yang diakuinya lebih gentleman.

Lahir 21 Februari 1924 di Matibiri, bersahabat perbatasan Afsel, ketika masih bocah Robert telah berbakat jadi seorang soliter bin asosial. Dia lebih suka menyepi ke semak belukar yang rawan dicaplok singa, atau ke daerah kerja bapaknya yang pengusaha kayu, Gabriel Mugabe Matibiri. Di usia 10, dia kehilangan Gabriel selama-lamanya, lantas pindah tempat cari melongo di perpustakaan sekolah. Sosialisasinya gres terasah ketika sering mengikuti gerak gerik ibunya dan beberapa penginjil yang rajin blusukan ke kampung-kampung.

Waktu sampaumur, gara-gara bahagia baca, kepala Mugabe sudah kepenuhan ideologi, terutama dari buku-buku sosialis. Beruntung keluarganya terbilang makmur sehingga studinya mampu kelar di Universitas Fort Hare pada 1951. Selang setahun, Mugabe bahkan sempat kuliah di universitas terkemuka di dunia, Oxford, Inggris. Dia seharusnya bisa jadi pengajar, tapi alasannya sulit bergaul, beliau malah terus mencar ilmu sampai ke Zambia, Tanzania, dan Ghana.

Pulang dari Ghana, selain mendapat perempuan yang dijadikan istrinya, Mugabe juga ditawari masuk partai demokrasi nasional (NDP) pada 1960. Nah, di sinilah karier politiknya dimulai sembari mati-matian membongkar sifat tertutupnya itu. Dengan basis besar lengan berkuasa sosialisme, takdir politik Mugabe sangat dipengaruhi oleh formasi idolanya, mulai seperti kebanyakan orang Afrika ialah Presiden Soekarno, Karl Marx, sampai Adolf Hitler!

"Aku ini seorang Hitler. Hitler yang hanya punya satu tujuan: keadilan bagi rakyatnya, kedaulatan bagi rakyatnya, legalisasi kemerdekaan bagi rakyatnya dan hak-hak atas sumber daya alamnya. Andaikan itu benar cara seorang Hitler, maka biarkan aku menjadi sepuluh kali lipat Hitler," tutur Mugabe dengan tersenyum tapi bersuara serius. Zimbabwe merdeka dari Inggris pada 18 April 1980 di mana Canaan Banana, terpilih jadi presiden pertama di mana Mugabe jadi PM-nya.

Setelah menang pemilu 1987, lewat kampanye partai ZANU yang penuh intimidasi, dia mulai jadi presiden yang berani bilang born against colonialist. Karena dianggap tak pernah demokratis, sudah 22 tahun ini rezim Mugabe selalu digoyang Barat. Dapatkah kakek yang satu ini bertahan? Tak pelak lagi, Barangkali Piala Dunia 2010 itulah yang jadi pertaruhan serta kesempatan terakhir Mugabe untuk memperpanjang kekuasaannya.

(foto: telegraph/theguardian)

Monday, May 18, 2009

Sejarah Sepak Bola (2): Lebih Mirip Sepak Takraw

Tak perlu diragukan lagi bahwa permainan Tsu Chu atau Cuju menjadi leluhurnya sepak bola masa sekarang. Banyak fakta dan bukti-bukti yang mengarah ke sana. Bukan saja dari peralatan yang digunakan, mirip bola dan gawang, tetapi juga cara mainnya yang memakai kaki, tangan, dada, bahu dan kepala.
Aturan baku dalam Tsu Chu hingga sekarang masih digunakan di pentas sepak bola. Misalnya kemenangan tim dari banyaknya gol yang dibuat. Juga pengenalan pengadil di lapangan alias seorang wasit, termasuk bola lentur yang ukurannya tak beda jauh dengan bola kaki masa sekarang! Memang secara morfologis kata Tsu Chu itu sendiri berarti menyepak bola.

Tsu (cu) itu kata kerja; menendang dengan kaki, dan Chu (ju) yaitu kata benda; sebuah bola kulit yang berisi. Jangan dianggap Tsu Chu lebih gampang dimainkan. Malah sebaliknya. Untuk mencetak gol sulitnya minta ampun, apalagi tak boleh pakai tangan. Butuh performa Istimewa. Bisa dikata pemain Tsu Chu itu ialah bintang atau idola publik. Nama-nama mereka juga dikenal petinggi kerajaan bahkan oleh kaisar!

Secara umum, sejak muncul di zaman Dinasti Qin 221-206 SM hingga berakhir di abad Kekaisaran Qing (1644-1911), Tsu Chu terbagi tiga bentuk permainan; pribadi, tidak eksklusif dan individual. Gaya individual (keep uppy) dilakukan seorang pemain dengan mempermainkan bola di udara, seperti juggling, agar tidak jatuh. Jumlah penguasaan bola dihitung. Yang terbanyak dia yang menang. Sepintas mirip sepak takraw.
Jenis kedua, yang eksklusif, kerapkali disebut gaya gladiator. 

Biasanya dimainkan oleh tentara kekaisaran. Ini sebuah permainan militer yang sulit dan levelnya paling tinggi. Bayangkan, seorang pemain diharuskan mencetak gol ke sebuah keranjang dengan cara juggling tetapi dikeroyok tiga-empat lawan. Permainan ini sengaja dikembangkan untuk melatih kecekatan dan ketangguhan para prajurit.

Jenis terakhir, yang biasanya dipertontonkan di depan orang banyak, disebut gaya tidak eksklusif (five a side style). Ini permainan Tsu Chu paling seru, menarik dan menyedot musim masyarakat. Di lapangan persegi terdapat pembatas dan enam keranjang di setiap sisinya yang masing-masing dijaga seorang kiper. Artinya ada 12 keranjang. Tim yang mencetak gol pertama memenangkan permainan. Inilah yang paling seperti sepak bola.

Meskipun diduga sudah ada semenjak zaman Dinasti Qin antara 221-206 SM, namun di era Dinasti Han-lah Tsu Chu menggapai kala keemasannya. Ketika China tengah dilanda perang suku (warring states period) antara 476-221 SM, para kaisar Dinasti Qin memakai Tsu Chu untuk melatih fisik para tentaranya. Hanya kaum militer yang ahli main Tsu Chu. Mereka sering berlomba terbuka di kota Linzi.

Menurut kitab Zhan Guo Ce dan Shiji, di kala Dinasti Han (206 SM-220), Tsu Chu menjelma permainan rakyat, selain masih digunakan acara latihan fisik militer dan diberi nama khusus zuqui, bola seukuran bola voli yang terbuat dari kulit dan berisi bulu hewan. China pada kurun rezim Han mencapai puncak kekuasaan yang membentang dari Korea sampai Vietnam, Taiwan, sampai Kyrgystan.

Pendiri dinasti ini adalah Liu Bang (247 SM-195 SM) yang bergelar Kaisar Gao dan berkuasa mulai 202 SM-195 SM. Sang kaisar diketahui getol main Tsu Chu semenjak muda. Dia sempat kehilangan gairah hidup, alasannya adalah sulit lagi main Tsu Chu, saat harus pindah ke istana mengikuti ayahnya. Ketika resmi jadi kaisar, dia memerintahkan semua bintang Tsu Chu di seluruh negeri semoga pindah ke istana!

Kaisar Gao menurunkan belasan kaisar di bawahnya, di mana salah satunya yaitu Liu Che yang bergelar Han Wudi The Great (156 SM-29 Maret 87 SM). Beberapa manuskrip mengatakan bahwa kaisar ketujuh Dinasti Han itu juga sangat keranjingan menonton dan bermain Tsu Chu. Ia juga mengikuti bapak moyangnya, yakni mengangkut semua pemain Tsu Chu terbaik seluruh negeri ke ibukota Chang'an.

Dinasti Terhebat
Kaisar Wu hidupnya eksentrik dan penggila olah raga. Dia sering memerintahkan patihnya untuk menggelar main bola primitif itu dengan tidak lazim, ialah di halaman istana. Walhasil, para pemain Tsu Chu tampil blingsatan. Maklum, rumput di istana yaitu yang terbaik di seluruh negeri. Karena menjadi kesukaan kaisar, maka standar permainan pun mulai diatur semoga tetap memikat hatinya.

Walaupun hidupnya kontroversial, kepemimpinan Wudi pada bangsanya patut diacungi dua jempol. Di tangan laki-laki yang punya dua istri, empat gundik dan sembilan anak itu, kekuatan militer dan ekonomi China menggapai puncak. Dia unjuk perintah agar dua putrinya dihukum mati lantaran menduakan dengan musuh, namun Wudi juga suka menulis puisi dan menjadi pemain Tsu Chu yang lumayan lihai!

Kekuasaan dan kemakmuran berdampak tegas kepada perkembangan olah raga. Tua muda, laki-laki perempuan, anak-anak sampai cukup umur lihai bermain Tsu Chu. Meski tiga putranya bunuh diri, Wudi sukses menyebarkan Tsu Chu di Korea, Vietnam, Kyrgystan, yang dicaploknya. Ia eksentrik, religius, suka klenik, paranoid, bahkan konon kabarnya biseksual, namun dialah salah satu kaisar China terbesar.

Selama 54 tahun berkuasa, Kaisar Wu melaksanakan banyak hal untuk China. Dia menyuruh menteri pertanian Sang Hongyang menasionalisasi industri sentral mirip garam, besi, minuman, termasuk perunggu untuk materi mata uang. Monopoli dilakukan dengan cara membeli murah materi baku dan menjual mahal produk. Dia juga kaisar pertama yang menginstruksikan sensus penduduk.

Wudi salah satu panglima perang terhebat. Ekspansinya luar biasa, dan menguasai puluhan raja-raja di wilayah kekuasaannya. Saat itu dia salah satu orang paling berkuasa di bumi. Kaisar Wu ialah anak kesepuluh dari Kaisar Jing, lahir dari rahim selir kesayangan Wang Zhi. Wudi otomatis jadi kaisar di usia 15 setelah ayahnya meninggal pada 141 SM. Ketika usianya telah 62 tahun, sang kaisar menerima seorang putra dari salah satu selirnya. 

Dia yaitu Liu Fuling (94-74 SM), yang pada usia 8 tahun diangkat jadi kaisar dengan gelar Kaisar Zhao sehabis Kaisar Wu meninggal pada tahun 87 SM. Namun Zhao pendek umur. Dalam usia 20 tahun beliau pun mangkat. Karena belum punya anak, kaisar pengganti dipilih Liu Bingyi, yang juga ialah cucunya Wudi.

Liu Bingyi (91-49 SM) bergelar Han Xuandi atau Kaisar Xuan yang memerintah pada 74-49 SM. Di tangannya China bisa mempertahankan kebesarannya. Tidak saja secara militer atau ekonomi, tapi juga segi kebudayaan dan tentu saja sisi olahraga di mana Tsu Chu kembali menggebyar, bahkan jadi simbol sukses budaya China. Untuk mencari pengesahan itu Kaisar Xuan memerintahkan sesuatu.

Sudah semenjak usang kaisar mendengar desas-desus bahwa Jepang juga punya tim sepak bola kuno yang mirip Tsu Chu. Permainan itu dinamakan Kemari, dan konon telah ada sejak ribuan tahun lalu. Sikap China mendua. Di satu sisi merasa senang alasannya ternyata Tsu Chu terkenal hingga ke luar negeri. Namun di sisi lain, rada sebal juga karena faktanya Kemari mencontek Tsu Chu bergaya keepy-uppy dan five a side style!

Dari manuskrip yang tak utuh lagi ketika ditemukan, ternyata tim China dan tim Jepang pernah tarung Tsu Chu atau Kemari di sekitar tahun 50 SM. Jika penemuan akan dilengkapi lagi, maka klaim sebagai berkelahi sepak bola kuno internasional yang pertama kali di dunia itu barangkali sah-sah saja. Dengan latar belakang keluhuran peradaban China di kala Dinasti Han, hal itu menjadi alasan kuat.

Dinasti Han ialah salah satu kekaisaran terbesar China yang berkuasa selama 400 tahun, salah satu yang terlama. Saking euforianya, hingga kini masih banyak orang China yang membanggakan diri dengan sebutan 'orang Han'. Di kala ini, Kekaisaran China dikendalikan oleh filosofi Confucian alias Kong-fu-tzu, sebuah sistem moralitas manusia yang berimbas pada aspek sosial, politik, dan budaya.

Di zaman Dinasti Han pertanian, perdagangan, kerajinan tangan, pengetahuan sampai olah raga mencapai abad keemasan. Kertas ditemukan, alat transportasi diciptakan, ilmu konstruksi dikembangkan, akupunktur dan feng shui diandalkan. Kaprikornus tidaklah asing bila sekadar sepak bola dalam bentuk awal, yang menjadi efek life-style kombinasi kehidupan waktu itu, lahir dari sana.

Itu semua sebab ilmu pengetahuan telah mengubah sumber daya alam yang tersedia. Didukung oleh sumber daya manusia yang ada. Populasi penduduk China dikala itu gres sekitar 56-57 juta jiwa dengan jumlah tempat tinggal sekitar 12-an juta rumah. Di satu sisi, perkembangan Tsu Chu diduga lebih pesat dari yang telah diketahui. Salah satu sebab dibangunnya Jalur Sutra oleh Kaisar Wudi.

(foto: parterrenotedicalcio/kenaston.org/impariamolecose/nationsonline)

Monday, March 9, 2009

Sejarah Sepak Bola (1): Tsu Chu Dan Homo Ludens Bangsa Cina

Pertanyaan klasik untuk mengorek tabir sejarah paling awal permainan ini ialah kapan dan di mana pada awalnya sepak bola dimainkan. Tapi untuk menemukan kepastiannya, ternyata tak semudah dibandingkan mencari siapa yang pertama-tama memainkannya.

Pertanyaan klasik untuk mengorek tabir sejarah paling awal permainan ini adalah kapan dan  Sejarah Sepak Bola (1): Tsu Chu dan Homo Ludens Bangsa Cina
Kaprikornus bukan kapan dan di mananya, tapi justru siapanya. Ini bottom line sejarah sepak bola. Mazhab yang kini digunakan yaitu dia pertama kali dimainkan di Cina semenjak tahun 2.500 SM. Tepat di ulang tahunnya yang ke 100 tahun, pada 20 Mei 2004, FIFA mengesahkan teori itu semoga tidak jadi kontroversi. Kaprikornus, sebelum para arkeolog menemukan bukti-bukti baru yang lebih berpengaruh, mau tak mau dunia pun harus menurutinya.

Berbekal siapanya itu, plus melihat usia literaturnya itulah Cina berhak mengklaim sebagai bangsa penemu awal sepak bola. Tetap ada argumentasi lain yang mengklaim sebagai penemu sepak bola. Tapi melihat literaturnya kalah tua, dengan sendirinya pribadi gugur. Kumpulan manuskrip dari Cina itu contohnya, otomatis menghapus klaim bangsa Mesir yang konon telah memainkan bola di tahun 1.800 SM.

Memutuskan berapa bantu-membantu usia permainan bola itu jauh lebih sukar dari memilih umur Tyrannosaurus atau Triceratops. Kalau dinosaurus itu ada temuannya berupa fosil, tidak begitu dengan bola. Benda ini, semenjak dari dulu pun, terperinci tak punya struktur besar lengan berkuasa seperti kekuatan tulang yang tidak lekang dimakan waktu. Makanya daripada ribut-ribut terus, ikuti sajalah dulu sementara keputusan FIFA itu.

Lagi pula, siapa berani gugat kehebatan peradaban Cina ribuan tahun silam? Tempat lahirnya kebudayaan, agama, filsafat, sumber ilmu dari percetakan hingga kompas, kuliner hingga mesiu, bisnis hingga perang, kertas hingga roket. Oleh sebabnya ada sebuah hadits yang sampai sekarang masih diperdebatkan kesahihannya, yang menganjurkan insan, demi ilmu, belajarlah pada Cina. "Tuntutlah ilmu walaupun hingga ke negeri Cina," sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits dhaif.

Nyaris pasti, menemukan permainan dengan bola, atau sekedar menciptakan bola zaman primitif, jadi masalah enteng bagi Cina. Ribuan tahun silam mereka telah menemukan yang 'berat-berat' seperti di atas tadi. Jadi tak heran jikalau ada literatur yang bilang sejak 7.000 tahun silam, bangsa Cina telah memainkan Tsu Chu, sebuah permainan yang jadi buyut moyangnya sepak bola era sekarang.

Jadi ada kemungkinan lahirnya Tsu Chu di Cina menyamai kebudayaan manusia modern. Yang perlu diingat lagi, Cina pada ketika itu masih meliputi wilayah yang kini dihuni Korea, Jepang, dan Vietnam. Menurut Wikipedia, peradaban insan yang tertua di dunia ada di empat wilayah: Mesopotamia, Cina, Mesir, dan Meso-America yang meliputi mulai Meksiko, Honduras, dan Nikaragua.

Di Mesopotamia, yang kini bangkit negara Iraq, manusia modern sudah hidup pada periode 5.300 SM atau 7.000-an tahun silam. Mereka bermasyarakat, berkomunikasi, bertani, berburu, mampu menggambar tapi belum mampu menulis. Di Mesir, di sepanjang sungai Nil pada 3.200 SM telah ada kerajaan yang dipimpin oleh Raja Narmer yang bergelar Firaun 0. Di Amerika Tengah, kebudayaan Archaic dimulai pada 1.800 SM.

Secara biologis, klasifikasi insan ialah Homo Sapiens, sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi untuk berpikir dan berpikir. Sebagai Homo Sapiens, insan punya dua turunan yang menjadi ciri khas hidupnya yakni Homo Faber, mahluk yang bekerja, dan Homo Ludens, mahluk yang bermain. Dua hal yang juga dimiliki oleh hewan.

Konsep permainan di sini harus dipahami sebagai sebuah fenomena budaya, bukan sebagai fungsi biologis. Maka secara kognitif setiap tindakan manusia bahu-membahu didasari oleh permainan. Bisa jadi terminologi bermain sudah dikenal semenjak 30 ribu tahun silam, di mana manusia mulai mampu menyimbolkan sesuatu. Bahkan 200 ribu tahun lalu, saat komunikasi antar manusia pertama kali terjadi!

Penguak Tabir

Dari literatur Profesor Johan Huizinga (1938), sepak bola itu amat akrab dengan peradaban manusia. Dalam pengantar buku Homo Ludens, Cultuur van Oorsprong in het Spel disebutkan "Het spel is ouder dan cultuur, want, zo veel als het begrip cultuur werd onder begrensd door, over, in ieder geval veronderstelt de menselijke samenleving, en dieren zijn niet gewacht voor mensen om gewoon leren hoe te spelen zijn."
Permainan lebih bau tanah dari budaya, sebagaimana halnya dalam batasan konsep budaya, atau setidaknya pada keharusan manusia dalam bermasyarakat. Dan hewan tak menunggu orang untuk mengajarkan bagaimana mesti bermain. Dan hewan bermain-main sebaik orang, sehingga bisa disebutkan bahwa semua karakteristik permainan manusia ada pada permainan yang dilakukan hewan.

Contohnya bergulat, berkelit, menendang, menangkap, melempar, berlari yang menjadi personifikasi sepak bola. Semua agresi ini juga dilakukan bawah umur anjing yang tengah bermain! Bahkan pada bentuk tribalisme dan reaksi primitif, semua itu seringkali juga dilakukan insan dikala berperang. Baik bermain atau berperang, motif insan itu sama, demi mencari kepuasan dan kesenangan.

Jika terus merujuk dari buku ini, di mana hal bermain kesudahannya tak melulu ada di awal peradaban insan modern, tapi mampu mundur jauh lebih primitif lagi. Makanya harus ada pembatasan. Menurut ilmuwan dan sains, evolusi insan sebelum ke Homo Sapiens berturut-turut ialah insan Cro-Magnon, Neanderthal, Manusia Rhodesia, Manusia Solo, Homo Sapiens Awal, dan berujung pada Homo Erectus.

Kesimpulan dari sejarawan dan teoriawan budaya dari Belanda itu bekerjsama sepele, yaitu untuk memahami permainan sebagai faktor budaya kehidupan. 'Let my playing be my learning, and my learning be my playing.' Konteksnya terperinci, kebudayaan insan modern. Bicara kebudayaan berarti harus merujuk pada Cina, bangsa pertama yang punya kebudayaan paling maju dalam sejarah umat insan.

Yang pasti, paparan di atas telah memberikan nuansa dan literatur pembanding sebelum membahas apa itu Tsu Chu, bentuknya, atau bagaimana pertama kali beliau dimainkan. Ini tampaknya lebih penting ketimbang membuka tabir sejarah bola. Ya, bola. Sebuah bentuk yang secara instingtif menarik hati tangan atau kaki untuk melempar atau menyepaknya.

Buku yang pertama kali menguak tabir sejarah sepak bola kuno ialah Zhan Guo Ce, sebuah literatur perihal strategi dalam keadaan berperang (strategies of the warring states). Manuskrip ini diyakini dikemas sekitar masa ketiga hingga pertama masehi. Isi dari Zhan Guo Ce melulu dongeng soal periode penuh peperangan di Cina mulai 476 SM hingga muncul unifikasi di zaman Dinasti Qin (221 SM).

Siapa penulis Zhan Guo Ce hingga sekarang masih jadi perdebatan. Satu-satunya argumen dibuat Zhang Xingcheng (587-10 Oktober 653), kanselir yang lahir pada zaman Kaisar Wen of Sui (541-604). Dia menyampaikan yang menulis Zhan Guo Ce yakni seorang diplomat bernama Su Qin (wafat 284 SM). Dalam kitab Zhan Guo Ce, kata Tsu Chu atau juga cuju terdapat dalam bagian berjudul Qi (negara).

Literatur kedua yang menyebutkan kata 'menendang bola' tiba dari buku berjudul Shiji atau The Records of Grand Historian. Ini sebuah magnum opus dari Sima Qian (135 SM-86 SM), seorang sastrawan hebat berjuluk bapak sejarah Cina. Qian hidup di kala Dinasti Han (202 SM-220) dan menulis Shiji selama 18 tahun (109 SM-91 SM). Dalam Shiji, soal Tsu Chu ditulisnya dalam bab mengenai biografi Su Qin.

Dinasti Han inilah yang dianggap sebagai pemilik sejati Tsu Chu, bapak moyangnya sepak bola modern. Di zaman ini Tsu Chu dimainkan oleh dua tim yang masing-masing terdiri dari enam orang. Alat yang digunakan adalah sebuah bola kulit yang berisi kumpulan bulu burung dan rambut. Diameter bola ini sekitar 30-40 cm.

Membayangkan cara mainnya amat beda dibandingkan oleh sepak bola era kini. Cara main Tsu Chu di masa ini lebih mirip sepak takraw alasannya adalah menggunakan kaki, dada, pundak dan kepala. Namun tetap ada gawangnya berupa jaring berlubang yang disangkutkan di tiang bambu, mirip keranjang bola basket. Tingginya 10-11 meter ditancapkan di tengah-tengah lahan seluas lapangan bola voli. Tim pemenang ditentukan oleh siapa yang paling banyak memasukan bola ke dalam keranjang.

(foto: mchcityzen, kyleenington.weebly)

Monday, February 23, 2009

Anglo-Italian Ii: Top 10 Wins Over The English!

Buat Italia, sepak bola Inggris yaitu sebuah obsesi dan ikon rivalitas. Walau di satu sisi mereka mengklaim Julius Caesar yang mengenalkan sepak bola ke Britania, tapi pada sisi lain, budaya calcio Italia juga mengakui Inggris sebagai tanah air sejati sepak bola yang memicu berkembangnya permainan sepak bola modern di negeri mereka. Yang menarik, sejalan dengan peredaran waktu, efeknya jadi serius. Orang-orang Italia berubah impulsif jikalau harus bicara atau meladeni gaya Inggris. Pada dasarnya, Italia lebih suka langgar dengan Brasil atau Jerman sekalian daripada ketemu Inghilterra.

Pasalnya budaya sepak bola Italia mencap gaya Britania sebagai momok seram, minimal bikin puyeng dan capek meladeninya. Lucunya, orang Inggris pun mencicipi hal yang sama. Ada dua lawan yang paling dibenci bangsa Inggris: Jerman dan Italia! Bek dan kiper Italia paling gedeg sekaligus jiper dengan umpan lambung atau crossing dari sayap kiri dan kanan ke gawang mereka. Sedangkan para penyerang Italia paling sebal bertemu bek-bek Inggris yang suka hantam kromo dan dianggap main tidak pake otak. Mengalahkan Inggris jadi kemenangan sejati. Lebih sejuk rasanya dari menghantam Argentina, Prancis, atau Belanda. Apalagi bila terjadi di rumah mereka. Lebih afdol lagi, jikalau kemenangan itu juga menciptakan imbas jelek nan menikam bagi tim-tim Inggris.

Ini yang bikin lakon bentrok lapangan hijau Anglo-Italian di manapun, kapan pun serta dalam bentuk apa pun, selalu dianggap prestisius oleh bangsa Italia. Walau kesuksesan mengatasi Inggris kerap lahir dari cara-cara yang kurang fair, bagi mereka itu bukan soal besar. Kultur sepak bola Italia menganggap hal-hal kontroversial, politis, dan bahkan unsur klenik, sebagai bab dari sepak bola itu sendiri. Berikut ini 10 duel terbaik menaklukkan Inggris yang dianggap majalah Calcio Italia paling top sepanjang kala.

10. ARSENAL 0-1 FIORENTINA (Wembley, London, 27 Oktober 1999)

 sepak bola Inggris adalah sebuah obsesi dan ikon rivalitas Anglo-Italian II: Top 10 Wins Over The English!Kesalahan pasukan Arsene Wenger adalah tak memaknai utuh kesaktian Gabriel Batistuta yang punya genjotan kaki kanan mematikan. Intersep Joerg Heinrich di menit 74, tak segera stop The Gunners. Menjelang kotak penalti, ia memberi umpan ke kanan pada Batigol, yang rada renggang dari kawalan Nigel Winterburn. Dengan tenaga mumpuni, Bati melaju, unggul sedetik, kemudian melesakkan bola ke atas kepala David Seaman dari sudut sempit! Kekalahan ini amat menyesakkan lantaran La Viola cuma punya tiga peluang, sedangkan Arsenal memiliki sembilan peluang untuk mencetak gol. Dampaknya, Arsenal tersingkir dari Grup B Liga Champion 1999/2000. Fiorentina dan Barcelona lolos.

(foto: latestanelpallone)

9. INGGRIS 0-1 ITALIA (Wembley, London, 12 Februari 1997)

 sepak bola Inggris adalah sebuah obsesi dan ikon rivalitas Anglo-Italian II: Top 10 Wins Over The English!Penyisihan Piala Dunia 1998 Grup 2. Sebanyak 75.055 pasang mata di Wembley jadi saksi kehebatan Gianfranco Zola, attacanti Gli Azzurri yang jadi idola Chelsea. Baru 18 menit, sebuah umpan jauh dari Billy Costacurta digapai Zola. Lewat akselerasi indah, ia menjemput bola, membawa ke kanan untuk membuka ruang. Graeme Le Saux terus mengejarnya. Tapi Zola terus meliuk-liuk. Di detik terakhir hadangan kaki Sol Campbell menghampiri, dia melepaskan tembakan. Bola malah melenting dan bikin kaget Ian Walker. Jala Inggris bergetar. Untungnya kekalahan ini tak melahirkan efek buruk bagi timnya Glenn Hoddle. Three Lions tetap lolos ke Prancis. Namun bagi allenatore Cesare Maldini sungguh fenomenal di saat-dikala awal memimpin Azzurri: menang di Wembley, dan anaknya, Paolo, ikut main!

(foto: ansa)

8. INTER 3-0 LIVERPOOL (Giuseppe Meazza, Milano, 12 Mei 1965)

 sepak bola Inggris adalah sebuah obsesi dan ikon rivalitas Anglo-Italian II: Top 10 Wins Over The English!Semifinal II Liga Champion 1964/65 menjodohkan dua pelatih legendaris, Hellenio Herrera dan Bill Shankly. Inter adalah juara bertahan. Sedang Liverpool debutan yang mimpi menjadi klub Inggris pertama peraih juara Eropa. Laga awal 4 Mei, Liverpool menang 3-1. "Malam ini kita kalah tapi belum mengalah!" kata Herrera yang meninggalkan bahaya. Benar saja. Pada duel di Milano, Inter unggul cepat 1-0 via Corso (8'). 

Namun gol kedua amat kontroversial. Saat kiper Tommy Lawrence mau menangkap bola, Joaquim Peiro berdiri dari cedera di belakang gawang. Ia merebut bola dan melob bola ke gawang kosong. Gol! Liverpool protes berat, tapi tak digubris wasit Spanyol Ortiz Mendibil. Gol emas dibuat Giacinto Facchetti (62'). Setelah itu, Herrera memerintahkan untuk 'mematikan' permainan. Pers Italia menamai berkelahi ini E'l Astuzia di Peiro atau 'Buah Kelicikan Peiro'.

(foto: wikiwand)

7. ROMA 3-1 CHELSEA (Olimpico, 4 November 2008)

 sepak bola Inggris adalah sebuah obsesi dan ikon rivalitas Anglo-Italian II: Top 10 Wins Over The English!Jangan disangka, duel klasik Anglo-Italian selalu dari zaman baheula. Duel ini dari matchday 4 Liga Champion trend ini. Setelah kalah 0-1 di sabung sebelumnya, pelatih Luciano Spalletti kian faham dengan gaya Chelsea di tangan Luiz Scolari. Spalletti juga jeli melihat celah kondisi kapal Chelsea yang sedang oleng di Premier League. Tapi sebelum bikin sajian pembalasan, Spalletti minta syarat pada pemainnya: segera temukan kembali confidenza, akidah diri. 

Rupanya ini dipenuhi. Hasilnya, melodi main Roma jadi beda serta mengacaukan resep racikan Scolari. Dengan dua golnya, Mirko Vucinic jadi bintang. Benar, kedua tim tetap lolos ke babak knock-out, tapi setidaknya telah mengubah skenario asli Chelsea di Liga Champion.

(foto: boxofficefootball)

6. ITALIA 1-0 INGGRIS (Comunale, Torino, 15 Juni 1980)

 sepak bola Inggris adalah sebuah obsesi dan ikon rivalitas Anglo-Italian II: Top 10 Wins Over The English!Grup 2 Piala Eropa 1980. Italia ditahan 0-0 oleh Spanyol pada tubruk awal di Milano. Begitu pun Inggris. Gol Ray Wilkins di menit 26, disamakan Jan Cuelemans hanya selang empat menit. Italia vs Inggris ada di berkelahi kedua. Italia harus menang, dan mereka menang. Duel ini berkesan bagi Azzurri lebih banyak dikarenakan faktor Marco Tardelli. Dia yang mematikan gerakan kapten Inggris sang superstar Kevin Keegan. Dan Tardelli pula yang mencetak gol emas di menit 79. 

Hebatnya lagi, skuad Enzo Bearzot bermain ala Inggris: menyerang full dari sayap! Pada adu terakhir, Inggris menang atas Spanyol 2-1, sedang Italia menahan Belgia 0-0. Klasemen akhir: Belgia 4, Italia 4, Inggris 3, Spanyol 1. Terbukti sudah, menang dari Inggris jadi kunci sukses.

(foto: theguardian)

5. JUVENTUS 3-0 MANCHESTER UNITED (Comunale, Torino, 3 November 1976)


Karena hanya menjadi runner-up Serie A di bawah Torino, La Vecchia Signora harus tampil di level kedua kejuaraan Eropa. Tapi jadi bernasib baik alasannya membuahkan kepuasan hebat. Di kala ini Piala UEFA masih bergengsi. Dan di animo 1976/77 para pesertanya tidak main-main. Ada Ajax, Bayern, Barcelona, Inter, Red Star, AC Milan, Celtic dan Feijenoord. Namun yang paling diperhitungkan Juve yakni rombongan Inggris: Manchester City, Derby County, Queens Park Rangers dan Manchester United. 

Di babak awal, Roberto Bettega cs. berjuang keras mengatasi City.Juventus unggul agregat 3-1 (0-1 dan 3-0). Di babak kedua, skuad Giovanni Trapattoni terbang lagi ke Manchester bertemu Red Devils. Hasilnya sama! Kalah 0-1 dan menang 3-0! Menyingkirkan klub berpengaruh Inggris bikin Juve jadi percaya diri. Pada risikonya mereka meraih titel sesudah di tamat mengatasi Athletic Bilbao.

(foto: lagareliadelfutbol)

4. MILAN 2-1 LIVERPOOL (Olympiakos, Athena, 23 Mei 2007)

 sepak bola Inggris adalah sebuah obsesi dan ikon rivalitas Anglo-Italian II: Top 10 Wins Over The English!Ini ulangan simpulan 2005. Kalah tragis di Istanbul, masih menohok skuad dan fan Rossoneri sedunia. Jelang final, orang menunggu apa respon AC Milan mengatasi syok. Media massa di Italia merancang skenario di akhir II. Membedah seni manajemen Carlo Ancelotti, ternyata mesti menunggu hingga kick-off. Jawaban itu ada di Ricardo Kaka! Don Carletto kali ini memainkan il Pippo di depan sendirian, mematok Gattuso-Ambrosini untuk meladeni duet Alonso-Mascherano. 

Harapan terbesar ada di duo lainnya, Pirlo-Seedorf. Hasilnya paten. Kaka jadi leluasa berkreasi! Filippo Inzaghi jadi satria dengan dua golnya. Semenit mau usai, Liverpool back to game gara-gara gol Dirk Kuijt. Tapi Milan telah bersumpah ogah terperosok dua kali ke lubang yang sama. Dan Rossoneri pun membayar dendamnya dengan lunas!

(foto: acmi1899)

3. INTER 3-0 ASTON VILLA (Giuseppe Meazza, Milano, 7 November 1990)

 sepak bola Inggris adalah sebuah obsesi dan ikon rivalitas Anglo-Italian II: Top 10 Wins Over The English!Laga ini dianggap lebih fenomenal dari bentrok Milan vs Liverpool. Laga di babak kedua Piala UEFA ini memang dramatis. Kalau Inter tak bisa mengatasi Aston Villa, maka tidak mungkin ada gelar Piala UEFA. Pada adu di Villa Park, Inter diacak-acak duet David Platt-Tony Cascarino sebelum kalah 0-2. Padahal instruktur Giovanni Trapattoni memainkan trio juara dunia 1990: Lothar Matthaeus, Juergen Klinsmann dan Andreas Brehme.

Namun di sabung kedua ceritanya terbalik. Tiga gol dari Klinsmann, Nicola Berti, dan Alessandro Bianchi mengubur keinginan Aston Villa. Gilanya, gol ketiga Inter lagi-lagi kontroversial. Bola lambung Fausto Pizzi sebelum dihajar Bianchi, terlihat jelas sudah out. Berbekal super comeback, Inter terus melaju sampai ke tamat dan membungkam AS Roma.

(foto: myinteraltervista.org)

2. INGGRIS 0-1 ITALIA (Wembley, London, 11 November 1973)

 sepak bola Inggris adalah sebuah obsesi dan ikon rivalitas Anglo-Italian II: Top 10 Wins Over The English!Superstar bentrok Anglo-Italian kali ini tak disangka-sangka. Dia yaitu Fabio Capello, yang kini menjadi pelatih nasional Inggris! Aksi Capello menampar negeri penggerak sepak bola modern. Ironisnya reputasi Capello 'dibantu' Peter Shilton. Di berkelahi friendly yang dihadiri 88 ribu orang di Wembley, satu crossing Giorgio Chinaglia dari sisi kiri gagal diamankan Shilton. Umpan sepele itu malah lepas. Capello yang ada di depan gawang lezat sekali, tinggal mencocor bola ke jala. Celakanya, gol ini terjadi di menit 87. 

Ironi yang kedua, partai ini yakni tubruk terakhir bagi dua legenda sepak bola yang menimbulkan Inggris menjadi juara dunia 1966. Mereka yakni kapten nasional paling kharismatik, Sir Bobby Moore, yang mengakhiri caps-nya yang ke-108 kali, serta Martin Peters.

(foto: gazzettaworld)

1. LIVERPOOL 1-2 GENOA (Anfield, 18 Maret 1992)

 sepak bola Inggris adalah sebuah obsesi dan ikon rivalitas Anglo-Italian II: Top 10 Wins Over The English!Laga yang jadi juara sejati tajuk Wins Over The English! Sekilas memang kurang sreg. Namun ditelaah lebih dalam, ada benarnya. Partai ini sakral bukan dari soal menangnya Genoa di Anfield dan di Marasi. Lebih ke politis, soal hati. Inilah pembalasan pertama rakyat Italia pada Inggris. Anda akan mengerti kalau diingatkan soal Tragedi Heysel 1985 di Brussels. Terbunuhnya 39 Juventini oleh suporter Liverpool dianggap sebagai peristiwa nasional. Itu menyatukan Italia.

Kalau hal itu terjadi di Amerika Latin atau Afrika, bisa jadi dua negara itu langsung perang. Waktu Tomas Skuhravy, Carlos Aguilerra, atau Branco berduel dengan Liverpool, Grifoni juga didukung serta didoakan satu Italia! Dan makbul, Liverpool keok 0-2 dan 1-2 di perempat simpulan. Sayang Genoa dibekuk Ajax di semifinal. Namun tumbangnya ikon Liverpool oleh sebuah klub tertua di Italia ini dianggap sebagai simbol hegemoni Italia atas Inggris hingga sekarang. Laga itu dijadikan bukti bahwa Julius Caesar-lah yang memang mengajarkan sepak bola pada bangsa Inggris! Luar biasa.

(foto: dailypost)

Saturday, February 7, 2009

Obsesi Sang Legenda

Alexander Chapman Ferguson CBE alias Sir Alex Ferguson (SAF), yaitu kolektor medali dan trofi yang jumlahnya sulit ditiru instruktur manapun di seluruh Britania Raya, bahkan barangkali di dunia. Bicara soal kepuasan di sepak bola, barangkali sulit mengalahkan apa yang telah dirasakannya.

Alexander Chapman Ferguson CBE alias Sir Alex Ferguson  Obsesi Sang LegendaIa punya penyesalan selama 22 tahun melatih Manchester United. Artinya dari beliau berusia 45 sampai kini 67 tahun. Sekilas tak bekerjasama dengan bola. Namun baginya tetap terkait. Musik! Dan ini rada menyiksa dikenang karena menyangkut idolanya: Frank Sinatra! Di simpulan 2008, Fergie meratapi gagal menghadiri ajakan penyanyi berjuluk The Voices sekitar 10 tahun silam. Yang jadi penyebabnya sebab Manchester United kalah dari Charlton Athletic 0-1 di Selhurst Park, April 1989. 

Dia eksklusif bad mood, malas bertemu siapa saja lalu ikut rombongan bus dan pulang ke rumah. Padahal ketika itu Sinatra - yang tengah konser di London - mengundangnya bertemu. Penyesalan ini yang terbesar melebihi kegagalannya menerima Paul Gascoigne atau Paolo Di Canio. Namun sejarah juga mencatat, tanpa Gazza dan Di Canio, United tetap berjaya dan nama Ferguson ikut digdaya dua dekade lalu.

Tapi khusus Sinatra, ia mengaku kalah dan salah. Ternyata itu kesempatan satu-satunya bagi Ferguson alasannya pada 14 Mei 1998, penyanyi legendaris itu meninggal dunia. "Anda tak bisa mengalahkan Sinatra. Saya benar-benar diundang dia untuk jamuan makan di suatu malam," ungkap eks striker Queens Park, Dunfermline, Glasgow Rangers, dan Ayr United ini. Selain hebat siasat dan memotivasi, dia juga dikenal sebagai penggemar musik fanatik. Suaranya tidak mengecewakan anggun, setidaknya untuk ukuran di pesta-pesta. Di setiap program United, beliau pasti menyanyi. Apa lagunya, mudah ditebak, apalagi jika bukan lagu-lagunya Frank Sinatra.

Soal Piano

Musik jadi hal terpenting kedua sehabis sepak bola. Artinya sesudah Manchester United adalah Frank Sinatra. Sudah bukan rahasia lagi, selain Sinatra, Ferguson menyukai barisan penyanyi jadul mirip Nat King Cole, Matt Monroe, dan Dean Martin. Namun beliau juga menggemari penyanyi yang rada modern mirip Annie Lennox dan Mick Hucknall. Tatkala bernyanyi, Ferguson selalu berpikir beliau seorang penyanyi yang manis. Lagu andalan selain My Way yakni Sweet Lorraine milik Nat King Cole. Dia kerap menyanyikan lagu ini di peternakannya sambil menunggu sapi-sapinya pulang ke sangkar.

Makanya, jangan sesekali mengadu pengetahuan wacana Sinatra dan Nat King Cole dengannya. Lalu, apalagi setelah sepak bola dan musik? Barangkali ini juga banyak yang tahu. Balap kuda dan penikmat wine. Makara, tolong, jangan dianggap hidup Ferguson melulu terobsesi dengan United. Tidak. Kebun anggurnya di Skotlandia luas, dan dia juga pemilik Rock of Gibraltar, salah satu kuda balap terbaik di dunia yang bernilai 2,5 juta pound.

Gara-gara kuda ini, di 2004 Fergie pernah ribut dengan John Magnier, pemilik United terdahulu. Pasalnya, Rock of Gibraltar - yang dimiliki bareng dengan Susan, istri Magnier - dijadikan isu sekaligus dalih untuk menekan kepemimpinan anak Alexander Beaton Ferguson dan Elizabeth Hardie ini di Old Trafford Empire.

Kegemaran Fergie pada musik juga mengungguli hobi lainya: golf. Ini maklumi lantaran semenjak kecil dia dicekoki orang tuanya sebuah piano dan biola. "Tapi kini untuk main piano, kayaknya saya butuh tutor. Bukan untuk jadi jago, tapi sekedar mampu saja. Saya sudah coba berkali-kali, tapi tetap mentok!" aku laki-laki Capricorn kelahiran 31 Desember 1941 ini. Persahabatannya dengan Mick Hucknall, pentolan grup musik Simply Reds, juga menarik perhatian.

Diceritakan bahwa saat Alex Ferguson menjamu Hucknall di sebuah restoran Italia di Manchester, terjadi momen yang tak terduga. Kala itu sehari menjelang duel Liga Champion antara United dan Bayern Muenchen. Keduanya datang 15 menit sebelum restoran buka resmi. Namun 15 kemudian tiba rombongan Muenchen, yang juga telah pesan kawasan. Melihat Hucknall dan juga Ferguson, mereka bak kejatuhan bintang. Walau sadar orang bau tanah yang satu itu bakal menjadi musuh, mereka tak perduli, dan, minta berfoto bareng!

Masa Obsesif

Di luar bola, Ferguson ialah langsung yang sangat hangat. Dia sadar, hidupnya dihabiskan oleh dan untuk sepak bola, sehingga pada situasi lepas, orang akan kaget melihat humanitas orisinil Ferguson. Berbeda jauh dengan aksara kerasnya di pinggir lapangan. 

Fergie bahagia berguyon atau tertawa terbahak-bahak dengan gelas anggur di tangannya. Hucknall mengakui, selain pantas dijadikan sobat yang menyenangkan, Ferguson punya naluri besar lengan berkuasa sebagai ayah di mana saja. "Saya bangga mampu akrab dengannya sejak usang," saya penyanyi berambut kriwil itu. 

Alexander Chapman Ferguson CBE alias Sir Alex Ferguson  Obsesi Sang LegendaDi usia menuju kepala tujuh, lelaki yang lihai bergaul dan penuh perhatian ini mulai banyak mengurangi kegiatan di luar bola, kecuali yang wajib: liburan bersama Cathy Holding, perempuan anggun yang dinikahinya sejak 1966. "Ini salah satu periode di mana saya terobsesi dengan segalanya. Pulang ke rumah lewat tengah malam, tapi masih dengan segudang duduk perkara," tuturnya ikhlas.

"Saya harus terlibat apapun di klub. Maka di rumah pun aku seringkali menelpon para pemandu talenta dan staf klub. Kalau itu tetap saya lakukan, barangkali diri aku sudah rusak sejak dulu. Saya coba lepaskan itu bertahap, dan dikala itulah aku mulai membeli beberapa ekor kuda," lanjut Ferguson suatu kali pada MUTV.

Kedatangan Arsene Wenger dan meroketnya Kevin Keegan sebagai instruktur muda, mulai menjepit aneka macam ambisinya. Di sekitar 1998, ketika perseteruannya tengah memuncak, Wenger pernah menohoknya namun anggun untuk mengingatkannya dengan ucapan: "Pulanglah ke rumah dan lihatlah wajah istri anda di pagi hari!" Gayung bersambut. "Kamu memang terlalu banyak obsesi," sungut Cathy.

Sejak dikala itulah, Ferguson mengakibatkan musik, kuda, anggur, dan golf sebagai sarana liburannya. Sedikit demi sedikit beliau mulai memutar enerjinya dari Manchester United untuk itu. "Saya tidak akan termakan dengan segala sesuatu yang terjadi di Old Trafford." Sukses, uang, dan ketenaran kerapkali memang mampu mengubah adab orang.


ALEX FERGUSON dan FRANK SINATRA

I Get a Kick Out of You - Sebagai pandangan baru keributannya dengan David Beckham lewat lakon lemparan sepatu?
Send in the Clowns - Sindiran untuk Manchester City, yang selama 22 tahun, memiliki 17 manajer?
New York (e), New York (e) - Gaya calypso untuk mengelu-elukan Dwight Yorke?
Mack the Knife - Atribut untuk mantan asistennya, Steve McClaren?
My Way - Metafora dirinya (Old Reds) sebagai Sinatra (Ol' Blue Eyes).

(foto-foto:dailyrecord/bbc)

Sunday, January 4, 2009

Zlatan Ibrahimovic: Kemilau Oscar 2009

Habis gelap terbitlah jelas. Senin, 19 Januari 2009, di aula Gedung Pers Milano, Italia, si pemberontak itu dinobatkan jadi yang terbaik di Serie A dalam pentas Oscar Del Calcio, semacam Academy Award atau Piala Oscar-nya sepak bola.

 si pemberontak itu dinobatkan jadi yang terbaik di Serie A dalam pentas  Zlatan Ibrahimovic: Kemilau Oscar 2009
Malam itu Zlatan Ibrahimovic menjadi the best actor dengan tiga penghargaannya! Rupanya tak percuma lelaki berpotongan macho berusia 28 tahun itu berjulukan Zlatan, yang dalam bahasa Bosnia artinya emas nan berkilauan. Seorang bintang itu kerap kontroversial, suka lawan arus. Asal mahir, sah-sah saja. 

Aroma kebintangan superstar memang kian menguat jika dia nyeleneh atau mbalelo. Ada saja ulah yang dibentuk. Ingatlah kesan pada Diego Maradona, Eric Cantona sampai Cristiano Ronaldo. Dan kini Ibrahimovich juga menjadi orang yang spesial! Dalam sepak bola kehebatan prestasi klub dan skill si pemain yaitu soulmate tiada tara. Ibrahimovich pun seperti Ronaldo. Sering bikin klubnya panas hambar. Misalnya datang-datang saja seenaknya ingin pindah klub.

Bedanya jikalau Ronaldo gagal mengikuti kata hatinya, tidak begitu dengan Ibra. Soal urusan bola-bola mati atau bikin gol, lelaki Swedia ber-DNA Balkan ini tak kalah dengan pemain terbaik dunia 2008 itu. Makanya, supaya sesama Portugal, toh di benak Jose Mourinho, Ibra masih tetap dianggap lebih hebat dari CR7. Omongan JM kenyataannya bukan pepesan kosong.

Sebuah inagurasi bertajuk 'Oscar del Calcio AIC 2008' jadi pengesahan pria Libra ini. AIC - Associazione Italiana Calciatori e Sportitalia alias asosiasi pesepak bola dan olah raga seluruh Italia, kali ini menjatuhkan pilihan pada Ibra atas sejumlah prestasinya di FC Internazionale Milano.

Hasil Oscar del Calcio ialah polling dari seluruh agresi Serie A di era pre-season. Ada yang beda kali ini. Sekarang tiada lagi kategori pemain terbaik satu dekade atau pemain favorit, yang tahun lalu diraih Luiz Ronaldo dan Gianluigi Buffon. Satu yang gres yakni pendukung terbaik (tifoso dell' anno).

 si pemberontak itu dinobatkan jadi yang terbaik di Serie A dalam pentas  Zlatan Ibrahimovic: Kemilau Oscar 2009
Ibra meraih tiga kategori terbaik untuk pencetak gol terbaik, pemain abnormal dan pemain terbaik keseluruhan. Walhasil beliau mengatasi Ricardo Kaka  (Milan), Daniele De Rossi (Roma), Andrea Pirlo (Milan), Alessandro Del Piero (Juventus) serta Adrian Mutu (Fiorentina).

Bagi Ibra, Oscar del Calcio 2008 ialah kemenangan kata hatinya. "Saya dedikasikan ini untuk Jose Mourinho dan Roberto Mancini. Terima kasih kepada yang memilih saya. Selanjutnya saya ingin fokuskan kemenangan di Inter," tutur pencetak 51 gol dari 97 kali main di Nerazzurri.

Perjuangan panjang ayah dari Maximilian Ibrahimovich (2,5 tahun) sampai naik panggung Oscar del Calcio sungguh berliku. Istilahnya high risk, high return. Dan Ibra ialah contoh sukses orang yang berani ambil resiko. Seluruh era depannya dipertaruhkan. Karier, reputasi hingga kesehatan.

Usai perkara Calciopoli di simpulan ekspresi dominan 2005/06, banyak pemain menyatakan sumpah setianya, walau Juventus harus main di Serie B. Namun tidak demikian dengan Ibra. Ia melawan arus. Lalu menyatakan diri keluar dari Juve dan ingin bergabung ke Internazionale, sang musuh terbesar!

Memupus Mitos

 si pemberontak itu dinobatkan jadi yang terbaik di Serie A dalam pentas  Zlatan Ibrahimovic: Kemilau Oscar 2009Karena tipikal Italia dan sepak bolanya yang menjunjung tinggi moralitas diantara aneka aksi amoral di pentas calcio, maka siapapun yang mengaku Juventini tentu geram dengan perilaku Ibra. Hasilnya bisa ditebak. Transfer Ibra ke Inter dipersulit. Ia meradang diperlakukan beda. Yang jadi masalah yakni ketika itu Ibra belum memahami kultur Italia. Fabio Cannavaro, Lilian Thuram, Gianluca Zambrotta, atau Emerson Ferreira dibiarkan sebab pindahnya ke Spanyol. Satu-satunya pemain yang langkahnya mirip Ibra tapi bernasib mujur yaitu Patrick Vieira. Bekas kapten Arsenal ini memang ditransfer resmi ke Inter. Ibra adalah permata periode depan Juve. Dia gres dua demam isu ketika ingin gabung ke Inter. 

Harganya mahal dan dengkulnya tidak sakit-sakitan seperti Vieira, yang terus bikin dompet Juve tipis alasannya ia makan honor buta. Melepas anak Malmoe ini ke Milano sama saja mencabut kumis macan. Sejarah mencatat akhirnya Juve menyerah dan Ibra pun dijual ke Inter dengan nilai 24,8 juta euro pada 10 Agustus 2006. Ini jauh dari banderol 40 juta euro yang diingini bos Juve, Giovanni Coboli. Namun Juve tetap untung sekitar 5 juta pound, mengingat harga belinya 19 juta dari Ajax pada 2004 dengan dua tahun kala pakai.

Ibra adalah anak kedua Sefik Ibrahimovich, seorang muslim Bosnia, yang berojol dari rahim Jurika, seorang perempuan Kroasia, pada 3 Oktober 1981 di Malmoe, Swedia. Awalnya ia mulai main bola di usia delapan tahun melalui klub Anadolu BI dan FBK Balkan. Usia 14 tahun, Ibra sudah dikontrak klub top Swedia, Malmoe FF.

Di usia 20 tahun, hebat taekwondo ini sudah harus merantau ke Belanda karena Ajax Amsterdam membayar kelihaiannya senilai 7,8 juta euro. Jauh dari orang bau tanah di saat usia tengah ranum-ranumnya membuat ia sering sulit kontrol diri. Naluri pemberontaknya semakin membara.

Ketika Ajax ganti nakhoda ke Ronald Koeman, Ibra bikin kesalahan konyol sebab terus berusaha mencederai Rafael van der Vaart setiap latihan. Ajax dan Koeman marah, Ibra menantang, dan yang terjadi ia dijual paksa ke Juventus. Padahal dikala itu di Ajax namanya tengah membubung tinggi.

Di Juventus lama kelamaan Ibra pun tidak cocok dengan Fabio Capello. Pertikaian itu kerap terang terlihat di pinggir lapangan. Gilanya, dengan beraninya dia sering meladeni kemarahan Capello, bahkan menghardiknya! Kala Capello hengkang ke Real Madrid, sekilas posisi Ibra kondusif. Tapi salah, sebab sejak itu ia mulai tidak betah.

 si pemberontak itu dinobatkan jadi yang terbaik di Serie A dalam pentas  Zlatan Ibrahimovic: Kemilau Oscar 2009"Sejak kecil, aku memang pendukung Inter," saya Ibra yang sekaligus menguak belakang layar kehebatannya di Nerazzurri. Seperti Maradona atau Cantona, beliau pun selalu bermain mengikuti kata hatinya, dengan aksara aslinya. Hebat tapi kerok menyatu. Makanya beliau dijuluki 'separo pebalet, separo gangster'. Sebenarnya Juve dibawanya jadi scudetto 2004/05, dan 2005/06. Tapi skandal Calciopoli membuyarkannya, dan dua gelar Bianconeri itu tak diakui negara. 

Jika pada 2004/05 dicabut paksa, maka di 2005/06 titelnya diberikan FIGC kepada Inter! Itulah kenapa Ibrahimovich setengah mati ingin gabung ke Inter. Dia tak mau membohongi dirinya sendiri! Fakta bicara. Sejak lelaki yang tingginya 192 cm ini gabung, maka selubung kutukan triskaidekaphobia, mitos angka 13 (jumlah titel scudetto hingga saat itu), yang melingkupi Inter belasan tahun pun, abrakadabra... copot dan lepas!

Di dua demam isu berikutnya Inter malah perkasa seolah tiada lawan. Ini jadi argumentasi yang menarik. Apakah semua itu Ibrahimovich? Karena jujur saja, andil Ibra amat mayoritas membawa Inter memungut titel scudetto ke-14, 15, dan 16-nya. Bahkan sebetulnya Ibra telah empat kali juara!

Ah, sudahlah. Yang pasti, selalu ada pesan yang tersirat di balik setiap masalah bahkan musibah. Zlatan Ibrahimovich adalah salah satu pemain bola yang mempercayai ketentuan Illahi itu. Dibekali dogma, keteguhan, doa dan kerja keras, maka tak hingga tiga tahun, gelar Serie A pun dalam genggamannya.


OSCAR DEL CALCIO 2008

 si pemberontak itu dinobatkan jadi yang terbaik di Serie A dalam pentas  Zlatan Ibrahimovic: Kemilau Oscar 2009

👏Pemain Terbaik: Zlatan Ibrahimovic (Inter)
   Nominator Lain: Alessandro Del Piero (Juventus), Daniele De Rossi (Roma), Andrea Pirlo (Milan), Ricardo Kaka  (Milan), Adrian Mutu (Fiorentina).

👏Pemain Italia Terbaik: Alessandro Del Piero (Juventus)
   Nominasi Lain: Daniele De Rossi (Roma), Andrea Pirlo (Milan).

👏Pemain Asing Terbaik: Zlatan Ibrahimovich (Inter)
   Nominator Lain: Ricardo Kaka  (Milan), Adrian Mutu (Fiorentina).

👏Pemain Muda Terbaik: Marek Hamsik (Napoli)
   Nominator Lain: Mario Balotelli (Inter), Sebastian Giovinco (Juventus).

👏Penjaga Gawang Terbaik: Gigi Buffon (Juventus)
   Nominator Lain: Sebastien Frey (Fiorentina), Julio Cesar (Inter).

👏Bek Terbaik: Giorgio Chiellini (Juventus)
   Nominator Lain: Philippe Mexes (Roma), Alessandro Nesta (Milan).

👏Pelatih Terbaik: Cesare Prandelli (Fiorentina)
   Nominator Lain: Carlo Ancelotti (Milan), Luciano Spalletti (Roma).

👏Wasit Terbaik: Roberto Rosetti
   Nominator Lain: Emidio Morganti, Massimiliano Saccani

👏Gol Terbaik: Zlatan Ibrahimovich (Inter)

👏Pendukung Terbaik: Stefano Borgonovo

OSCAR DEL CALCIO 1997-2008


2008 - Zlatan Ibrahimovich (Inter)
2007 - Ricardo Kaka (Milan)
2006 - Fabio Cannavaro (Juventus)/Real Madrid
2005 - Alberto Gilardino (Parma)/Milan
2004 - Ricardo Kaka (Milan)
2003 - Pavel Nedved (Juventus) & Francesco Totti (Roma)
2002 - David Trezeguet (Juventus)
2001 - Zinedine Zidane (Juventus/Real Madrid)
2000 - Francesco Totti (Roma)
1999 - Christian Vieri (Inter)
1998 - Luiz Ronaldo (Inter)
1997 - Roberto Mancini (Sampdoria/Lazio)

(foto: televisionando.it/tuttomercatoweb/isengali/gossip.it)