Monday, May 20, 2013

Sir Alex Ferguson (4): 5 Inspirasi Kepemimpinan

Menjelang animo 2012/13 bergulir, Manchester United ditabalkan sebagai klub olah raga terbesar di dunia. Tentu banyak orang yang maklum, tapi sebagian lagi lebih suka menelisik sumber kehebatan itu. Salah satunya adalah tugas besar Sir Alex Ferguson, manajer terbaik sepanjang sejarah Liga Inggris. Apa yang dapat kita pelajari darinya?

Ferguson tak pernah merajut Red Devils bersanding dengan George Soros atau General Motors dalam tajuk utama bisnis global. Dia juga mustahil memasang sasaran pertumbuhan pendapatan klub di atas 5-10% per tahun. Namun pebisnis dunia mengakui donasi Fergie atas prestasi bisnis United. Ada rahasianya. Berikut lima ide kepemimpinan ala Fergie yang bisa dipetik oleh siapa saja. Silakan...

1. Jangan pernah mentolerir pada kurangnya akad dan tidak fokus

 Manchester United ditabalkan sebagai klub olah raga terbesar di dunia Sir Alex Ferguson (4): 5 Inspirasi Kepemimpinan
Ketika ada pemain yang tidak menjalankan keinginannya, Fergie akan eksklusif marah dengan cara menendang ata melempar sesuatu atau dengan metode yang cepleng, hair-dyer treatment! Saking kencang volume suaranya dan bermenit-menit, konon rambut si pemain yang malang ini bisa mengering mendadak.

Cara ini bisa memotong waktu dan biaya ketimbang menggunakan konsultan atau psikolog. Manajemen modern yang diterapkan perkantoran tentu keberatan dengan gaya ini. Terlebih lagi orang-orang HRD. Tapi di sinilah menariknya sepak bola. Padahal di kemudian hari yang dihitung akan sama, adalah soal produktivitas, kinerja, atau pencapaian individu dan tim.

Ia tidak peduli apakah yang salah seorang bintang atau biasa, pemain asing atau lokal. David Beckham pernah. Begitu juga pemain dari Italia, Massimo Taibi, yang sering ngaco bin error, di mana berpuncak di saat United kalah 0-5 dari Chelsea. Kiper yang didatangkan dari AC Milan ini jadinya dikandangkan kemudian dijual lagi. Taibi hanya memperkuat Red Devils selama empat sabung

2. Menjalin kekerabatan baik dengan mantan pemain atau staf

 Manchester United ditabalkan sebagai klub olah raga terbesar di dunia Sir Alex Ferguson (4): 5 Inspirasi Kepemimpinan
Baik Beckham dan Taibi tetap menghormati Ferguson. Juga semua bekas pemain United, atau kolega bisnis. Salah satu faktor yang menciptakan mereka tetap respek dengan sang manajer karena stabilnya prestasi Fergie sebagai pemenang, orang yang bermental juara. Hal ini kian menunjukan bahwa segala keputusan yang pernah dilakukannya lebih banyak benarnya ketimbang salahnya.

Ada puluhan bekas anak asuhnya yang menjadi manajer di aneka macam klub Eropa. Sejak dari Laurent Blanc, Ole Gunnar Solskjaer, hingga Roy Keane. Mulai dari Ryan Giggs, Mark Hughes, sampai Andrey Kanchelskis. Jika ditotal hampir 30 eks didikannya yang kini menjadi pelatih atau manajer. Berikut barisan lengkapnya:

Viv Anderson, Michael Appleton, Henning Berg, Clayton Blackmore, Steve Bruce, Chris Casper, Peter Davenport, Simon Davies, Darren Ferguson, David Healy, Gabriel Heinze, Paul Ince, Henrik Larsson, Pat McGibbon, Paul Parker, Mike Phelan, Bryan Robson, Mark Robins, Teddy Sheringham, Frank Stapleton, Gordon Strachan, Chris Turner, Neil Webb, Rene Meulensteen, dan Gary Neville.

3. Membela tim dan anak buah di depan publik

 Manchester United ditabalkan sebagai klub olah raga terbesar di dunia Sir Alex Ferguson (4): 5 Inspirasi KepemimpinanBila anak buah menawarkan kemampuan dan akad yang diharapkan, mereka harus dihargai. Fergie membela serangan media dan publik atas agresi barbar Roy Keane pada lutut Alf-Inge Haaland atau ulah Kung-fu Kick Eric Cantona pada fan Crystal Palace. Dia juga membalas kecaman Arsene Wenger pada Ruud van Nistelrooij dan masih banyak lagi. Pembelaan melahirkan motivasi baru pada pemain. Cantona nyaris pindah dari United sesudah dihukum delapan bulan. 

Tapi setelah itu, United meraih dua gelar liga dengan Cantona ada di dalamnya. Hal yang sama dilakukan pada Wayne Rooney yang sempat berniat hijrah. Ferguson segera menyemati lengan Rooney dengan ban kapten. Hasilnya Manchester United kembali meraih titel liga.

4. Lebih penting lagi membela atasan di depan publik

 Manchester United ditabalkan sebagai klub olah raga terbesar di dunia Sir Alex Ferguson (4): 5 Inspirasi Kepemimpinan
Ketika gelombang serangan the lovers pada Malcolm Glazer makin menyeruak atau melihat poster 'Love United, hate Glazer' bertebaran, sikap Ferguson justru menunggu ketika sempurna untuk membela pemilik! Meski semua tahu, The Glazers menggunakan uang United untuk bayar utang-utangnya.

Fergie tak membela kecurangan investor AS tersebut, namun beliau mengungkapkan yang positif darinya. Sebagai seseorang yang dibesarkan oleh keluarga sosialis jelas rada gila. Banyak pihak yang berpikiran Fergie takut kehilangan kursinya sebagai manajer United jikalau ikut mengecam frontal. Kontroversial atau tidak, yang niscaya dengan beliau berada terus di posisinya, toh semuanya diuntungkan.

5. Strategi Mind-games untuk mengecoh situasi positif

 Manchester United ditabalkan sebagai klub olah raga terbesar di dunia Sir Alex Ferguson (4): 5 Inspirasi Kepemimpinan
Semua orang tahu huruf Ferguson di lapangan yang keras, cenderung kasar. Ia meredam tekanan dengan mengunyah permen karet, yang kata para ahli sangat sempurna untuk mempertahankan bara adrenalinnya ketika berkelahi berlangsung. Dia tidak sungkan menghardik wartawan dengan ucapan f**k off, jika ada pertanyaan atau pernyataan atau kritikan menyudutkan, sebelum menjawabnya.

Di lapangan, barisan wasit dan inspektur pertandingan juga tidak aman dimaki atau dilecehkan. Nyatanya ia sangat jarang dieksekusi. Dia tampaknya tahu betapa kharisma yang melekat bisa mengubah keadaan, minimal mampu membuang enerji negatifnya. Perang urat syarafnya amat ampuh. Siapa saja mampu disemprot Fergie. Pemainnya sendiri, pemain lawan, wasit, dan tentunya manajer lawan.

Entah sudah berapa kali beliau bentrok dengan Arsene Wenger di pinggir lapangan, selain di media, televisi, sampai lorong stadion. Jose Mourinho, yang dikenal amat cerewet itu paling takut dengan Ferguson. Untuk pertama kali dalam hidupnya, ia harus mengatur dan mengontrol ucapannya jikalau tak ingin mendapatkan serangan balik yang lebih jelek. Dalam beberapa hal, Mourinho memang sangat preventif.

Namun tidak demikian dengan Wenger, atau juga Kevin Keegan. Dua manajer ini menjadi korban sihir dan provokasi Fergie paling terkenal sampai berakibat fatal, yaitu lepasnya kans juara buat Arsenal dan Newcastle United! Wenger malahan hingga berkali-kali. Permainan pikiran ala Fergie biasanya dicuatkan dikala pesaingnya sedang dipuji-puji media, atau posisi United sedang tidak bagus.

Saking brutalnya treatment Fergie atas jurnalisnya, BBC dan media besar lainnya pernah meng-embargo namanya, tidak pernah dimuat, atau disebutkan. Ruang media di Carrington, di mana Fergie jumpa pers usai latihan, nyaris kosong untuk beberapa usang. Fergie tidak perduli. Dia fokus dengan tujuannya: menang. Meski sudah embargo, namun United tambah jaya. Akhirnya media mengajukan rujuk.

(foto: bbc/independent)

0 comments:

Post a Comment