Monday, December 9, 2013

Arsene Wenger Dan Jose Mourinho: Patah Tumbuh Hilang Berganti

Skenario sudah dirancang Jose Mourinho sebelum menceburkan diri lagi di pentas Premier League. Di usianya yang ke-50 tahun, usia emas seorang lelaki, tentu ia kian matang untuk bikin sesuatu yang lazim, terutama hubungannya dengan Arsene Wenger.

Skenario sudah dirancang Jose Mourinho sebelum menceburkan diri lagi di pentas Premier Lea Arsene Wenger dan Jose Mourinho: Patah Tumbuh Hilang Berganti
Nama keduanya saling menghantui kapan saja berada di London.
Sejujurnya ini dongeng seseorang yang minta dimaklumi atas tindakan masa lalunya, satu dekade silam. Seseorang yang dengan superego besar, yang ketika pertama kali datang di Inggris pribadi dipenuhi ambisi, keinginan tinggi sekaligus tekanan dahsyat. Di klub biru-nya, juga di depan tiga manajer top yang langsung jadi pesaing utama reputasinya. Dengan kekuatan chutzpah-nya yang populer itu, laki-laki berzodiak Aquarius ini kembali lagi bikin sensasi.

Mourinho menyadari, atas nama fakta, ternyata hanya dirinya dan Arsene Wenger, yang berpengalaman juara sehabis tidak ada lagi Ferguson, Roberto Mancini dan Carlo Ancelotti. David Moyes dan Manuel Pellegrini terang pesaing terberatnya. Tapi dirinya tak pernah mau menyingkirkan Wenger begitu saja. Nama ini selalu menghantuinya kalau mana berada di London. Lantas bagaimana dua lagi?

Andres Villas-Boas selalu menjadi muridnya. Brendan Rodgers, pernah diminta Mou jadi salah satu pembantunya sewaktu memanajeri tim cadangan Chelsea di 2006. Tak ayal jikalau semua media massa mengangkat pujian Mou untuk Wenger. The Sun memasang judul Weng' n Me Big Mates. Merangkul Wenger sebagai taktik gres memenangi kompetisi? Karena sesama Londoner, pria 175 cm itu pasti lebih menghitung AW dari yang lain.

Pengakuan Mou santer dipublikasikan media massa di Inggris. Entah kenapa ia ingin merangkul Wenger, menghormatinya sebagai senior mirip halnya Wenger kepada Ferguson dulu. Dari lubuk hati yang terdalam, tampaknya Mou memang ingin berafiliasi baik dengan sang profesor, alasannya adalah butuh advis Wenger untuk meminta kiatnya biar ia bisa menjadi instruktur Chelsea selama 17 tahun ke depan.

Mou mengakui ternyata Wenger orang yang menyenangkan dan mau berbagi. Dia mengaku hubungan buruknya di periode kemudian dengan Wenger akhir tekanan pekerjaan yang berimbas ke masalah eksklusif. Hubungan personal mereka kini membaik setelah beberapa pertemuan UEFA di Swiss, bahkan beberapa kali semeja dikala santap malam dengan suasana yang serasi.

Tidak mirip dengan Ferguson, seumur-umur Wenger dan Mourinho cuma sekali berseteru hebat secara personal. Itu tak usang sehabis Special One menangani Chelsea di 2004. Penyebabnya, gara-gara Mou lambat laun karisma Wenger memudar di London.

Ketika ingin mencari tahu, duduk perkara pun muncul dan membesar. Mou tak senang Wenger menganalisis Chelsea lebih jauh. Responsnya kelewatan karena menggunakan kata voyeur kepada Wenger. Voyeur yakni istilah seksual sebagai tukang intip. Wenger murka dan siap menuntut ke pengadilan seraya memaki Mou sebagai stupid people.

Skenario sudah dirancang Jose Mourinho sebelum menceburkan diri lagi di pentas Premier Lea Arsene Wenger dan Jose Mourinho: Patah Tumbuh Hilang Berganti
Ingatan di sepak bola biasanya pendek, tiada yang berumur panjang.
Kalau dipikir-pikir, makian itu amat dalam alasannya bersifat kultural, ialah persepsi bangsa Jerman-Prancis kepada bangsa Portugal. Bentrok ini sangat terkenal, dan rupanya Mou menyiapkan segala sesuatunya. Dia mengumpulkan seluruh transkrip ucapan Wenger khusus Chelsea yang sampai berjumlah 120 halaman!

"Ada beberapa orang yang, saat di rumah, punya teleskop besar untuk melihat apa yang terjadi di keluarga lain. Dia khawatir dengan kami, selalu berbicara ihwal kami. Chelsea, Chelsea, Chelsea, Chelsea! Saya tidak tahu apakah beliau menginginkan pekerjaan aku. Dia mencintai Chelsea," bentak Mou masa itu.

Berganti Haluan

Pasalnya Wenger lagi sensitif melihat sepak terjang Roman Abramovich. Bentroknya dengan Ferguson tengah memanas, sehabis kampanye immortallity-nya terhenti di demam isu 2004/05 itu. Naluri militernya mengatakan Mou ingin memancing di air keruh. Ia pun bereaksi, sangat tajam. "Tatkala Anda memberi kesuksesan kepada orang-orang tolol, terkadang itu sama saja menyebabkan mereka lebih tolol lagi," balas sang profesor sengit, yang tidak pernah direspons sekalipun oleh Mourinho waktu itu.

Hari-hari ke depan yakni hari-hari berhitung. "Arsene Wenger pria yang baik. Kami tak akan punya dilema lagi. Saya amat respek dengannya, dan tak mau menjudikan (korelasi) untuk setiap masalah," kesepakatan Mou, pria yang semasa aktif jadi pemain (1980-87) berposisi sebagai gelandang bertahan itu.

"Saat Anda tak berada di satu liga, tak berlaga satu sama lain, mengenal orang jadi lebih mudah, lebih mendalam. Sangat gampang berdiskusi tentang sepak bola, dan Wenger itu orang yang sangat andal, " puji lagi lelaki kelahiran Setubal, 26 Januari 1963 itu.

Hubungan dua manajer klub London yang paling terkemuka itu membaik sehabis mereka justru sering bersua dengan suasana lebih cair, atmosfir lebih baik, di rapat rutin UEFA, di EURO, di Piala Dunia. Mou mengaku kagum dan menikmati cara keterbukaan Wenger beropini soal apapun kepadanya.

Skenario sudah dirancang Jose Mourinho sebelum menceburkan diri lagi di pentas Premier Lea Arsene Wenger dan Jose Mourinho: Patah Tumbuh Hilang Berganti
Mengakui ternyata Wenger orang yang menyenangkan dan mau membuatkan.
Baginya kepribadian mirip itu sebab beliau yakin Wenger orang yang sangat berbudaya tinggi, sangat baik. "Ah, ingatan di sepak bola biasanya pendek, tiada yang berumur panjang. Publik berkali-kali lupa yang telah terjadi. Saya pikir ia tak terpengaruh itu alasannya adalah beliau orang besar, sangat berpengalaman, punya harga diri. Dia juga tahu apa yang telah dilakukan, tahu apa yang sedang dikerjakan."

Mou menghormati Wenger sebab bahagia di Arsenal, karena apa yang telah dilakukannya. "Seperti Anda ketahui, dia punya kesempatan pergi alasannya adalah banyak klub yang tertarik padanya. Ia menolak dan bertahan di Arsenal, sebab kecintaannya, alasannya adalah beliau punya keinginan untuk abad depan. Itu yang membuat saya menghormatinya."


Panorama Rivalitas Wenger vs Mourinho

Kalau dengan Ferguson butuh 17 tahun, maka dengan Mourinho, Wenger cukup tiga demam isu menjadi musuh profesionalnya. Saking bencinya, kedua pria beda generasi ini melanjutkan rivalitasnya ketika laki-laki Portugal itu melatih Internazionale dan Real Madrid. Bergabungnya kembali Mou ke Chelsea pada awal musim 2013/14 diramalkan akan melahirkan babak gres persaingan mereka.

Insiden #1: The Voyeur, 30 Oktober 2005

Skenario sudah dirancang Jose Mourinho sebelum menceburkan diri lagi di pentas Premier Lea Arsene Wenger dan Jose Mourinho: Patah Tumbuh Hilang Berganti Lantaran terus kesal dengan ulah Roman Abramovich, yang semenjak 2003 mengubah lanskap kekuatan dan Premier League, Wenger jadi terbiasa membahas Ch€£$ki. Uniknya, Abramovich ogah menanggapi. Barangkali, memang beliau tidak mungkin melakukannya. Tapi tidak dengan karyawan terbaiknya. Justru Mourinho si manajer Chelsea yang tersinggung. 

Puncaknya dia berkomentar sinis. Voyeur adalah istilah psikologi untuk menjuluki pria yang senang mengintip perempuan telanjang atau sedang mandi. Wenger eksklusif naik pitam alasannya adalah tersinggung berat, dan mengancam menuntut Mourinho ke pengadilan jikalau tidak ada usul maaf. Mou hasilnya minta maaf. Keduanya berdamai, namun ini hanya untuk sementara.

Insiden #2: Cekcok Prestasi, 23 Februari 2007

Skenario sudah dirancang Jose Mourinho sebelum menceburkan diri lagi di pentas Premier Lea Arsene Wenger dan Jose Mourinho: Patah Tumbuh Hilang Berganti Jelang akhir Carling Cup di Cardiff, Wenger merespons karakteristik manajer mahir versi sang rival. Mou bilang betapa medali Liga Champion memberinya status Great Manager. Dengan nalurinya, Wenger segera memberi opini baru. Maklum, ia telak kena sindir karena belum pernah meraih titel tertinggi di sepak bola Eropa itu. "Banyak manajer yang meraih trofi Liga Champion tidak patut disebut manajer jago. Yang terpenting yaitu melihat perjalanan karier seseorang 10, 15, atau 20 tahun. Kualitas apa saja yang telah Anda berikan kepada sepak bola? 

"Bagaimana konsistensi Anda ketika melakukannya? Jika setiap manajer diberikan sumber daya dengan jumlah yang sama untuk era lima tahun, lihat siapa yang paling banyak menghasilkan pemain berkualitas," ucap Wenger yang jelas sekali menohok apapun pencapaian Mourinho sejauh ini. Tak pelak ini sindiran tajam kepada Mourinho tanpa menyebut namanya, yang selalu di mata Wenger dianggap bisa meraih banyak juara alasannya adalah cuma berakal merangkai kelebihan-kelebihan para pemain yang telah jadi, bintang yang paripurna; bukan membangunnya. Juga dana berlimpah, bos-bos ambisius, klub-klub yang suka menabrak moralitas demi nafsu angkara jayanya.

Insiden #3: Final Piala Carling, 24 Februari 2007

Skenario sudah dirancang Jose Mourinho sebelum menceburkan diri lagi di pentas Premier Lea Arsene Wenger dan Jose Mourinho: Patah Tumbuh Hilang Berganti Akibat perseteruan di media itu, bara api menyergap jiwa para pemain. Erupsi meledak ketika ketika pertandingan berlangsung cekcok Lampard dan Fabregas, dua musuh awet, berubah ke konflik fisik. Efek lain, John Obi Mikel, Kolo Toure, Emmanuel Adebayor diusir dari lapangan. Baik Wenger maupun Mourinho segera lompat ke lapangan untuk menenangkan suasana. Saat itu lapangan bola nyaris menjadi medan perkelahian massal bagi dua pasukan. Jika kedua panglima ini ikut panas di lapangan, mampu dipastikan akan terjadi memalukan di sepak bola. Di akhir kisah, Mourinho yang tertawa setelah gol Didier Drogba jadi sang penentu. Bahkan di turnamen kasta ketiga saja, Mou tak mau kalah dari Wenger!

Insiden #4: Urus Diri Sendiri, 27 November 2010

Skenario sudah dirancang Jose Mourinho sebelum menceburkan diri lagi di pentas Premier Lea Arsene Wenger dan Jose Mourinho: Patah Tumbuh Hilang Berganti Setelah 3 tahun puasa bertengkar, tiba-datang bentrok muncul usai Wenger muak melihat siasat bau Real Madrid. Mou menyuruh dua pemain Madrid untuk diusir wasit ketika lawan Ajax, biar mampu tampil lagi di 16 besar Liga Champion. "Sayang sekali itu menimpa sebuah klub besar. Jujur saja, itu terlihat mengerikan. Anda sulit menerima peristiwa mirip itu," ucap Wenger. 

Malu disindir mirip itu, Mourinho sontak naik pitam dan berbicara dengan 'kejam'. Kali ini ia menyebut nama Wenger sekaligus. "Daripada ngomongin Real Madrid, Tuan Wenger seharusnya bicara wacana Arsenal saja dan jelaskan bagaimana timnya bisa kalah 0-2 pertama kali dari Braga. Cerita wacana anak-anak muda sudah berlalu sebab mereka sekarang telah cukup umur. Sagna, Clichy, Walcott, Fabregas, Song, Nasri, Van Persie, Arshavin bukan lagi belum dewasa. Mereka semua pemain top," kata Mou dengan sengit di The SunKomentar Mourinho semakin menyakitkan diterima Wenger sebab dikala itu beliau sedang berjuang mengatasi bujet transfer yang minim sejak Arsenal pindah ke Emirates.

Insiden #5: Memuji Arsenal, 24 September 2012

Skenario sudah dirancang Jose Mourinho sebelum menceburkan diri lagi di pentas Premier Lea Arsene Wenger dan Jose Mourinho: Patah Tumbuh Hilang Berganti
Keunikan terbesar pada 2012. Sadar posisi di Madrid semakin tidak kondusif, Mourinho kali ini berbicara baik-baik ihwal Wenger. Apa maksud Mou? "Saya selalu menghormati Arsene Wenger. Hal yang normal untuk saling kritik dikala kami mengelola klub di kota dan liga yang sama. Saya suka tim Arsenal kini lebih dari yang sebelumnya, meski menjual beberapa pemainnya. Saya suka mereka," bebernya. Orang bilang, ini gencatan senjata sementara. Mungkin.

Insiden #6: Rebutan Jovetic, 5 Juni 2013

Skenario sudah dirancang Jose Mourinho sebelum menceburkan diri lagi di pentas Premier Lea Arsene Wenger dan Jose Mourinho: Patah Tumbuh Hilang Berganti War over Jovetic terjadi usai Mourinho resmi dipinang sebagai pelatih Chelsea untuk kedua kali. Ketika Wenger di atas angin menerima Stevan Jovetic, Mou iku merangsek di bursa transfer. Ini merupakan indikasi awal rivalitas gres Mourinho dengan Wenger. Uniknya, begitu Wenger menarik minatnya pada striker Fiorentina itu, Mou juga mundur. Gara-gara kondisi seperti ini jadinya justru Manchester City yang masuk dan sukses mendapat Jovetic.

Prospek 2013/14: Ke Depan

Skenario sudah dirancang Jose Mourinho sebelum menceburkan diri lagi di pentas Premier Lea Arsene Wenger dan Jose Mourinho: Patah Tumbuh Hilang Berganti Usai Sir Alex Ferguson pensiun, sangat terbuka peluang untuk Jose Mourinho dan Arsene Wenger untuk mengontrol Premier League. Setelah kegagalan di Real Madrid, sekarang daya tawar Mou otomatis melemah di Inggris. Strategi Mou tampaknya ingin membangun dinasti gres, mencontek apa yang dulu dibentuk Sir Alex Ferguson. 

Opini Wenger wacana Mourinho sedikit berubah, minimal kulit luarnya saja. Bukan kepada intinya. "Saya pikir Chelsea sudah punya instruktur hebat di diri Rafa Benitez. Namun bila tetap berpisah, Jose Mourinho menjadi solusi yang baik. Mourinho salah satu yang terbaik di dunia," puji Wenger pada The GuardianWenger punya ambisi tersendiri. Namun reputasi hebatnya dalam mengembalikan dan membangun klub harus diimbangi oleh nafsu untuk meraih gelar untuk tim yang dilatihnya. Delapan tahun tanpa gelar harus segera diakhiri. 

(foto: picturesdotnews/101greatgoals.com/sportkeeda/umaxit/reuters/empics/eurosport.fr)

0 comments:

Post a Comment