Thursday, July 30, 2009

Sejarah Sepak Bola (3): Teknologi Bola, Berdirinya Klub, Dan Kecantikan Wu Zetian

Sejak zaman baheula pun, perkembangan olah raga selalu terkait dengan situasi politik. Popularitas Tsu Chu sempat mengalami hambatan besar dengan runtuhnya Dinasti Han (206 SM-220). Rawannya stabilitas keamanan dalam negeri menciptakan olah raga ini ‘diabaikan’ orang selama empat ratus tahun.

 perkembangan olah raga selalu terkait dengan situasi politik Sejarah Sepak Bola (3): Teknologi Bola, Berdirinya Klub, dan Kecantikan Wu Zetian
Baru di periode Dinasti Tang (618-907), permainan yang jadi cikal bakal sepak bola itu mulai reborn, lahir kembali. Dari semua literatur tentang Cina kuno, cerita Tsu Chu yaitu salah satu yang lenyap kolam ditelan bumi. Ini bukti bahwa Tsu Chu ketika itu menjadi kurang penting dalam kehidupan. Beda dengan manuskrip soal peperangan, pengetahuan, pengobatan, pertanian, perdagangan bahkan kuliner yang tak pernah putus ceritanya.

Cerita turun temurun ke anak cucu betapa signifikannya Tsu Chu pada lifestyle leluhur sontak terputus. Juga dongeng patriotik. Menurut syahibul hikayat, sebagai persiapan membendung lawan, Jendral Huo Qubing pernah menyuruh pasukannya membedah hutan. Bukan untuk benteng, tapi sebuah lapangan bola! Dia beralasan untuk menaikkan susila dibutuhkan kebugaran badan. Dan katanya yang paling efektif adalah dengan main Tsu Chu.

Maka dari itu, runtuhnya Dinasti Han diikuti juga oleh hilangnya sebuah permainan rakyat dan para kaisar sejak ribuan tahun. Kisah itu mampu jadi diawali menyerahnya Kaisar Xian (181-234) di sebuah langgar Battle of Red Cliffs pada tahun 208. Militer Han dikalahkan oleh pasukan aliansi yang di utara dipimpin oleh Cao-Cao, bekas panglima Dinasti Han. Sedangkan dari sebelah selatan oleh Sun Quan serta barat melalui panglima Liu Bei.

Dari aksi ketiga warlord inilah kelangsungan Dinasti Han tamat sesudah berkuasa 426 tahun. Era berganti. Cina diperintah oleh Sanguo (tiga kerajaan besar) yang masing-masing punya kaisar sendiri. Namun dominasi Three Kingdoms itu pun tak usang, cuma 60 tahun. Pada tahun 280 aliansi kekaisaran ini pecah kongsi. Wilayah barat dan selatan digerogoti keturunan Cao Cao yang mendirikan sebuah klan baru: Dinasti Jin (265-420).

Jangan lagi khusus Tsu Chu, lainnya hampir tak ada yang menulis manuskrip semua olahraga di abad itu, selain cerita perang atau politik. Situasi dalam negeri Cina yang destruktif masih terus berlangsung. Pada tahun 304-439, ada 16 kerajaan lagi yang bikin Dinasti Jin makin kehilangan tajinya. Bahkan pada tahun 420, Dinasti Jin terpecah menjadi kerajaan utara dan kerajaan selatan, yang berjalan sampai tahun 589.

Seperti biasanya, dengan tidak adanya kesatuan kepemimpinan, maka sulit bagi olah raga untuk berkembang. Cerita Tsu Chu hingga dikala itu jadi raib, setidaknya missing-link. Peta politik di Cina masih tetap keriting sesudah lahirnya Dinasti Sui (581-618). Tidak banyak yang terungkap dari sebuah kala yang cuma berkuasa 37 tahun itu. Dua hal paling menonjol pada dinasti ini yakni soal rekonstruksi Tembok Cina, pembuatan jalan masuk terbesar di dunia dan berkembangnya agama Buddha.

Kisah soal Tsu Chu kembali terungkap dalam banyak literatur sesudah lahirnya Dinasti Tang (618-907). Dinasti ini mulai berkuasa usai kaisar terakhir Dinasti Sui, Yang Sui, diracun oleh Li Yuan, sang keponakan. Dari aneka macam naskah kuno disebutkan bahwa Tsu Chu hidup kembali pada abad ini. Bukan itu saja, teknologi baru bola juga diperkenalkan. Kalau selama ini diisi bulu burung, maka sekarang diganti udara serta dibungkus kulit berlapis dua.

 perkembangan olah raga selalu terkait dengan situasi politik Sejarah Sepak Bola (3): Teknologi Bola, Berdirinya Klub, dan Kecantikan Wu Zetian
Lebih dari itu, permainan Tsu Chu mengalami improvisasi. Kini ada dua gawang. Satunya lagi ditaruh di tengah lapangan. Kegilaan rakyat sampai raja pada Tsu Chu kembali marak. Ibukota Chang’an ketika itu dipenuhi lapangan bola! Mulai yang berkelas bebatuan, rerumputan, hingga hamparan permadani yang biasanya berada di istana-istana. Klub-klub bertebaran. Seluruh angkatan perang plus pasukan khusus dipastikan mempunyai klub.

Wu Zetian

Dari satu manuskrip beserta gambarnya yang diketemukan, terlihat seorang gadis 17 tahun tengah mengalahkan sebuah tim angkatan darat Cina. Setidaknya ada dua indikasi yang tersibak. Pertama gadis ini yaitu seorang pemain profesional, buah dari ketatnya kompetisi dikala itu. Kedua, gambar memberikan betapa populer Tsu Chu. Di zaman ini, kaum intelektual mulai banyak yang bermain dan berjasa mengimprovisasi hukum-aturannya.

Mereka, seperti para mahasiswa Oxford di Inggris seribu tahun lalu, bikin temuan gres. Selain penemuan pada bola juga ditemukannya istilah posisi per posisi di lapangan. Salah satunya penjaga gawang! Biasanya ini untuk pemain yang kurang berbakat. Yang mengagumkan, dari pelbagai jurus-jurus baru muncul pula kembangan permainan. Untuk diketahui, kurun itu Tsu Chu bisa juga disebut ‘bola basket kuno’ dengan tiang gol setinggi 10 meter!

Hal paling menonjol di kurun Tang adalah banyaknya wanita yang andal Tsu Chu. Ini cukup mengejutkan sebab sebelumnya tidak pernah ada manuskrip yang menulisnya. Namun dari catatan sejarah, hal itu gres bisa dipahami. Dinasti Tang (Tang Chao) yang merengkuh di Cina sejak 18 Juni 618 hingga 4 Juni 907 yaitu periode kekuasaan yang didirikan Li Yuan dengan lebih dulu membunuh pamannya, kaisar terakhir Dinasti Sui, Kaisar Yang.

Li Yuan menjadi kaisar pertama dinasti ini dengan titel Kaisar Gaozu (566-635). Ketika Tang dipimpin Kaisar Taizong (599-649), anak dari Gaozu, hirarki sejarah Cina berbelok drastis. Adalah seorang wanita bagus berjulukan Wu Zetian yang bikin gara-gara. Di usia 13, bocah Wu mulai hadir di istana jadi gundik kaisar. Saat Taizong wafat, Wu dimanfaatkan oleh istri kaisar yakni permaisuri Wang untuk mendongkel selir anaknya, putra mahkota Gaozong.

Sesudah Gaozong jadi kaisar, Wu membunuh ibu kaisar dan selir kesayangan kaisar tadi, yang membuatnya jadi permaisuri. Tindakan kejinya berlanjut demi kekuasaan. Setelah Gaozong mangkat pada 693, beliau membunuh anak laki tertuanya, Li Hong dan seorang putrinya. Lalu dua anak laki lainnya, Li Xian dan Zhongzong, diasingkan. Kecuali anak laki bungsunya, Ruizong, yang kemudian dijadikannya kaisar boneka dan sementara.

Tradisi Cina tak mengenal pemimpin perempuan. Namun Wu tetap nekat. Usaha panjangnya harus berhasil. Pada 690, sesuai janji sebelumnya, Kaisar Ruizong risikonya mengoper kekuasaan kepada Wu, sang ibu yang telah berusia 65 tahun. Jadilah Wu sebagai Kaisar Perempuan Pertama dan satu-satunya dalam sejarah Cina! Dia digelari Huang Tai Hou atau ibu bangsa bagi Jepang, Korea, dan Vietnam yang saat itu digenggam Cina.

Menurut sejarawan, kenapa banyak perempuan yang piawai main Tsu Chu waktu itu sangat dipengaruhi oleh kedigdayaan Wu Zetian sebagai wanita paling berkuasa di dunia dikala itu, sebelum dan sehabis dia jadi Kaisar Wu Zetian (690-705). Pada era inilah, emansipasi wanita terangkat secara otomatis, meski terkesan dipaksakan hingga menyebabkan kontradiksi sosial. Di sisi lain, Cina tengah mengalami Golden Age kedua sesudah era Dinasti Han.

Inilah era di mana Cina mengalami lompatan besar dalam mutu SDM dan telah menjadi ‘polisi’ dunia, di kala di tanah Amerika masih terjadi kanibalisme. Tenaga kerja berkualitas melimpah ruah sehingga dengan mudah mereka membuat standar sistem perkantoran yang pertama di dunia. Banyak ditemukan inovasi pada percetakan, mekanika, medis, sampai pembuatan AC (air conditioning) pertama di dunia melalui tenaga hidrolik. Intinya, ketika itu Cina sudah menerapkan profesionalisme di segala bidang.

 perkembangan olah raga selalu terkait dengan situasi politik Sejarah Sepak Bola (3): Teknologi Bola, Berdirinya Klub, dan Kecantikan Wu Zetian
Ibukota Chang’an yakni sangat populer sedunia sebagai pusat kegiatan ekonomi, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan tiada banding. Sungai buatan terpanjang di dunia (Da Yunhe), yang dibangun pada masa Dinasti Sui, disulap menjadi sentra ekonomi nasional. Sementara Jalur Sutra merupakan urat nadi bisnis internasional. Jalur akbar ini membentang mulai tanah Jawa, Cina, India, Arab, Persia sampai selatan Eropa.

Militer Cina yang terkuat sejagat dengan ratusan ribu tentara profesional. Ini belum termasuk ribuan serdadu yang bersiaga mengawasi Jalur Sutra. Kekuatan tentara Cina di rezim Tang lebih hebat dibanding abad Han dan setara dengan Dinasti Yuan (1271-1368), Ming (1368-1644), atau Qing (1644-1911). Populasi Cina dari sensus di masa Tang mencapai 50-an juta, meski sejarawan yakin jumlahnya malah sekitar 80-an juta.

Jika jumlah ini diasumsikan setengahnya adalah wanita, maka bisa dibayangkan betapa populernya Tsu Chu waktu itu. Dengan level kemakmuran di atas rata-rata dan tingginya stabilitas keamanan, plus efek dari kekuasaan dan sosok Wu Zetian, sudah pasti membuat perkembangan olahraga di masa Dinasti Tang juga mumpuni. Dan yang penting, sebagai akibat friksi bisnis atau militer, permainan ini gampang menyebar ke mana-mana.

Mulai kepulauan Jepang di utara hingga tanah Vietnam di selatan. Dari semenanjung Korea sampai, barangkali, pernah mampir ke pulau Jawa. Di Jepang dinamai Kemari. Di Korea dikenal dengan Chuk-guk. Sedangkan di Vietnam disebut Bong Da. Dugaan para andal, selain jadi rute bisnis, Silk Road juga diyakini sebagai pintu menyebarnya sepak bola kuno ke Asia tengah dan benua Eropa. Cikal bakal permainan terhebat itu pun mulai dikenal bangsa-bangsa lain. Semoga demikian. Wallahu’alam.

(foto: lanzhou.china/theepochtimes/dramafever/civilization.wikia.com)

Sunday, July 12, 2009

Robert Mugabe: Ambisi Ngawur Hitler Afrika

Dia disegani kawan dan ditakuti lawan. Sepak terjangnya sering bikin nyolot atau dongkol banyak orang. Dibenci tapi diperlukan. Kalau saja ia murka sekarang, besok, atau tahun depan, barangkali bukan saja Afrika Selatan yang akan bergidik tapi seluruh dunia pun akan meradang risikonya.

Selain mengantisipasi kendala internal, pemerintah Afsel juga mengawasi bahaya eksternal terutama dari sang tetangganya, Zimbabwe. Stabilitas negara yang disetir oleh rezim Marxis itu ialah salah satu hal penting biar World Cup 2010 sukses. Pendek kata, seorang Robert Gabriel Karigamombe Mugabe ialah satu-satunya manusia di muka bumi ini, melebihi siapapun, yang paling potensial mampu menggagalkan Piala Dunia!

Jangan lagi bila mati, andai beliau terdongkel atau kalah pemilu saja, dijamin muncul perang saudara. Dampaknya? Setidaknya jutaan rakyat Zimbabwe akan lari ke Afsel yang berbatasan sejauh 225 km. Tidak ke Botswana, Mozambique atau Zambia karena cuma Afsel yang bisa mengubah nasib mereka. Itu sebabnya sekarang banyak pihak yang menepuk-nepuk bahu Mugabe. Atau, membujuknya supaya lekas adem kalau tahu tensinya lagi naik.

Saking kepikiran dengan dengus politik dan kehidupan pribadi Mugabe, suatu hari dalam perjumpaan di Ghana, Presiden Afsel Thabo Mbeki perlu menemuinya secara Istimewa. Ia hanya ingin berkata bahwa pemerintahannya memahami semua kebijakan Mugabe secara politis. Namun di satu sisi Mbeki mewanti-wanti agar Mugabe berkepala hambar dan sesekali jangan bikin ulah, apalagi pada 11 Juni-11 Juli 2010, waktu pesta besar berlangsung di negeri tetangga.

 barangkali bukan saja Afrika Selatan yang akan bergidik tapi seluruh dunia pun akan merad Robert Mugabe: Ambisi Ngawur Hitler Afrika
Tahu tengah diperhatikan, Mugabe memainkan kelihaiannya berpolitik selama setengah masa. Dia melakoni posisi tawarnya dengan memaksa menggunakan rights milik Afsel. Intinya bagaimana caranya Zimbabwe mampu kecipratan rezeki Piala Dunia. Cuma satu lahannya: pariwisata. Dengan gaung dan tema World Cup, Mugabe berharap negara-negara top mau menggunakan negerinya sebagai bab dari Piala Dunia itu sendiri. Setidaknya dari sisi hiburan.

Mugabe ingin tim nasional Brasil, Jerman, atau Inggris mengakibatkan Zimbabwe sebagai training camp yang akan menarik datangnya turis. Demi tujuan ini Mugabe amat serius. Pertengahan Mei silam beliau mengirim Menteri Pariwisata Zimbabwe Walter Mzembi menemui presiden Brasil Luis Inacio Da Silva. Tapi tampaknya tim Samba lebih tertarik ke Mozambique. Tetangga Zimbabwe ini punya kaitan historis dan sama-sama berbahasa Portugis.

Tapi Mzembi tidak berani terbang ke Eropa untuk melobi Gordon Brown dan Angela Merkel. Alasannya adalah karena rezim Mugabe dimusuhi Eropa gara-gara politik garis kerasnya. Padahal tim Three Lions jadi target utama, alasannya adalah secara umum dikuasai dari 12 juta rakyat Zimbabwe suka Liverpool dan Manchester United. Mugabe amat yakin, bila Piala Dunia 2010 mampu menjadi titik balik untuk mengatasi multi krisis yang tengah membelit negerinya.

Insting Marxis

Soal Mugabe bekerjsama Afsel bermuka dua. Saat trofi Piala Dunia diarak ke semua negara-negara selatan Afrika, November 2008, satu-satunya yang luput cuma Harare, ibukota Zimbabwe. Kenapa? Dari mulut Danny Jordaan, CEO World Cup 2010 jadi terbaca strategi asli Afsel. Negara yang tiap tahun dibanjiri jutaan pengungsi Zimbabwe itu setitik pun enggan memberi kesempatan buat Mugabe berpropaganda meski cuma lewat sebuah piala.

"Fokusnya bukan pada Mugabe, tapi rakyat Zimbabwe. Sudah sepatutnya kita menolong masalah mereka. Saya pikir hampir di seluruh dunia sekarang tengah mencari kekuatan untuk mampu mengubah keadaan dan menjamin proses demokrasi di Zimbabwe. Tentu saja kami bab dari proses itu," tutur Jordaan, yang jika Piala Dunia 2010 sukses, barangkali berpeluang menjadi pemimpin periode depan Afrika Selatan.

Afsel tak merespon asa gres Mugabe. Reaksi nyaring justru kebanyakan muncul dari Eropa, bahkan ada juga dari dalam negeri yang mengutip tokoh oposisi. Tentunya lewat jaringan online. Usai menang pemilu kontroversial 2008, Mugabe malah diberondong antipati dikala kekuasaannya tinggal empat tahun lagi sampai 2013. Usia telah melewati 85 tahun, jalan pun sudah sempoyongan. Apa lagi yang dicarinya? Mengapa dia dimusuhi dunia?

Menyebut Zimbabwe sontak orang teringat kekacauan hidup. Apapun yang bekerjasama dengan hajat orang banyak. Jangan lagi soal sepak bola, kebutuhan dasar serta vital mirip ekonomi, kesehatan, pendidikan saja hancur-hancuran. Lalu tingkat unemployement-nya 80%. Artinya 8 dari setiap 10 orang Zimbabwe yaitu pengangguran. Cerita horor juga menerpa di sektor kesehatan.

Di 2008, negara tanpa maritim ini kehilangan 4.200 rakyatnya akhir penyakit kolera. Itu belum termasuk dari HIV/AIDS yang bikin 3.500 orang dicabut nyawanya oleh malaikat ajal tiap minggu. Pada 2006, pejabat WHO sampai bengong saling pandang melihat data rata-rata cita-cita hidup di Zimbabwe. Pria 37 tahun dan wanita 34 tahun. Hingga sekarang krisis pangan dan gizi masih merajalela. Buat yang masih sayang hidup, jelas, lebih baik kabur.

Itulah mengapa 25 persen orang Zimbabwe telah 'sukses' melarikan diri ke Afsel atau sekalian ke Eropa. Ada asap pasti ada api. Gampang menunjuk biang dari Dan sumber bara api itu tak lain berjulukan Robert Mugabe. Entahlah, sejak 1998 ia makin tak karuan memimpin Zimbabwe. Negeri yang dulu bernama Rhodesia itu adalah sarangnya kronisme, nepotisme, korupsi dan acara gelap kian merajalela di satu dekade terakhir.

Frustrasi paham politiknya tak didukung Barat, terutama dari Inggris, insting Marxis campur sosialis Mugabe menggelegak. Dia ikutan bikin kisruh Kongo hingga berbuah perang saudara dan terpecah. Lalu 6.000 lahan pertanian tradisional milik para darah biru Inggris dinasionalisasi, beberapa sisanya diambil alih keluarganya. Akibatnya, Inggris plus AS eksklusif menyetop dan menggalang embargo ekonomi secara total.

Yang konyol, untuk melawan boikot itu beliau malah mencetak ratusan trilyun dolar Zimbabwe (ZWD). Tak urung inflasi merebak sangat dahsyat, sampai-sampai mustahil dihitung kalkulator. Jumlahnya? 231 juta persen. Bayangkan, 231 juta %! Seluruh ekonom goleng-goleng kepala. Dibujuk saja susah, apalagi dikritik? Berani lawan Mugabe hadiah tinggal pilih. Penjara, rumah sakit, atau kuburan. Intimidasi dan pelecehan jadi lauk pauk politiknya.

Kesempatan Terakhir

"Dunia lagi terguling, namun kami tetap berjalan tegar. Tidakkah itu mengejutkan anda? Ingat, yang terjadi di Wall Street, ada hubungannya dengan negara kecil yang disebut orang dengan Zimbabwe. Bukankah itu luar biasa?'sergahnya memulai argumen. Karena sudah mendarah daging, Robert Mugabe maju terus pantang mundur dengan gayanya, sampai kesannya dia meyakini telah menemukan momentum kebangkitan buat bangsanya: World Cup 2010.

 barangkali bukan saja Afrika Selatan yang akan bergidik tapi seluruh dunia pun akan merad Robert Mugabe: Ambisi Ngawur Hitler Afrika
Banyak analis yang tertawa. Infrastruktur yang minus, rawan sosial, fasilitas sekarat, agaknya tidak mungkin Brasil, Inggris, atau Jerman sudi mau mampir ke Zimbabwe. Mugabe dianggap latah. Kecintaannya pada sepak bola pun dituding palsu, meski ia sumpah menyukai Manchester United atau Chelsea, atau menaruh keponakannya, Leo, sebagai bos PSSI-nya Zimbabwe (ZFA). Kata BBC, Mugabe fanatik dengan kriket yang diakuinya lebih gentleman.

Lahir 21 Februari 1924 di Matibiri, bersahabat perbatasan Afsel, ketika masih bocah Robert telah berbakat jadi seorang soliter bin asosial. Dia lebih suka menyepi ke semak belukar yang rawan dicaplok singa, atau ke daerah kerja bapaknya yang pengusaha kayu, Gabriel Mugabe Matibiri. Di usia 10, dia kehilangan Gabriel selama-lamanya, lantas pindah tempat cari melongo di perpustakaan sekolah. Sosialisasinya gres terasah ketika sering mengikuti gerak gerik ibunya dan beberapa penginjil yang rajin blusukan ke kampung-kampung.

Waktu sampaumur, gara-gara bahagia baca, kepala Mugabe sudah kepenuhan ideologi, terutama dari buku-buku sosialis. Beruntung keluarganya terbilang makmur sehingga studinya mampu kelar di Universitas Fort Hare pada 1951. Selang setahun, Mugabe bahkan sempat kuliah di universitas terkemuka di dunia, Oxford, Inggris. Dia seharusnya bisa jadi pengajar, tapi alasannya sulit bergaul, beliau malah terus mencar ilmu sampai ke Zambia, Tanzania, dan Ghana.

Pulang dari Ghana, selain mendapat perempuan yang dijadikan istrinya, Mugabe juga ditawari masuk partai demokrasi nasional (NDP) pada 1960. Nah, di sinilah karier politiknya dimulai sembari mati-matian membongkar sifat tertutupnya itu. Dengan basis besar lengan berkuasa sosialisme, takdir politik Mugabe sangat dipengaruhi oleh formasi idolanya, mulai seperti kebanyakan orang Afrika ialah Presiden Soekarno, Karl Marx, sampai Adolf Hitler!

"Aku ini seorang Hitler. Hitler yang hanya punya satu tujuan: keadilan bagi rakyatnya, kedaulatan bagi rakyatnya, legalisasi kemerdekaan bagi rakyatnya dan hak-hak atas sumber daya alamnya. Andaikan itu benar cara seorang Hitler, maka biarkan aku menjadi sepuluh kali lipat Hitler," tutur Mugabe dengan tersenyum tapi bersuara serius. Zimbabwe merdeka dari Inggris pada 18 April 1980 di mana Canaan Banana, terpilih jadi presiden pertama di mana Mugabe jadi PM-nya.

Setelah menang pemilu 1987, lewat kampanye partai ZANU yang penuh intimidasi, dia mulai jadi presiden yang berani bilang born against colonialist. Karena dianggap tak pernah demokratis, sudah 22 tahun ini rezim Mugabe selalu digoyang Barat. Dapatkah kakek yang satu ini bertahan? Tak pelak lagi, Barangkali Piala Dunia 2010 itulah yang jadi pertaruhan serta kesempatan terakhir Mugabe untuk memperpanjang kekuasaannya.

(foto: telegraph/theguardian)