Friday, December 7, 2012

Playmaker (2): Michu Sang Pemicu

BUAT penggemar dan penggila game fantasi Liga Inggris, pemain yang satu itu memang jadi idaman. Nama bekennya praktis tapi nilai potensinya sungguh menggoda para manajer, termasuk Anda! Michu alias Miguel Perez Cuesta dibeli Swansea City cuma seharga 2 juta pound. Artinya 25 kali lebih murah dibanding seorang Fernando Torres.

 pemain yang satu itu memang jadi idaman Playmaker (2): Michu Sang PemicuPria murah senyum yang ternyata sekampung dengan pembalap Formula 1 Fernando Alonso itu, punya rasio 128 menit per 1 gol dengan dua assist. Cukup menggoda. Nilai tambah lain dia ialah sering jadi katalisator alias roda pelopor permainan The Jacks. Gerak geriknya yang gemulai kerap mempedaya bek-bek lawan. Statistik pribadinya cukup menggiurkan meski baru 16 kali tampil di Premier League. 

Sebanyak 60.000-an ribu penonton di Emirates, dan ratusan juta di seluruh dunia via live, Sabtu (1/12), menjadi saksi anyar moleknya naluri predator dan efektivitas pemain setinggi 185 cm itu ketika melawan Arsenal. Tinggal tiga menit lagi dan tubruk tampak akan berakhir seri, namun seketika itu pula, Michu bisa mengubah jalannya sejarah pertandingan.

Pertama, sebuah umpan Chico Torres dan tik-tak dengan Luke Moore sontak menggerakkan adrenalin Michu pada tujuan kongkrit. Lewat insting sempurna, ia mengecoh kawalan duet Thomas Vermaelen dan Per Mertesacker yang bangkit sejajar. Bak geliatan seekor kijang dari sergapan singa, Michu terus melaju, one on one dengan Wojciech Szczesny. Bola dicongkelnya. Gol. 0-1.

Gol kedua Michu di menit 91 juga memberikan dirinya selalu the right man in the right place on the right time pada situasi kritis. Sodokan bola oleh Nathan Dyer dari penguasaan Carl Jenkinson, pas jatuh di kakinya. Nyaris separo lapangan dan dengan dua kaki panjangnya, beliau menggenjot bola hingga berhadapan lagi dengan Szczesny. Bola dilesakkan ke sudut sempit. Gol. 0-2. Game is over!

Awal manis di Loftus Road dan final gemilang di Emirates kesannya mendudukkan Michu di daftar pencetak gol terbanyak, 10 gol, bersama Robin van Persie, Luis Suarez, dan Demba Ba. Tapi dari rata-rata gol dari jumlah tendangan versi Opta, dia mengungguli RvP. Michu 25%, Van Persie 20%. Artinya setiap empat tendangan Michu menjadi satu gol.

Jadi Buruan

Terjadi lonjakan prestasinya itu dibanding saat beliau membela Rayo Vallecano (16,9%). Keefektivitasan penyerang tengah palsu itu juga di atas dua penyerang tengah sejati, Edin Dzeko (21,4%) dan Steven Fletcher (22,2%). Dari 11 golnya, tujuh dilesakkan kaki kiri. Empat lagi dari sundulan. Improvisasi laki-laki kelahiran 21 Maret 1986 itu bukan itu saja.

Di tangan Michael Laudrup, Swansea menganut sistem free-flowing yang menuntut permainan passing layaknya gaya Barcelona dulu. Dan, akurasi passing Michu - sebagaimana biasanya pesepak bola Spanyol - juga yang terbaik di Premier League dengan tingkat akurasi mencapai 79,5%. Keunggulan Michu juga pada rendahnya rata-rata dribel bola, 20%, yang menunjukkan dia bukanlah seorang gelandang udik.

Nama Michu pertama kali menyeruak ke blantika Premier League pada 18 Agustus silam di Loftus Road. Saat itu The Swans menghantam tuan rumah Queens Park Rangers 5-0, dan ia mencetak dua gol! Media massa Inggris pun heboh. Sama halnya jagat fantasi. Tak ayal lagi, Michu ialah top bargain player di Inggris kini ini.

Nah, jangan lagi Anda sebagai 'manajer' Michu dalam permainan fantasi Liga Inggris, deretan manajer Premier League pun sekarang mulai antri meminangnya. Misalnya Arsene Wenger dan Brendan Rodgers, bahkan Walter Mazzarri (Napoli) dan Luigi Delneri (Genoa). Michu telah memicu genderang perang bursa transfer jilid dua yang mulai dibuka bulan depan.

Buat Liverpool, Michu adalah missing-link yang sempurna sebagai supplier atau agen bola ke Suarez. Bagi Arsenal sendiri, Michu mampu menjadi Robert Pires gres. Dengan harga awal 2 juta pound, nilai Michu versi Transfermarkt naik 3 kali lipat. Konon Wenger berani menutup 12 juta pound. Kendati kontrak Michu gres berakhir 30 Juni 2015, namun sanggupkah Swansea menahannya? @riefnatakusumah

(foto: scafc.ru)

Related Posts:

  • Catatan Ringan Ihwal Chelsea: John Neal PENDUKUNG Chelsea sedunia seharusnya sering mengenang tanggal 28 April 1984. Meskipun kelahiran klub, yang pada 10 Maret 1905 itu terlihat lebih bersejarah, namun sebuah kejadian yang muncul 30 tahun lebih dicap sebagai … Read More
  • Inilah Biang Keladi Semua Dilema Arsenal HAMPIR semua pelatih di Inggris dan di Eropa sangat paham bagaimana menghancurkan permainan Arsene Wenger, adalah menggunakan seni manajemen tersirat dan energi tersurat. Dua hal itulah titik terlemah Arsenal. Jika ada yang … Read More
  • Visi: Kisah Albania (1) SALAM hormat untuk para pendatang gres di Piala Eropa 2016 ialah Islandia, Wales, Irlandia Utara, dan Slowakia. Tapi mohon maaf, selama di Prancis nanti barangkali sorotan pada mereka tidak seterang Albania, yang juga jadi … Read More
  • Visi: Dongeng Albania (2) DI KALA situasi makin dipenuhi kekalutan, sekonyong-konyong seorang ofisial dari Serbia berlari ke arah Balaj yang sedang membawa bendera. Tanpa ragu dia menghantamkan kursi plastik itu ke tengkuk Balaj, yang langsung tumban… Read More
  • Playmaker (46): Inter, Indonesia, Dan Erick SEPERTI halnya mayoritas negeri-negeri Asia-Afrika yang tak pernah mau menganut kapitalisme secara total, di Indonesia uang juga tak pernah bisa membeli sepak bola, kecuali untuk menguatkan imbas dan kekuasaan. Hanya di Erop… Read More

0 comments:

Post a Comment