Monday, December 13, 2004

Roman Abramovich: Billionaire From Nowhere

Yang ditunggu-tunggu karenanya muncul juga. Mumpung nama 'Ch€£$ki' lagi meroket, jadi dijamin The Billionaire from Nowhere ini banyak diburu orang, baik dari kalangan pro ataupun golongan anti klub yang terletak di London Barat, wilayah dengan properti paling mahal di ibukota Inggris tersebut.

 baik dari kalangan pro ataupun golongan anti klub yang terletak di London Barat Roman Abramovich: Billionaire from Nowhere
Roman Arkadyevich Abramovich.
Di Rusia buku setebal 384 halaman itu eksklusif diserbu orang. Di Australia, biografi Roman Arkadyevich Abramovich, yang di dalamnya ada 40 buah ilustrasi, dijual seharga 54,95 dolar. Artinya kategori buku-buku mahal. Bukan itu saja. Pada beberapa toko buku, termasuk yang virtual, katalog The Billionaire from Nowhere (TBN) malah dimasukkan di kategori bisnis atau psikologi.

Biografi terbaru karangan Chris Hutchins dan Dominic Midgley ini lebih heboh dibanding Proud Man Walking, The Tinker and Talisman, Chelsea, Upfront with Chelsea, Chopper hingga Abramovich: The Chelsea Diary, yang semua berisi sensasi si yatim-piatu kelahiran 24 Oktober 1966 itu.

Kesuksesan TBN akan lebih meledak lagi lantaran produser bisnis hiburan ternama di Inggris, Billy Gaff, berencana menciptakan drama musikalnya. Pria yang pernah menjadi manajer penyanyi kondang Rod Stewart itu mengaku merasa tersentak sesudah membaca TBN. Berikutnya, ia eksklusif membeli hak paten TBN.

Menurut laporan The Sun, Gaff eksklusif menghubungi baron musik Inggris, Sir Elton John, yang dimintanya untuk menulis seluruh musik ajang teatrikal yang diberi judul Red Rom: The Musical. Padahal, asal tahu, Sir Elton John adalah salah satu pemilik Watford, klub London yang pastinya juga tidak menyukai Chelsea. Sementara itu bintang-bintang yang diundang antara lain Rod Stewart dan Boy George.

"Sungguh mengagumkan tatkala Billy menelepon aku. Ia punya visi kisah Red Rom untuk dituangkan ke bentuk gala musikal," tutur Hutchins seraya 'membocorkan' planning Gaff akan dipakainya Frank Lampard dkk. sebagai penyanyi latar. Sayang, dari segi bisnis, Gaff belum berhubungan eksklusif dengan Abramovich. Padahal, untuk memperluas pemasaran ke AS misalnya, terutama biar bisa dipentaskan di teater drama terkenal di New York, Broadway, Gaff tinggal bergandengan tangan dengan William Morris, biro Istimewa urusan klub dan pemain Chelsea di AS.

Bayangkan jikalau artis-artis Hollywood seperti Halle Berry, Lucy Liu, Jackie Chan, atau Sarah Michelle Gellar setuju untuk ikut proyek Red Rom: The Musical. Bisa-mampu nama Abramovich makin menjulang di AS. Itu berarti pintu bisnis sang taipan terbuka lebar-lebar. Semua tahu, setelah Uni Soviet ambruk dan mati pada 1991, Westernisasi kembali melanda Rusia. Tatanan industri dan bisnis berubah total. Namun ada dua orang tersukses keluar dari kurun transisi tersebut, Abramovich dan Vladimir Putin.

 baik dari kalangan pro ataupun golongan anti klub yang terletak di London Barat Roman Abramovich: Billionaire from Nowhere
Saat dipanggil Presiden Vladimir Putin.
Putin, yang sekarang menjadi orang nomor satu paling berkuasa di Rusia, merupakan Abramovich dalam bentuk lain. Keduanya mampu diperbandingkan dan jauh lebih besar untuk dipersamakan. Karakter mereka sama, haus akan kekuasaan, tetapi ditapaki dengan jalan berbeda. Jika Abramovich disebut Billionaire from Nowhere, maka Putin yakni President from Nowhere.

Sama mirip sepak terjang Abramovich, tak satu pun yang menyangka Putin mampu menjadi presiden. Bahkan ia tidak direkomendasikan presiden sebelumnya, Boris Yeltsin. Putin penuh misteri. Ia hanya dikenal pada dunia bawah tanah dan intelijen. Karena beliau bekas seorang biro KGB dan patriot sejati yang mencintai negara melebihi keluarga, mudah baginya mendapatkan kekuasaan negara.

Di saat yang sama, di beranda bisnis dan industri, kediktatoran juga dijalankan Abramovich. Bisnis pertamanya langsung bekerjasama dengan angkatan bersenjata Rusia. Banyak yang menyimpulkan bahwa Abramovich dan Putin sudah kenal sejak usang. Privatisasi industri melanda Sibneft, perusahaan minyak negara terbesar, dan RusAL, produsen aluminium kedua terbesar di dunia. Putin membuka jalan, Abramovich yang menuntaskan. Sejak ketika itulah hidupnya dipenuhi keborjuisan kolam seorang sheikh.

Lama-lama Putin pening melihat tindak-tanduk konglomerat yang pertama-tama dipelopori Boris Berezovsky. Bisa saja dia begitu, tapi risiko yang dihadapinya yaitu beliau akan kehilangan kekuasaan. Tindakan tanpa kompromi dilakukan menghadapi oligarki. Di sisi lain, Putin membangun kekuasaan vertikal yang makin menghunjam ruang gerak para konglomerat.
 baik dari kalangan pro ataupun golongan anti klub yang terletak di London Barat Roman Abramovich: Billionaire from Nowhere
Bersama istri kedua, Irina Vyacheslavovna Malandina.
Abramovich mampu melepaskan diri dari cengkeraman kekuasaan Putin. Ia bahkan menjadi selebritas di Eropa Barat. Ada yang bilang bahu-membahu mereka berteman. Buktinya waktu Sibneft ambruk sesudah merger dengan Yukos, yang pertama-tama diburu kemudian dipenjarakan Kremlin adalah Berezovsky, yang ialah gurunya Abramovich. Lalu berikutnya Mikhail Khodorkovsky.

Kalau ada orang ketiga yang dibidik Kremlin, tiada lain Abramovich. Sungguh ajaib tapi positif, kenyataannya si wajah imut terus selamat dan makin berkibar. Tak heran bila drama musikal Red Rom ditunggu banyak orang di Rusia alasannya adalah ia ikut menggambarkan sepak terjang sang diktator.

Himne Kalinka

Ini mungkin teladan kediktatoran. Dia memang pendiam, tapi batinnya selalu bergejolak seperti irama musik. Lihatlah perannya jikalau berada di tribun Stamford Bridge. Kadang melamun bak stupa, celingukan kiri-kanan mirip wajah orang gundah, atau cengengesan dengan tampang sumringah-nya yang populer. 

Walau raganya terlihat pasif, tidak demikian dengan jiwanya. Cukup dinamis. Itu alasannya adalah Roman Abramovich dikenal menyukai musik. Tapi, jarang ada yang ngeh kalau di antara aneka gayanya itu, sang taipan juga sering bersenandung. Ia mengaku musik yaitu sobat hidupnya yang setia.

Atensi orang terkaya ke-25 sedunia ini pada musik lumayan mengagumkan. Agustus silam dia memerintahkan mengganti lagu konservatif dan paling populer bagi pendukung Chelsea selama 10 tahun, Blue is The Colour. Tidak tanggung-tanggung, Abramovich memakai jasa penyanyi top Rusia, Alsou Safina, yang juga anak dari rekan konglomeratnya, Ralif Safin, bekas Wapres LUKoil yang kini menjadi senator dari Provinsi Altai.

Menurut situs Lenta, Abramovich menggunakan kedekatannya dengan Ralif semoga Alsou sudi sumbang suara. Roman sempat malu usai permintaannya ditolak vokalis grup heavymetal Leningrad, Sergey Shnurov. Suara sang diva pun direkam. Paling jadi perhatian yakni Kalinka, yang dinobatkan sebagai himne baru Chelsea.

Alsou mendapatkan komisi sekitar 10.000 poundsterling setiap partai yang dimainkan Chelsea. Sesuai dengan hukum, Kalinka akan dikumandangkan setiap Chelsea akan bertanding di Stamford Bridge. Anehnya, Kalinka merupakan lagu tradisional Rusia yang populer. Bayangkan betapa sulitnya pengecap Englishmen untuk mengucapkan apalagi menghapalnya. Lebih asing lagi, banyak penggemar The Blues diam saja tanpa protes atas revolusi kecil tersebut.

 baik dari kalangan pro ataupun golongan anti klub yang terletak di London Barat Roman Abramovich: Billionaire from NowhereSelain Blue is the Colour, selama ini mereka telah familiar dengan beberapa chants mirip One Men Went to Mow, The Blue Flag, One Land and Sea, Super Chelsea, Blast from the Past. Yaah, untungnya banyak stok lagu yang ada. Seharusnya para suporter Chelsea - yang kebanyakan warga London Barat yang dikenal kaya-kaya - mulai mempopulerkan lagu yang jauh lebih ngepas dengan situasi 'Ch€£$ki' kini ini, Super Chelsea. And it's super Chelsea, Super Chelsea FC. We're by far the greatest team...the world has ever seen.


Blue is the Colour

*Blue is the colour, football is the game/We're all together, and winning is our aim/So cheer us on through the sun and rain/'cause Chelsea, Chelsea is our name

Here at the Bridge whether rain or fine/We can shine all the time/Home or away, come and see us play/You're welcome any day/Kembali ke *)

Come to the Shed and we'll welcome you/Wear your blue and see us through/Sing loud and clear until the game is done/Sing Chelsea everyone.


Kalinka

Kalinka, kalinka, kalinka moya!/V sadu yagoda malinka, malinka moya!

Hej! Kalinka, kalinka, kalinka moya!/V sadu yagoda malinka, malinka moya! (3x)

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaah!/Pod sosnuyu, pod zelenoyu

Spat' polozhite vy menya/Aaaaaaaaaj!

Aj lyuli, lyuli, aj, lyuli, lyuli/Spat' polozhite vy menya

Kalinka, kalinka, kalinka moya!/V sadu yagoda malinka, malinka moya!

Hej! Kalinka, kalinka, kalinka moya!/V sadu yagoda malinka, malinka moya! (3x)

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!/Krasavica, duscha-devica/Pozholej zhe ty menya,

Aj, lyuli, lyuli, lyuli, lyuli/Pozholej zhe ty menya!

Kalinka, kalinka, kalinochka kalinochka moya!/V sadu yagoda malinka, malinochka moya!

Hej! Kalinka, kalinka, kalinka moya!/V sadu yagoda malinka, malinka moya! (4x)

Hej!

(foto: newsusauk/jewish bussiness news/zimbio/thetimes/championat)

0 comments:

Post a Comment