Sunday, September 5, 2004

Arsenal The Invincibles (4-Habis): Apa Sasaran Berikutnya?

Setelah melihat kiprahnya nan mengagumkan itu, the next question is... yakni tentang target utama Arsenal isu terkini ini. Untuk meraih kekuasaaan baru Eropa atau sekedar mempertahankan hegemoni domestik? Ke arah mana Arsene Wenger membidikkan meriam perangnya? Seperti biasa, sang moncong telah diarahkan ke empat penjuru mata angin: Liga Champion, English Premier League (EPL), Piala FA, dan Piala Liga. Hampir niscaya Wenger akan mengisi mesin...

Saturday, September 4, 2004

Arsenal The Invincibles (3): Silakan Hentikan Kami!

Sebulan setelah disisihkan Chelsea pada perempatfinal Liga Champion 2003/04, Arsenal meraih titel ke-13, kemudian Arsene Wenger bilang begini: "Kalau boleh menentukan menjadi juara Eropa atau juara liga dengan status immortality mirip ini, aku pilih yang terakhir. Soalnya hingga 50 tahun pun belum tentu ada yang mampu menyamai." Ada dua pernyataan implisit di sana. Dengan kata lain, juara Liga Champion masih mampu diraih besok, besok dan besok....

Arsenal The Invincibles (2): Legalisasi Brian Clough

Senin, 20 September 2004, Eropa dikejutkan dengan wafatnya legenda sepak bola Inggris Brian Clough (lahir 21 Maret 1935). Kabar duka cuma beberapa jam sebelum duel Manchester United vs Liverpool digelar di Old Trafford. Untuk itu, seluruh pemain pun mengenakan pita duka cita berwarna hitam, dan sebelum memulai permainan, sebanyak 67.857 yang menjejali Theatre of Dreams diminta mengheningkan cipta untuk menghormati si Genius of Football. Saat bersamaan,...

Arsenal The Invincibles (1): Dongeng Ihwal Keabadian

Suatu kali Sir Bobby Robson diharuskan menjawab bagaimana prospek Arsenal melakoni musim 2003/04 tanpa terkalahkan. Ini sebuah pertanyaan ihwal kesempurnaan. "Tekanan, ketegangan, perlawanan dan kecepatan bermain. Itu yang harus dilalui pekan demi pekan untuk meraih animo yang sempurna. Lalu lihatlah wajah mereka setelah main, fantastik!" beber manajer kharismatik di English Premier League tersebut. Sir Bobby berusia 71 tahun dan sudah melatih...

Thursday, September 2, 2004

Roman Abracadabra!

KIRA-KIRA setahun lalu, aku terlongo-longo dengan munculnya sosok yang semudah membalikkan telapak tangan tiba-tiba saja membeli Chelsea FC. Bak meteor liar lepas dari edarnya, secepat itu pula namanya mulai tercetak di pelbagai surat kabar sejagat hingga kini. Roman Abramovich, orang yang dimaksud itu, membeli saham Chelsea Village milik Ken Bates, Juli 2003, sebesar 59,3 juta pound. Ia juga melunasi 80 juta pound utang klub kesukaan mantan...