Friday, June 29, 2007

Prize Money Premier League 2006/07: Komposisi Dan Titik Balik

Napak tilas perjalanan Premier League animo 2006/07 cukup dinamis dan menegangkan, bukan saja soal perebutan titel namun juga rebutan masuk empat besar. Di atas antara Manchester United vs Chelsea, lalu di bawahnya antara Arsenal vs Tottenham Hotspur. Bahkan juga di jalur degradasi. Setelah dianalisis mendalam, kepantasan pun terjadi terutama melihat titik balik yang mereka lakukan. MANCHESTER UNITED Peringkat: 1 Prize Money: £9,67 juta ( Rp...

Wednesday, May 16, 2007

Alan Ball: Patriot Itu Pergi Selamanya...

Tenang, santun dan dekat. Itulah kesan mendalam padanya. Minggu pagi, 9 Juni 1996, merupakan ketika yang tak terlupakan. Di British Internasional School (BIS), Pondok Aren, Bintaro, saya menemui salah satu legenda sepak bola bangsa Inggris, Sir Alan Ball. Saya turut murung tatkala mendengar beliau meninggal dunia pada Rabu, 25 April 2007. Memori 11 tahun lalu pun pribadi terkuak. Saya sulit melupakan Alan pada perilaku humanisnya. Dia amat mengasihi...

Sunday, April 22, 2007

Panasnya Derby Jawa

Adalah fakta sejarah bahwa sepak bola nasional lahir dari kepentingan politik. Sepak bola yaitu olah raga impor yang jadi komoditas penting penguasa lokal dan pemerintahan kolonial Belanda. Awalnya kaum boemiputera tidak boleh ikutan dalam acara sepak bola mengingat voetbal langsung diplot sebagai perbedaan kelas dan status insan di Indonesia. Masa-kala sebelum kemerdekaan adalah momen terpenting bagi perkembangan sepak bola. Perekonomian yang...

Saturday, April 14, 2007

Pssi: Piala Dunia Sebelum Kiamat!

SUDAH lama saya menghindari menulis soal PSSI. Bukan apa-apa, pasalnya hal itu bisa membuat aku berpikir sangat keras, letih, sakit hati tapi yang lebih celaka lagi yaitu segala tutur kata bakal diakhiri tanpa cita-cita! Bayangkan, jikalau harapan saja sulit diraih dari usaha yang dibentuk, apalagi yang mau dijadikan tantangan ke depan. Kenapa dikatakan tanpa harapan? Sejak divonis publik sebagai organisasi paling konyol bin kontroversial di...

Monday, January 22, 2007

Soekarno: Revolusioner Olah Raga Ri

Ah, andaikata Presiden Soekarno bisa mengkreasi turnamen sepak bola se-Asia setelah membidani kelahiran Konferensi Asia-Afrika atau Gerakan Non-Blok di periode 1950-an, mampu jadi, Piala Asia kini ini jauh lebih gemuruh dan bergengsi. Jangan-jangan ia menjadi kejuaraan ketiga paling prestisius dan terakbar sesudah Piala Dunia dan Piala Eropa. Presiden Soekarno dan pemimpin Uni Soviet Nikita Khruschev di Jakarta 1960. Keyakinan itu amat beralasan...