Monday, January 22, 2007

Soekarno: Revolusioner Olah Raga Ri

Ah, andaikata Presiden Soekarno bisa mengkreasi turnamen sepak bola se-Asia setelah membidani kelahiran Konferensi Asia-Afrika atau Gerakan Non-Blok di periode 1950-an, mampu jadi, Piala Asia kini ini jauh lebih gemuruh dan bergengsi. Jangan-jangan ia menjadi kejuaraan ketiga paling prestisius dan terakbar sesudah Piala Dunia dan Piala Eropa. Presiden Soekarno dan pemimpin Uni Soviet Nikita Khruschev di Jakarta 1960. Keyakinan itu amat beralasan...